when kecoak meet kecebong

8.1K 524 43
                                    

cast: as Megantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cast: as Megantara

cast: as Megantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cast as Aren

+++++++

Pintu kaca otomatis terbuka ketika seorang pria yang mengenakan jas berwarna biru berjalan masuk kesebuah gedung bertingkat. ia berjalan dengan sangat percaya diri, tatapannya lurus kedepan, bahkan ia mengabaikan orang-orang yang berbisik melihat kearahnya.wah, siapa dia?, wah cakepnya, wah.... dan wah lainnya. mungkin ia terlalu wah dihadapan orang-orang. namun baginya, ia sudah sering berada dikondisi seperti ini, ketika orang-orang bergunjing tentangnya, ketika orang-orang terpesona melihatnya. ia tahu, ia adalah sosok idola, dimanapun ia berada.

ia berjalan menuju lift, lalu menunggu disana hingga lift terbuka. sama seperti tadi, keberadaannya membuat orang disekitarnya berbisik sambil menatapnya takjub. ia hanya bisa menarik sedikit senyuman diwajahnya, menanggapi orang-orang yang befitu memujanya.

dari kejauhan muncul seorang gadis yang membuat senyumnya mereka sempurna, yang membuat orang-orang disekitarnya makin menggila melihat senyuman manis itu.

"Pagi" sapanya ke gadis tersebut.

"Pagi" sapa balik gadis itu, kini pandangan orang-orang beralih kearah gadis itu, bukan pandangan yang sama kepada pria tadi. pandangan mereka lebih ke pandangan murka dan cemburu.

"Kamu...kenapa kamu disini?" tanya gadis itu sambil menunjuk kearahnya.

pria itu hanya mengernyitkan bibir seolah berkata, kamu sudah tahu jawabannya.

"oh.. iya aku lupa"

dan lift pun terbuka. Pria tadi menarik tangan gadis itu masuk kedalam lift. tidakkah aura disini rasanya sangat panas sekarang? panas dari orang-orang sekitarnya yang hampir semuanya adalah wanita.

"Ren...lepasin Ren. Malu diliatin orang" ia setengah berbisik ke Aren, mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Aren.

Aren Menatapnya, senyumnya merekah, lalu berkata "ngapain malu, kamu kan pacar aku"

Ayudia menatap sekitarnya lalu tertunduk malu. itulah Aren, orang yang tak pernah peduli dengan sekelilingnya.

"oh iya, tuan kecoak mana? biasanya nempel terus sama kamu"

VERS-US (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang