PART 12

1K 39 12
                                    

"Mengapa harus memilih jika bisa mendapatkan keduanya. Memang benar kata orang, ada hal didunia ini yang tidak bisa kita miliki selamanya" -Angela Lee-

Author's Pov

4 bulan telah berlalu begitu saja tanpa Angel sadari. Usia kandungannya sekarang sudah menginjak usia 8 bulan. Ia semakin merasa khawatir seiring dengan berjalannya waktu. Ia khawatir mengenai masa depan anaknya. Walaupun Ryan tetap memperhatikan dirinya dan bayinya selama hamil. Namun, Angel merasa bahwa dirinya dan bayinya tidak akan merasakan itu nantinya. Bayinya pasti akan tumbuh dewasa dan Angel tidak ingin bayinya menderita nanti.

"Bayiku akan tumbuh dewasa. Bagaimana jika nanti akan ada yang membicarakan diriku dan bayiku. Bayiku tidak mengetahui apapun namun harus menderita karna diriku. Apa yang harus ku lakukan?"

Ketukan pintu kamarnya lalu menyadarkan Angel dari lamunan nya. Ia lalu membuka pintu kamarnya dan mendapati Maid yang berdiri disana dengan tumpukan perlengkapan bayi ditangannya.

"Kata Tuan Ryan, semua perlengkapan ini untuk Nyonya. Tadi Tuan dan Nyonya Fani pergi berbelanja dan sepertinya Tuan juga membelikan Nyonya beberapa untuk persiapan bayi Nyonya"

Angel berpikir sejenak sebelum menerima perlengkapan yang diberikan Ryan.

"Kenapa dia memberikannya padaku?"

Tak mau membuat Maid menunggu terlalu lama. Angel lalu menerima perlengkapan itu

"Terima kasih sudah mengantarnya Maid"

"Sama-sama Nyonya. Aku permisi dulu"

Seiring dengan kepergian Maid, Angel lalu menutup pintu kamarnya dan memeriksa perlengkapan apa saja yang dibelikan oleh Ryan.

Ryan memang tidak pernah lupa untuk selalu memberikan Angel perlengkapan bayinya. Bagi kebanyakan wanita, Ryan merupakan pria idaman tapi bagi Angel, Ryan hanyalah sosok pria pemilik bayinya. Dirinya bahkan bingung harus menamai apa dirinya jika bersama Ryan. Seorang istri, wanita pendamping hidup, ibu dari anaknya, atau bahkan hanya sekedar wanita yang mengandung anaknya.

Semua pemikiran terus berputar dipikiran Angel. Rasa khawatir, takut, sedih, senang semua bercampur secara bersamaan.
Tak ingin larut dalam kesedihan. Angel lalu bangkit dan menyusun perlengkapan pemberian Ryan

Steffani's Pov

"Aku tau, Bi. Disini juga aku sudah berusaha membujuk Ryan agar mau memberikan seluruh asetnya padaku. Apa menurut Bibi aku ini hanya bersantai dirumah ini?!"

"Aku tau kau sedang berusaha. Tapi usia kandunganmu sekarang sudah 8 bulan. Kau mau bertahan berapa lama dirumah itu hah?!"

"Aku tau! Aku sekarang juga sudah berusaha membujuk Ryan agar memberikan semua aset atas nama anakku. Aku juga tidak ingin terus membuat wanita bodoh itu tinggal denganku. Aku akan segera mengusi.."

Tiba-tiba saja hentakan pintu kamarku yang begitu kencang membuatku sangat terkejut. Namun orang yang membanting pintu kamarku membuatku makin terkejut. Yah.. yang tadi membanting pintu kamarku adalah wanita yang sedang kubicarakan, Angel.

"Apa yang kau lakukan dikamarku? Kau menguping pembicaraan orang?!"

"Jadi selama ini kau hanya ingin menguras harta Ryan? Kau benar-benar akan melakukan itu?"

"Apa urusanmu, hah?! Kau tidak punya hak untuk mengatakan padaku apa yang harus ku lakukan!"

"Ya aku punya! Karna aku adalah kakakmu! Dan yang ingin kau lakukan sekarang adalah hal yang sangat jahat"

"Apa kau baru saja menyebut dirimu kakakku?! Setelah bertahun-tahun lamanya kau berani menyebut dirimu kakakku?! Apa kau sudah lupa dengan masa lalu kita, hah?!"

You're My AngelWhere stories live. Discover now