Chapter 4

4.3K 445 22
                                    

Warning!! NSFW!!⚠

.
.
.

Jungkook kembali ke gedung agensinya setelah dia mampir ke apartemen miliknya untuk berganti pakaian. Managernya -Seokjin- menyuruhnya untuk segera datang ke agensi untuk membicarakam suatu hal. Dengan gaya sombongnya itu Jungkook memasuki gedung.

"Ada apa lagi Hyung?, bukankah hari ini aku sedang tidak ada jadwal"

"Lihat itu" Seokjin melemparkan sebuah koran yang baru keluar hari ini, dengan pemberitaan utama

"Diduga melakukan hal tidak senonoh, Jungkook Gay?"

"Apa-apaan ini Hyung?!"

Seokjin dengan wajah lelahnya menatap adik sepupunya itu, dia hanya ingin kariri mereka berdua selamat dan aman.

"Seharusnya aku yang berkata begitu, sudah kukatakan kemarin, orang-orang semakin meragukan orientasi seksualmu karena kelakukanmu ketika fansign hari itu

Seharusnya kau berpikir sebelum bertindak Jungkook, ini semua mempengaruhi karirmu. Apa kau tahu di media sosial mu banyak kata-kata yang mengumpat padamu. Tak semua penggemarmu akan mendukungmu jika memang yang kau lakukan salah dimata mereka, tidak akan ada orang yang suka dilecehkan begitu didepan umum"

"Tapi hyung dia memang jalang" Sergah Jungkook.

Brak!!!

"Ini bukan masalah dia jalang atau bukan, seharusnya kau sadar diri Jungkookie!. Kau seorang idol besar, aktor papan atas namamu sedang di atas dan kau seolah merobohkan hal yang kau perjuangan dari bawah. You lost yourself kook" Seokjin sudah pusing dengan semua kelakuan Jungkook itu.

Clek

"Ah...Selamat pagi Bang PD-nim" Seokjin dan Jungkook membungkuk begitu mengetahui boss besar mereka mendatangi mereka.

"Santai saja Seokjin, Jungkook-ah"

Bang Sihyuk PD-nim boss besar mereka dari perusahaan Bighit, Bang PD-nim mendudukan dirinya disebelah Seokjin pada sofa yang ada diruangan itu.

"Aku hanya ingin menyarankan, menutupi masalah ini. Bagaimana jika kau berkencan dengan Yeri?"

Yeri?!
Kim Yerim?

"Terserah kalian saja, Hyung saja yang urus. Aku terlalu malas mengurusi masalah seperti ini" Ujar Jungkook santai, wajahnya tak menunjukan apa-apa selain datar. Tangannya mengotak-atik smartphone miliknya dengan tersenyum-senyum tidak jelasnya.

Dia tersenyum pada foto Jimin yang diambilnya ketika pria manis itu kelelah setelah kegiatan bercinta mereka.

'Park Jimin jangan harap dapat lepas dariku'

.
.
.

Jimin berjalan lesu menuju Apartemen kecil miliknya, bagian tubuh bawahnya masih sakit yang fia ingunkan saat ini hanyalah tertidur dengan kasur empuknya.

CLEK

"Lelahnya..."

Setelah melepas sepatunya Jimin segera berjalan menuju sofa untuk membaringkan sejenak tubuhnya. Menghela nafas lelah, pikirannya masih saja terbayang semua kegiatan yang dia lakukan dengan Jungkook. Bagaimana Jungkook memanjakan tubuhnya, menyentuh setiap inci dari kulitnya
Jimin sudah berusaha melupakan sosok idolanya itu, tapi kenapa disaat dia mencoba melupakan, malah Jungkook yang mendekat pada dirinya.

Ah sudahlah dia tidak ingin memikirkan terlalu jauh, semua hanya One Night Stand

Matanya melirik remote TV yang ada di nakas meja sebelah sofa, mengambilnya dengan malas untuk menyalakan TV itu.

Naughty Idol -KookMin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang