Aku Lelah...

516 47 45
                                    

Hello. Hello. Hello.....
Hello. Hello. Hello...

Maaf aku gagal up kemaren, ketikanku belum selesai, andai ku potong pun takutnya jadi aneh. Ya..terpaksa gagal up aja deh. Aku lagi seneng ni... Walau ada selingan perasaan kesal dan galau sihh... Dan yang membuatku senang adalah kalian yang membaca ini. Terima kasih banyak buat yang udah berpartisipasi komen mau pun vott di ff ini. Yang jadi silence reader pun ku ucapkan makasih karena sudah buat ketikan jempolku ini mendapatkan view yang lumayan banyak. No edit!! Jadi mohon maklum kalau ada kata yang salah atau membingungkan.

Selamat--- #baca aja deh entar juga tahu --membaca.

------Kau Tak Perduli Padaku----


Kibum tak pernah menyangka hidupnya akan menjadi jungkir balik hanya dalam sekejap mata. Ia yang dulunya biasa menaiki mobil mewah dan diantar jemput supir pribadi, kini harus mengayuh sepedah tua yang sudah berkarat dibeberapa bagian. Siswa-siswi yang biasa menatapnya kagum dan berbaris menyambut kedatangannya bak pangeran kini berpaling ketika ia lewat. Entah itu karena perekonomian keluarganya yang kini merosot jatuh atau karena kini penampilannya yang tak begitu mencolok lagi dimata mereka. Tak ada yang mau mengatakannya, hanya suara bisik-bisik yang terbawa angin.

Kibum yang akan memasuki kelas dihadang oleh tangan Kyuhyun. "Ikut denganku." ucap Kyuhyun ketika Kibum menatap wajahnya.

"Kemana?" Kibum tahu kalau Kyuhyun pasti ingin membuat perhitungan dengannya. Tapi bolehkah ia tahu, karena ia tak ingin mati dulu sebelum mengucapkan maaf pada seseorang.

"...." Kyuhyun diam. Ia hanya menatap sinis pada Kibum, berjalan dan dengan sengaja menabrakkan bahunya dengan bahu Kibum.

Kibum terhuyun. Ia tak siap, apa lagi dengan fakta kalau saat ini perutnya masih kosong sejak semalam. Itu membuatnya tak memiliki tenaga. Dan dengan terpaksa ia mengekori punggung Kyuhyun yang mulai jauh.

Sepanjang koridor sampai ketempat parkir Kibum hanya mengikuti punggung Kyuhyun. Ia tak ingin bertanya, karena sadar mungkin inilah saatnya ia mendapatkan pembalasan atas kesalahan bodohnya.

Kyuhyun berhenti didepan mobil audy putih miliknya. Dan Kibum juga ikut berhenti dibelakangnya. "Masuk!" perintah Kyuhyun. Dan Kibum melakukannya tanpa protes atau sebagainya. Ia duduk dikursi penumpang dengan tenang.

Beku, dingin dan sepi. Terasa mencekam, seolah tak ada makhluk hidup didalam mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu.

"Aku tak habis pikir," keheningan akhirnya pecah oleh suara Kyuhyun yang terdengar menggantung. Lampu merah membuatnya harus mengentikan mobil sejenak. Ia-Kyuhyun menoleh kearah Kibum, memandang penuh kebencian. "Apa yang dia sukai darimu?" tambah Kyuhyun, memandang Kibum dengan penuh selidik. Mencari poin yang menjadi nilai perbedaan antara dia dan namja bengsek disampingnya.

"Hm??!" Kibum menoleh cepat. Ia melihat dua buah bola kembar Kyuhyun yang kini memandang remeh padanya.

"Kau hanya manusia dingin tanpa hati." ucap Kyuhyun dengan sinis.

Tangan Kibum terkepal erat. "Apa maksudmu Kyuhyun-sshi?" ia tahu kalau dirinya bersalah, tapi tatapan dan kata-kata Kyuhyun teramat dalam menusuk hatinya.

Mobil yang dikendalikan Kyuhyun kembali melaju ketika lampu sudah berwarna hijau. "Aku bahkan bersedia memberikan seluruh hidupku untuknya, tapi kenapa hatinya lebih manusia brengsek sepertimu." ucap Kyuhyun dengan nada putus asa.

Kibum melihat kalau saat ini Kyuhyun mencengkram erat setir. Ia ingin bertanya, apa yang terjadi. Tapi Kibum sadar, ia sudah tak memiliki hak itu lagi. "Kau---"

"Turun!" perintah Kyuhyun yang membuatnya sadar kalau sekarang mereka sudah sampai.

Sudah beberapa detik berlalu dari mulai terdengar perintah Kyuhyun sampai namja itu sudah berada dipintu masuk, tapi Kibum masih diam terpaku ditempatnya. Ia mengenali tempat yang saat ini ada didepannya. Itu-- tempat yang sama, rumah sederhana yang penuh akan kenangan masa kecilnya. Setetes air mata tanpa sadar turun dari ujung kelopak matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kau Tak Perduli PadakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang