Awal Bertemu

36 7 0
                                    

"Sin,El kita nggak dihukum kan ke kantin waktu jam pelajaran gini" ucap Anata dengan wajah takut.

"Santai aja kali Ta,kita nggak bakal dihukum kalau nggak ketahuan sama bu Ya-

"Heii kalian bertiga ngapain keluyuran waktu jam pelajaran gini" teriak bu Yayuk.

Bahkan Elsa belum selesai ngomong,orangnya udah meneriaki mereka dengan lantang.

"Aduh mampus" gumam Anata.

"Hehe maaf bu,ini kita mau ke.. emm.. ke"ucap Sintia dengan berpikir.

"Ke toilet bu,iya ke toilet. Iya kan Ta" cengir Elsa dengan wajah tanpa dosanya telah membohongi guru nya dengan mendelik ke Anata untuk segera meyakinkan bu Yayuk dan melarikan diri dari hukuman sadis nya.

"I...i iyaa bu ke toilet" jawab Anata dengan terbata-bata karena ia takut membohongi guru.

"Yaudah kalian bertiga segera masuk ke kelas,dan kalau kalian keciduk saya lagi,kalian akan saya hukum,mengerti!??"

"Iya ngerti bu" jawab mereka bertiga dengan kompak.

Elsa dan Sintia pun segera kembali dengan wajah kesal karena menahan lapar dan menahan amarah karena bu Yayuk.

"Mangkannya kalian tuh jangan nakal,udah ngerti waktunya pelajaran mana masih pagi lagi udah mau ke kantin aja,untung bu Yayuk percaya sama omongan Elsa. Kalau enggak kita bakal-- aduh

Omongan Anata terpotong karena dahinya tertabrak sesuatu yang keras hingga dia meringis kesakitan.

"Lo..kalau jalan pake mat-- cerocos Anata terpotong karena dia salah memarah i orang. Yang dimarahi Anata sekarang ini adalah Rangga Alexander William anak dari pemilik sekolah ini.

"Apa!? Mau bilang apa lo? Seharusnya lo yang jalan pake mata. Siapa suruh jalan nggak lihat depan,pake nyerocos lagi" ucap Rangga dengan menunjuk wajah Anata dengan jari telunjuk nya.

"Aduh loh sih Ta,jalan nggak lihat-lihat. Jadi gini kan" gumam sintia yang masih bisa didengar oleh Anata.

"Hehe maaf ya,gue ngaku salah deh" jawab Anata dengan meringis.

"Kali ini gue maafin. Kalau nanti lo buat kesalahan lagi sama gue,jangan harap lo bisa lepas" kata Rangga sambil menatap tajam mata Anata.

Anata yang ditatap begitu pun tak berani,dia segera menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan itu.
Rangga pergi dari hadapan Anata dan kedua sahabatnya.

"Neng yang cantik jelita mangkannya jangan cari masalah sama si Bos. Dia tuh galak kayak macan. Nggak ada lembut-lembutnya nggak seperti aku yang lembut dan ramah kepada semua manusia" ucap Jay dengan wajah yang dibuat-buat.

"Lo gak usah banyak bacod Jay,kita udah ditinggal si Rangga tuh" ucap Roby sambil menarik tangan Jay sahabatnya yang tolol itu.

Roby dan Jay  adalah sahabat dari Rangga. Dimana ada Rangga pasti ada kedua kurcaci ini. Mereka sudah bersahabat sejak lama. Saat masih SD dia sudah bertemu dengan Roby dan Jay. Setelah lulus Sd,mereka juga masuk ke SMP yang sama dan saat SMA ini mereka masuk sekolah yang sama juga.

Sintia,Elsa dan Anata hanya menatap kepergian mereka bertiga dengan wajah bingung sekaligus heran.

"Sabar ya Anata,lo harus hati-hati tuh sama si Rangga. Dia kan nggak akan main-main sama ucapannya" kata Elsa.

"Hmmm gue akan ngehindari si Rangga itu,takut juga gue sama ancamannya" ucap Anata dalam hati.

Mereka bertiga pun sampai di kelas nya. Anata segera duduk ke bangkunya. Dia masih memikirkan ucapan Rangga tadi.
Karena merasa bosan dia membuka handphone nya. Anata membuka aplikasi instagram,dia hanya membuka story-story yang ditampilan pada lanyar bagian atas. Kemudian Anata keluar dari aplikasi itu dan berganti ke facebook. Mata nya membelalak kaget sekaligus senang. Saat pertama kali membuka aplikasi biru ini dia sudah disuguhkan kabar yang membuat hatinya senang. Ternyata ada lowongan kerja di sebuah kedai yang tidak membutuhkan ijazah SMA.

Dibuka lowongan kerja untuk wanita/pria di Kedai ABC. Diperbolehkan tanpa Ijazah SMA. Waktu kerja mulai pukul 15:00 sampai 20:00 WIB. Terletak di Jl. Nuri No.14 depan Alfamart.

Anata pun berencana untuk datang ke Kedai itu setelah pulang sekolah nanti. Untung saja dia sekolah hanya sampai pukul 14:30 WIB. Ada waktu setengah jam untuk menyiapkan diri. Dan tempat kedai itu juga tidak jauh dari sekolah nya.

"Ta,lo nanti pulang sekolah sibuk nggak? Kuy kita ke cafe depan sekolah"

"Emm kayak nya gue nggak bisa deh El,coba ajak Sintia,dia pasti bisa" jawab Anata dengan senyuman.

"Yaudah deh,emangnya lo mau kemana?" Tanya Elsa.

"Rahasia deh hehe.." cengir Anata.

"Ish lo mah nggak seru" jawab Elsa dengan cemberut.

"Haahaha muka loh tambah jelek kalau cemberut gitu" sembur Sintia yang tiba-tiba datang.

Anata hanya melihat kedua sahabatnya. Terkadang dia merasa iri kepada Elsa dan sintia. Mereka memiliki keluarga yang lengkap,mereka masih memiliki Ayah dan Ibu. Yang bisa mencukupi kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan lebih dari cukup. Tapi Sintia dan Elsa tidak menjauhi Anata meskipun Anata tidak kaya. Mereka bahkan merasa sangat nyaman berteman dengan Anata.
Anata segera menghilangkan rasa itu. Dia sadar bahwa semua ini adalah jalan takdir dari Tuhan. Pasti ada kebahagian yang terselib setelah kesedihan.

TBC

Jangan lupa vote daan comment:)

Anata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang