Prolog

7.1K 485 6
                                    

.
.
.

Hiruk pikuk dunia entertainment terlihat begitu menyenangkan, hidup menjadi Idol yang dipuja begitu banyak orang bagaikan idaman semuanya yang ada di dunia. Menghasilkan banyak uang untuk kepuasan diri sendiri dengan bekerja menghibur orang lain. Mendapatkan begitu banyak cinta dan pujaan dari para penggemar yang selalu rela melakukan apapun untuk sang idola senang, impian yang berharap setiap saat bahwa mereka bisa saja menjadi kekasih sang idola. Yang nyatanya kemungkinannya sangat kecil atau bahkan tak ada. Namun harapan tetaplah harapan tak ada yang tahu bagaimana akhirnya nanti.

Hati terpendam perasaan terpendam yang hanya bagiakan menulis diatas air, tak ada yang dapat memaksa berhenti ketika hati sudah merasa senang dengan seseorang yang bahkan terasa tak mungkin dan sia-sia . Rasa cinta terlepas bebas untuk siapa saja tak ada yang bisa memaksanya ataupun melarang. Karena itulah yang selalu manusia rasakan. jikapun sudah terluka jika masih mencinta tak ada yang dapat membuatnya berhenti.
Tak sedikit pun ada rasa cinta yang bagaikan mimpi buruk, yaitu Obsesi. Rasa cinta berlebihan yang hanya akan terasa menyesakan walaupun disakiti bukan rasa pasrah yang akan dilakukan namun perbuatan yang lebih gila, entah itu dalah wujud menjadi lebih baik ataupun lebih buruk.

.
.
.

Seorang pemuda mungil tengah mematut dirinya pada depan cermin, memastikan penampilannya tidaklah buruk. Kemeja longgar merah bergaris dengan celana Jeans yang sedikit longgar memeluk kakinya, tak lupa masker putih yang menutupi sebagian mukanya. Hari ini dia begitu senang bukan tanpa alasan, karena hari yang dia tunggu datang dia hari ini akan menemui Idolanya -Jeon Jungkook- yang selalu dia impikan. Setelah perjuangannya mendapatkan kesempatan mengikuti Fansign yang tidak sembarang orang dapat, namun dia mendapatkan kesempatan itu dan inilah saatnya berpenampilan baik setidaknya didepan idolamu.

Setelah memastikan penampilannya sudah bagus, matanya menatap sebentar poster besar yang terpajang di kamar. Poster Jeon Jungkook -Idolanya- rak bukunya penuh dengan jejeran Album Jungkook. Jimin seorang Fanboy yang begitu mencintai Jungkook. Kaki berbalut sepatu itu melangkah keluar dari apartemennya.

Saatnya menemui Jungkook

.
.
.

"JUNGKOOK!!! HEY!"

BRAK!!

Ingin pecah rasanya kepala Jungkook mendengarkan celotehan dari Seokjin -Sang Manager- Dia mengerti dia itu seorang artis muda yang sedang terkenal, begitu banyak pekerjaan yang menunggunya. Tapi Jungkook pun juga manusia dia lelah hidupnya begitu diatur bahkan hingga sikapnya.

"Jungkook, bisakah kau profesional sedikit, penggemarmu sudah menunggumu Jungkook!" Pekikan frustasi itu terdengar dalam sebuah ruangan. Dimana terdapat seorang lemuda yang sudah kita bicara sedari tadi -Jungkook- yang tengah dengan kurang ajarnya bersandar pada kursi dengan kakinya yang ada di atas meja. Dengan wajah sombong dan malasnya yang sepertinya tak mendengarkan apa yang sang manager katakan. Bagaikan tak peduli.

"Biarkan mereka menunggu, aku yakin mereka bahkan tak apa jika harus menunggu 3 jam lagi." Ucap Jungkook datar dengan melihat terus kearah Smartphonennya yang menampilkan twitter yang isinya penuh dengan para fotonya.

"Karena mereka hanya orang bodoh dengan sejuta harapan padaku"

"Yak! Kau ini!"

"Aw! Aish...Hyung Appo" Jungkook mencoba melepaskan jeweran tangan Seokjin pada telinganya.

"Cepat temui para penggemarmu, Kasihan mereka" Seokjin dengan raut wajah galak menitah Jungkook -Adik sepupunya- itu untuk segera bergegas.

.
.
.
.

Hai semuanya!!
Salam kenal aku Yechim, Kalian bebas panggil aku apa aja
Btw ini cerita Kookmin pertama aku, aku selalu coba bikin cerita Kookmin dengan macem-macem genre tapi baru ini aja yang kerasa pas buat di publish.

Semoga kalian suka 💋🙏

Semoga kalian suka 💋🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-YechimKooks

Naughty Idol -KookMin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang