Another Mistakes

2.2K 247 50
                                    

Setelah mandi bersama, Jaehyun mengatakan pada Jaemin bahwa ia ingin memasakan sarapan untuk mereka berdua. Jaemin yang tentu saja tidak mampu menolak membiarkan pria itu berkutat sibuk di dapurnya. Jaemin tak dibiarkan membantu, ia pun hanya duduk di meja makan sembari memperhatikan gerak-gerik Jaehyun.

"Apa masih lama hyung?" tanya Jaemin yang kepalanya ia kuburkan dalam tangannya di atas meja.

"Sebentar lagi, manis. Sudah lapar, kah?"

"Hmm," ucap Jaemin sembari mengangguk.

Jaehyun yang tadi melirik sejenak pun menjadi gemas. Ia menyempatkan berjalan ke arah pria manis itu dan mengecup pelan kepalanya. Jaemin yang tidak puas pun menahan tangan Jaehyun lalu bangun dari duduknya. Ia kecup bibir penuh pria tampan itu sebelum berjalan ke ruang tengah untuk menonton televisi.

Saat Jaemin hampir mengambil remote, tiba-tiba ia mendengar bel apartemennya berbunyi. Siapa yang datang pagi-pagi begini?

"Jaemin? Ada tamu," ucap Jaehyun yang tengah memasak pancake kesukaannya itu.

"Ya, hyung. Aku akan membukanya."

Jaemin bangun dari sofa lalu berjalan menuju pintu depannya. Dengan santai ia buka pintunya. Sampai ia melihat orang yang bertamu padanya sepagi ini dihadapannya.

"Lee Jeno?!"

Jelas wajah Jaemin menunjukkan rupa terkejut, Jeno bisa melihatnya. Namun, memangnya kenapa Jaemin sekaget itu melihat dirinya bertamu?

"Hey, kenapa kaget sekali?"

Jeno yang tak situasi pun memegang kedua belah pipi Jaemin dan mengusapnya lembut. Jaemin tampan membeku, ia terlihat tak tahu harus berbuat apa.

"Kau tak mempersilahkan aku untuk masuk?"

Jaemin masih terdiam, ia tak menjawab pertanyaan dari Jeno. Jeno pun tersenyum kecil lalu memegang kedua tangan Jaemin. Pria itu tak menolak, tapi tak menunjukkan respon lebih juga.

"Ada apa? Semalaman kau tak membalas pesanku, aku agak khawatir makanya datang pagi-pagi begini," jelas Jeno.

"Jen.."

"Jaemin-ah, siapa yang bertamu? Kenapa tak disuruh masuk?"

Tiba-tiba suara yang Jeno amat kenal terdengar dari dalam apartemen Jaemin. Jaehyun. Jung Jaehyun. Pria yang Jeno harap menghilang jauh-jauh dari hidup Jaemin. Meski Jaemin tak pernah membicarakan rasa sakitnya tentang perasaannya pada Jaehyun, Jeno tau betapa brengseknya pria itu.

"Jaemin-ah.."

Belum Jeno memulai perkataannya, Jaemin langsung menghempaskan tangannya begitu ia melihat Jaehyun berjalan ke arah mereka.

"Jeno? Tumben datang pagi-pagi. Ayo masuk, aku sedang memasak sarapan. Sudah makan? Kalau belum, ayo makan bersama," ucap Jaehyun dengan ramah.

Jeno yang terlihat agak terkejut dengan keberadaan Jaehyun mengerti kenapa Jaemin menghempaskan tangannya begitu saja. Pria itu sekarang bahkan hanya menunduk, tak berani melihat ekspresi Jeno.

Apa ini alasan Jaemin tak membalas semua pesannya? Apa Jaehyun menginap semalam di apartemen Jaemin? Apa yang mereka lakukan?

Jeno berusaha mencari bekas yang mungkin Jaehyun tinggalkan jika mereka melakukan hal yang Jeno sangat tidak ingin bayangkan. Tapi leher Jaemin bersih, tak ada bekas kemerahan satu pun yang tertinggal.

"Kau menginap hyung?" tanya Jeno.

"Iya, aku semalam menginap jadi pagi-pagi sudah ada disini. Tapi tahu-tahu kau juga datang. Tidak apa, Untung aku membuat pancake lebih. Ayo masuk."

DISSIPATE [NOMIN]Where stories live. Discover now