aku pacarnya

19.6K 776 54
                                    

Ayudia dikejutkan dengan kehadiran seorang pria yang berdiri tepat didepan pintunya.

"selamat pagi" sapa lelaki yang mengunakan setelan jas berwarna abu-abu itu.

"pagi" balasnya diikuti dengan garis senyuman yang merekah dibibirnya. "kamu... ada apa?" tanyanya kepada pria itu. 

"aku kan udah janji kemarin, mulai hari ini, aku akan mengantarmu kerja" jawabnya.

"oh Tuhan, kupikir ia hanya barcanda kemarin" Ayudia membatin.

dia adalah Megantara yang tiada lain adalah CEO diperusahaan Ayudia bekerja. dia masih muda, mungkin hanya 2 tahun lebih tua darinya. Ayudia tidak tahu, apa yang menarik dalam dirinya, ia hanya karyawan biasa di bidang perencanaan, bagaimana seorang bos tertarik kepadanya.

sebenarnya ia CEO baru di perusahaan Ayudia bekerja, tepatnya baru 3 bulan yang lalu. pria yang selalu perfeksionis itu bisa suka dengan Ayudia yang terkenal sembrono? kegilaan macam apa ini?

namun, kehadirannya pagi ini cukup membuktikan bahwa dirinya benar-benar suka dengannya.

dengan malu-malu Ayudia berjalan beriringan dengan bosnya itu, mereka masuk kedalam lift dan turun dari lantai 4, tempat apartemen Ayudia berada. 

mereka pun akhirnya sampai dilantai bawah, setelah lift terbuka, seseorang yang sangat familiar bagi Ayudia menunggu disana. pria yang berpostur tinggi sekitar 180 cm itu menarik tangan Ayudia sambil tersenyum "aku antar kamu kerja" katanya.

Megan mencegahnya, dan berusaha melepas tangan lelaki itu dari tangan Ayudia.

"Siapa kamu?" 

"Aku pacarnya Ayudia. aku akan mengantarnya kerja. siapa kamu?"

dia adalah Aren, mantan pacar Ayudia semasa kuliah dulu. setelah lulus, Aren melanjutkan studinya keluar negeri, dia baru saja kembali ketanah air dan bermaksud mengejar kembali cintanya yang hilang.

"aku pacarnya Ayudia. aku yang akan mengantarnya kerja" jelas Megan.

kedua pria itu saling beradu pandang, seakan dimatanya keluar gelombang yang saling berbenturan.

"aku naik taksi aja" kata Ayudia kemudian berlari keluar meninggalkan kedua pria yang berselisih itu.

ia menarik nafas panjang, apa yang terjadi dengan dirinya. sudah 4 tahun ia tidak menjalin asmara, kenapa tiba-tiba dirinya jadi rebutan sekarang?

untungnya didepan apartemennya, ada taksi yang mangkal, ia segera naik ketaksi berwarna biru itu. namun ternyata kedua pria tadi mengikutinya. mereka naik dari pintu yang berlawanan.

Ayudia menatap 2 pria yang mengapitnya.

"apa yang kalian lakukan?" tanyanya sambil menempatkan kedua tangan dilengannya sebagai pembatas mereka berdua.

"kalian harus catat, kalian berdua bukan pacar aku" 

"Yu, aku pacar kamu yu" tegas pria berkulit putih disamping kirinya.

"mantan" tegasnya.

"aku serius mengejar kamu. kalo sekarang aku punya saingan, aku tak akan mundur begitu saja" tegas Megan yang berada disamping kanannya.

mungkin Ayudia tersanjung dengan itu, tapi apakah memang ia menyukai bosnya itu, apalagi setelah kehadiran Aren. tak bisa ia pungkiri, alasan karena ia tidak menjalin hubungan begitu lama, karena ia masih belum bisa melupakan Aren.

"hah aku tidak takut hanya karena seekor kecoak berdasi yang berada disamping kananmu itu" mulut Aren memang selalu seperti itu, selalu penuh dengan sindiran.

"aku? aku kecoak katamu?" Megan keberatan dengan itu, bagaimana bisa ia disamakan dengan makhluk menjijikan yang sangat ia benci didunia ini.

"udah.... kalian jangan bertengkar. pak... didepan pak" Ayudia melerai keduanya.

"hebat ya mbak, direbutin mereka berdua. andai saja aku setampan mereka mba, aku pasti akan menjadi orang ketiga yang memperebutkan mbak"

"ah bapak ini ada-ada aja" Ayudia tersanjung dengan pujian supir taksi didepannya.

"habisnya mbaknya cantik sih" puji supir taksi itu kembali.

mereka akhirnya pun sampai disebuah gedung perkantoran tempat Ayudia dan Megan bekerja.

"kamu mau kemana?" tanya Megan kepada pria yang telah menjadi saingan cintanya itu.

"yah masuklah" 

"TIDAKK, AKU MELARANG" cegahnya dengan tegas.

namun ternyata Aren tidak mengindahkan. ia tetap berjalan masuk kegedung perkantoran itu.

"SECURITY......" teriak Megan memanggil security yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Tolong usir pria mesum bermutut kotor ini" dan security itu menuruti perintah atasannya. ia menyeret Aren keluar, tapi Aren tetap bertahan.

Ayudia hanya bisa menggaruk kepalanya menyaksikan pemandangan pagi ini.

"Hoh pak CEO, begitu sombongnya anda. biar aku perkenalkan diri" ia melepaskan tangan security yang menyeretnya kemudian berjalan kearah Megan. ia kemudian mengeluarkan sesuatu dari dompetnya. sebuah kartu kecil betuliskan namanya.

"perkenalkan Aren Hermawan. aku secara resmi ditugaskan sebagai perwakilan perusahaan dalam kolaborasi produk baru perusahaan anda" ia memperkenalkan dirinya sambil menyodorkan tangan kearah Megan.

Megan menyambut tangan itu, dan mereka bersalaman dengan kuatnya saling menggenggam tangan.

"Aren Hermawan. putra dari bapak Adam Hermawan, sekaligus pewaris tunggal Hermawan Bioteknologi. tak ku sangka, ternyata orangnya seperti anda" kata Megan sambil menatap lawan bicaranya itu dari atas sampai bawah. ini bukan tatapan kagum, ini tatapan sarkas.

"Oh ternyata anda banyak tahu tentang aku. oh ya... anda jangan terganggu dengan apa yang aku gunakan" 

yah, ia tahu makna tatapan Megan tadi. bagaimanapun apa yang Aren gunakan, tidak menunjukkan sosok seorang eksekutif sedikit pun. ia hanya menggunakan Jeans hitam dengan atasan sweater berwarna navy blue.

tapi sebenarnya, bukannya ia tak tahu aturan berpakaian seorang eksekutif perusahaan. ini hanya karena ia sekedar berkunjung hari ini, tak ada agenda khusus tentang kerja sama ini.

"baiklah tuan CEO a.k.a tuan kecoak, kita akan banyak bertemu kedepannya. aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik" 

Megan geram mendengar ia dipanggil tuan kecoak lagi. atas dasar apa ia dipanggil seperti itu.

"Oh, tentu saja tuan kecebong, aku juga berharap kita bisa bekerja sama dengan baik kedepannya" balasnya.

kenapa kecebong? dalam pikirannya hanya makhluk itu yang cocok menggambarkan mulut kotornya. sama seperti kecebong yang berseliweran didalam got.

Ayudia menahan tawa mendengar mereka berselisih, mendengar mereka saling memberikan julukan.

"Yu... Aku pulang dulu. hati hati dengan tuan kecoak ini"pamitnya dan sekali lagi memanggil Megan denga tuan kecoak yang sukses membuat Megan mengacungkan tinjunya kearah Aren.

melihat Megan emosi, Aren mendekat kearahnya sambil tangannya merapikan jas yang dikenakan Megan. "kamu tahu, kenapa aku memanggilmu tuan kecoak?...karena keberadaanmu mengganggu"

"OK...hari ini aku biarkan kamu beterbangan sebebasnya, besok... aku akan basmi kamu" katanya lalu meninggalkan keduanya.

"dari mana kamu menemukan teman yang mulutnya sekotor itu?" 

Ayudia hanya menggaruk kepala mendengar pertanyaan itu, ia juga mengakui kalo mulut mantan pacarnya itu benar-benar kotor, jahat.

setelah tahu jika Aren adalah putra dari pemilik hermawan bioteknologi, Ayudia bertanya-tanya dan meyakinkan posisinya sekarang. ia diperebutkan oleh dua orang pemilik perusahaan? hoh mimpi apa dia?

++++++++

cerita baru nih gays, udah kebayang gak ceritanya kek gimana? masih boys lover loh. 

VERS-US (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang