Shower

4.3K 299 27
                                    

Warning : sex scene


Awalnya mereka memang hanya mandi biasa. Berendam dalam bathtub dengan saling berhadapan dan tak lebih dari itu. Sampai Jaemin mendekati Jeno dan menyandarkan punggungnya pada dada bidang lelaki itu sembari memanikan jemari lentik Jeno. Lalu tanpa Jaemin sadari, yang lebih tua sudah menghujani lehernya dengan kecupan-kecupan lembut.

Jaemin mendesah dibuatnya. Ia tak sedikit pun menahan dirinya. Membiarkan bibir lelaki itu bermain pada leher jenjangnya sampai ke bahu.

"Ummhhh... Jeno-ya..."

Jaemin mulai bergerak tidak nyaman saat tangan Jeno mengusap dadanya lalu dengan nakal jemari lelaki itu memilin putingnya yang perlahan menegang. Pria manis itu semakin menempelkan dirinya dengan Jeno. Sampai ia bisa merasakan bahwa pria tampan yang tengah memainkan tubuhnya ini sudah menegang di bawah sana.

"Kau masih sangat sensitif. Aku suka," puji Jeno.

Memang benar, sejak tadi tubuh Jaemin sangat sensitif akan tiap sentuhan Jaemin. Hanya usapan kecil, pria manis itu tanpa malu-malu mendesah. Jeno menyukainya. Jeno menyukai saat Jaemin pasrah dalam sentuhannya seperti ini.

"Itu karena...u-uhh..tanganmu begitu pintar." Jaemin membalas pujian Jeno disela desahannya.

Jeno semakin melancarkan aksinya. Tangannya meluncur jatuh menuju paha mulus Jaemin dan mengelusnya lembut. Membiarkan lelaki manis ini tergoda secara perlahan. Jeno menaikan tangannya sampai ke paha dalam Jaemin. Pria itu merematnya, meremasnya, dan mengusap kulit Jaemin tanpa bosan.

"Jenhh jangan terus menggodaku. U-uhh."

Jaemin mengusap pipi Jeno sembari memiringkan kepalanya lalu memajukan kepalanya untuk mencium bibir pria itu. Melumatnya panas dan dalam. Jeno menyerangnya penuh nafsu, seakan lelaki itu akan memakan dan menelan bibir Jaemin. Si manis itu pun tak kuasa untuk tak mendesah. Pasrah dan membiarkan suaranya menggema dengan indah dalam ruangan ini.

Jeno dengan pasti menelusupkan lidahnya masuk ke dalam bibir Jaemin. Mengobrak-abriknya dengan panas tanpa melewatkan satu sisi pun. Jaemin pun berusaha mengimbangi permainan Jeno. Ia berusaha untuk melilitkan lidahnya sebelum menghisap lidah lelaki itu, Jeno pun tersenyum miring merasakannya. Lidah mereka berdua tengah berperang satu sama lain. Saling menghisap dan menjilat.

Jaeminlah yang pertama kali melepaskan pagutan itu. Dengan liur yang membasahi sekitar ranum kemerahannya itu, Jaemin menatap Jeno dengan pandangan sayu penuh nafsu di mana tubuhnya bersinar karena peluh. Siapa juga lelaki di dunia ini yang tidak akan bernafsu jika diberikan pemandangan seperti itu?

"Jeno, aku ingin menyapanya," ucap Jaemin.

Tanpa diperjelas pun, Jeno tahu apa itu. Jaemin memundurkan dirinya saat Jeno mulai bangun dan berdiri di hadapannya sementara Jaemin berdiri dengan tumpuan lututnya. Menyejajarkan kepalanya denga milik Jeno yang menggantung dengan gagah. Jaemin tergoda dibuatnya.

Seperti saat pertama Jaemin melihatnya, ia selalu kagum. Ukuran Jeno cukup besar untuk kalangan lelaki Asia dan Jaemin tentu saja menyukainya. Sambil mendongak kepada Jeno yang juga tengah menatapnya, Jaemin mulai mengocok kejantanan lelaki itu. Memberikannya servis paling dasar untuk merangsang Jeno lebih.

"Jenhh.." panggil Jaemin saat ia menarik lidahnya dari pangkal menuju ujung penis Jeno lalu mengulum kepala penisnya juga. Jeno melempar kepalanya ke belakang, lelaki itu begitu menikmati servis yang Jaemin berikan. Nafasnya terengah-engah, mulut Jaemin terasa begitu hangat menyelimutinya.

Si manis itu kini sedang mengulum batang kemaluan Jeno dan memaju mundurkannya. Sedari tadi tak sedetik pun Jaemin memutuskan tatapannya dari Jeno. Melihat Jeno merasakan nikmat seperti itu membuat Jaemin semakin bersemangat mengerjai kejantanan lelaki tampan itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 23, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DISSIPATE [NOMIN]Where stories live. Discover now