Bendahara•2

21 6 0
                                    

Hari ini adalah hari kedua masuk sekolah.Dengan langkah super lambat dan malas Sia menuju meja Arnold. Tanpa basa basi Sia hari duduk di samping Arnold,dan melempar tasnya begitu saja.

Gubrak kira kira begitulah suara yang ditimbulkan dari gesekan antara meja dan tas Sia.

Dan sontak saja membuat Arnold kaget.

"Santai kali" Sewot Arnold sambil melanjutkan bermain hp

Belum sempat Sia membuka mulutnya untuk menanggapi Arnold, Pak Syafi'i tiba tiba datang,dan sontak membuat seluruh siswa kelas XII MIPS 2 kembali ke meja masing masing.

"Pagi anak anak" sapa pria paruh baya dengan kumis tebal andalannya.

"Pagi pak" siswa XII MIPS 2 menjawab dengan semangat.

"Hari ini kita nggak usah pelajaran dulu. Pemilihan perangkat kelas saja" guru yang notabenenya adalah wali kelas MIPS 2 itu pun memimpin acara pemilihan perangkat kelas.

Setelah melewati gunung Everest,samudra Atlantik, samudra Hindia dan Pasifik,juga memanjat menara Eiffel dan meluruskan menara Pisa, akhirnya Perangkat kelas semester 2 sudah ditentukan.
*Ketua: Arnold
*Wakil: Tiara
*Sekertaris: Yulia
*Bendahara : hayo siapa yaa?
Ya betul sekaleh Sia bendaharanya (hore hore).

"Aduh kenapa harus gue sih bendaharanya?" Tanya bendahara baru dalam hati.

Setelah itu pak Syafi'i meninggalkan kelas MIPS 2 karena bel sudah berbunyi.

"Ciee Bu bendahara baru,enak nih gue bisa ngutang dengan gampang" entah itu ledekan atau ucapan selamat yang pasti membuat amarah Sia memuncak.

"Lo tau nggak ca, kemarin gue liat sinetron judulnya azab orang yang suka ngutang meninggal gara gara dimakan sama buku catatan utang"

"Hah? Mana ada?"

" Ya kalau elu ngutang terus gua bakal bikin buku catatan utang yang bisa nelen orang yang suka ngutang" Sia mengeluarkan kalimat berbelit belitnya.

" Lo ngomong apa sih? Spesies goblok kayak gue mah gak paham sama kalimat berbelit belit lo" Aca mengeluarkan isi hatinya yang selama ini ia pendam (eakk:v).

"Bodo" kalimat singkat padat dan jelas.

"Jangan" Aya menyahut

"Kenapa?" Tanya Sia

"Jangan bodo,pinter aja" Aya menjawab dengan cengirannya

"Au ah terang" karena malas berdebat dengan spesies langka Sia memutuskan untuk pergi ke bangku Melati bendahara periode sebelum Sia.

Ia berguru pada sensei Melati tentang bagaimana cara menjadi bendahara yang baik dan anti korupsi. Setelah dirasa cukup pantas Melati memberikan seperangkat alat kas kepada Sia.

"Terimakasih sensei,aku akan menjadi bendahara yang baik dan akan melanjutkan tradisi mu" karena merasa sangat berbahagia ia diberi buku dan dompet kas keramat Sia langsung salto didepan kelas.

"Sama sama muridku, semoga kau menjalankan amanatku" jawab Melati sambil menyerahkan seperangkat alat kas.

Ya itu tadi acara dramatis serah terima jabatan bendahara bahkan lebih dramatis daripada serah terima jabatan ketua kelas.

"Terharu gue" Aca menangis tersedu sedu sambil mengusap ingus Aya.

Setelah itu Sia kembali duduk ke bangkunya tepatnya di sebelah Arnold.

"Drama banget tau nggak" komentar Arnold saat Sia baru saja mendudukkan bokongnya ke kursi.

"Ya gapapa lah,kan ini jabatan keramat" tak terima dikatain drama Sia membela diri.

"Tapi gue aja yang jadi ketua kelas nggak segitunya" Arnold kembali mengeluarkan opininya tentang kedramatisan Sia.

Dengan sedikit berfikir Sia menjawab "ya, ya kan setiap orang beda beda, gue terharu tau nggak".

"Terserah Lo deh" namun setelah menyelesaikan kalimatnya Arnold mendengar orang mengeluarkan ingus

Srottt

Srottt

"Jorok banget sih lll " belum sempat Arnold menyelesaikan kalimatnya saat ia menengok , ia mendapati Sia sedang mengelap ingusnya menggunakan dasi Arnold.

"Heh lu ngapain, jorok banget sih. Di depan kan juga ada tissue ngapain harus pakek dasi gue pakek dasi Lo sendiri aja kan bisa" Ia berteriak sekuat tenaga memarahi Sia, dan itu menjadi pusat perhatian seluruh kelas. Namun yang dimarahi hanya cengar cengir dengan wajah tanpa dosa.

Karena tak ada jawaban ia langsung berdiri dan melepas dasi kemudian membuangnya ke tempat sampah di pojokan kelas.

"Do ikut gue" ajak Arnold kepada Aldo.

"Kemana?" Tanya Aldo

"Kopsis, beli dasi" jawab Arnold Sambil menatap sinis Sia.

Setelah perginya Arnold seluruh siswa perempuan berbondong bondong menuju meja Sia dan bergerombol membentuk sebuah lingkaran. Ya kecuali Ayu,mungkin dia takut sama Sia.

" Parah Lo I, kok bisa sih?" Karena merasa kepo Yulia langsung mengintrogasi Rafflesia.

"Jadi gini tadi gue kan debat gitu sama Arnold. Terus gue kan pilek jadi beler deh, daripada netes netes gue langsung aja ambil dasi dia mumpung dianya nggak liat. Eh waktu dia liat ke arah gue wajahnya langsung merah gitu terus marah marah" sedangkan yang lain hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Sia.

" Lo apa nggak takut gitu,tiba tiba dia berubah jadi Hulk terus Lo dibanting? " Shinta bertanya dengan logat medoknya

"Hmm gue agak takut sih soalnya wajah si Arnold udah merah banget gitu, tapi gue diem aja. Ya mau apa lagi" " eh paparazi mana paparazi mana holang syantek ini kok gaada yang ngefoto" lanjutnya

"Aduhh serasa selebritis gue diwawancara" sia berteriak teriak sambil berdada dada, padahal nggak ada yang ngefoto.

"Yaudah ih Ariana grande mau ambil tissue dulu" tak selang beberapa lama terdengarlah bunyi "srottt srottt" yang menggema di seluruh ruang kelas MIPS 2.

"Woy lidah buaya,kalau buang ingus jangan di kelas. Suaranya itu loh menjijikan" karena merasa jijik Tina memarahi Sia.

"Yaudah deh gue ngalah, gue pergi " akhirnya Sia keluar kelas sambil lompat lompat dan mengeluarkan suara "srottt srottt srottt" dari hidungnya.

            🌿🌿🌿

Halo guys🐮
Hmm, gimana ceritanya absurd ya? Banget kali ya:v
Btw ini judulnya aku ganti soalnya menurutku judul yang dulu kurang menarik gitoeh.

Happy reading 🐾

BendaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang