Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata mantan?
Oh, aku nggak pernah pacaran makanya nggak punya mantan?
Sebuah kisah yang belum selesai?
Seseorang yang dulunya pernah menghiasi hari-hariku sekarang biasa aja.
Pernah dekat, sekarang temen aja bukan.
Ada begitu banyak kalimat atau sekedar kata yang bisa menjelaskan siapa atau apa sosok yang pernah dulu menghiasi hari-harimu, tapi bagiku mantan adalah ... mantan. Tidak lebih, tidak kurang.
***
"Jadi mantan itu apa?" Kepala Ju tiba-tiba nongol di sebelahku saat aku baru saja mengetikkan sederet kalimat yang membahas tentang mantan.
"Bagi lu mantan itu apa?" Aku balik bertanya.
Ju tiba-tiba menarik kursi di hadapanku lalu duduk dan menatap sederet kalimat yang baru saja ku tulis. "Hubungan dua orang itu nggak gampang. Walaupun udah cocok, udah saling kenal, tapi kayaknya itu aja nggak cukup."
Kayaknya gue pernah dengar kalimat yang sama seperti yang Ju ucapkan, entah di mana. "Jadi maksudnya apa?"
"Ya maksudnya, nyaman aja gak cukup. They need to share the same dream, they need to want the same things." Ju menyesap cairan pekat yang ada di dalam mugnya, matanya menatap lurus ke luar jendela.
"Sok galau lu ah, kayak habis ditinggal nikah aja." Aku tertawa, tetapi mengetikkan kalimat yang Ju katakan.
Juan benar. Orang yang berpacaran selama bertahun-tahun aja bisa putus karena menyadari tujuan mereka berbeda. Udah saling cocok, udah saling kenal, tetapi ternyata mereka punya akhir yang berbeda.
"Mungkin bukan gue yang ditinggal nikah, Ge."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter
Short Story"Do you know that words can cuts deeper than the knives?"