Damai

30 4 0
                                    

Selamat bermalam minggu kawan!! Jomblo dirumah aja hahaha^^

Rangga dan Jay akhirnya sampai di Rumah Sakit Anugrah tempat mamanya Roby dirawat. Mereka menuju ke kamar rawat mama nya Roby,sebelumnya mereka sudah bertanya dimana mamanya dirawat.

Kamar Anggrek no 4

"Assalamualaikum" ucap Rangga dan Jay dengan sopan sambil membuka pintu kamar rawat mama nya Roby.

"Waalaikumsalam" jawab Roby dan papanya dengan menengok ke arah pintu.

"Silahkan masuk Rang,Jay" ucap Roby.

"Gimana bisa mama lo sampek kecelakaan gini?" Tanya Rangga setelah duduk di kursi yang disediakan didalam ruangan.

"Tadi mama gue ngehindarin ada kucing nyebrang di jalan,terus mama banting setir ke kanan malah nabrak pembatas jalan. Jadi dini deh,tapi nggak papa cuman syok aja" jawab Roby dengan jelas.

"Syukurlah kalau nggak papa" jawab Jay.

"Iya,terima kasih kalian sudah meluangkan waktu untuk datang kesini ya. Semoga aja mama nya Roby cepat sembuh" ucap Papa Anton,papa nya Roby dengan senyuman.

"Iya om santai aja" jawab Rangga.

"Oh ya gimana kabar papa dan mama kamu Rangga. Sudah lama kita nggak ketemu. Kita sama-sama sibuk." tanya Anton dengan menatap Rangga.

"Baik om. Papa Rangga itu sibuk banget om,Rangga jarang banget ketemu sama Papa" jawab Rangga dengan wajah lesu.

"Papa mu itu pekerja keras. Kamu harus maklumi dia. Dia juga bertanggung jawab dengan keluarga. Kamu nggak usah khawatir,dia akan meluangkan waktunya untuk keluarganya. Om sudah kenal lama dengan papa mu,meskipun dia sibuk, jarang pulang ke rumah,bolak balik ke luar negri. Dia selalu memikirkan istri dan anak-anak nya. Sampai om pernah ngelihat papa mu sedih sekali waktu itu ada di London bersama dengan saya. Dia menatap foto Risa dan foto mu bersama dengan Ken adikmu. Om ngelihat dia sayang banget sama keluarganya" jelas Anton dengan menatap Rangga.

"Tuh Rang,dengerin. Lo nggak usah berpikir yang aneh-aneh tentang papa lo. Dia tuh sayang banget sama lo. Nggak mungkin ada orang tua yang nggak sayang sama anaknya" tambah Jay.

"Tumben lo bener Jay" gurau Roby dengan senyum mengejek.

Rangga hanya diam,dia merasa bersalah kepada papa nya. Sekarang dia hanya ingin bertemu dengan papa nya dan mengucapkan maaf. Dia pernah berpikiran yang tidak-tidak tentang papanya. Papa yang tidak sayang mama nya lah,papa nya yang tidak sayang dia. Sampai pernah Rangga berpikir bahwa papa nya selingkuh. Sungguh Rangga merasa menjadi anak durhaka.

Hari pun makin malam,Rangga dan Jay pamit pulang kepada papa Anton dan Roby.

"Emm om,Rob gue pulang dulu ya. Takut dimarahin mama gua. Udah malam juga" pamit Rangga.

"Gue juga pamit pulang deh kalau gitu" pamit Jay dengan wajah lesu.

"Kenapa muka lo lesu gitu,lo nggak mau pulang karena disini banyak makanan kan? Yaudah lo nggak usah pulang. Disini aja sampek besok" cerca Rangga dengan menatap tajam Jay.

"Heheheh bos Rangga mah tau aja" ringis Jay.

Anton dan Roby hanya tersenyum melihat dua anak ini.

Rangga dan Jay berpisah setelah di parkiran rumah sakit tadi. Rangga mengendarahi sepeda motor ninja merah kesayangannya dengan ngebut. Tidak sampai 10 menit dia sudah sampai di rumahnya.

Setelah memasukkan sepeda motor nya,dia masuk ke dalam rumah lewat pintu yang ada digarasi,pintu yang langsung menghubungkan ke dalam ruang keluarga.

"Kamu dari mana aja Rang" suara berat itu adalah suara papa nya.

"Dari rumah sakit pa" jawab Rangga dengan menuju ke arah papa nya.

"Siapa yang sakit?" Tanya Raka,papa Rangga.

"Mama Sofi" jawab Rangga.

"Sofi? Istrinya Anton? Mama nya Roby? Kok bisa masuk rumah sakit?" Tiba-tiba Risa datang dengan wajah cemas bercampur bingung.

Jangan bingung kenapa mereka bisa mengenal satu sama lain. Rangga sudah bersahabat dengan Roby sejak lama. Orang tua mereka juga partner bisnis dari lama,jadi mereka saling mengenal.

"Iya benar ma. Mama Sofi kecelakaan menabrak pembatas jalan karena ngehindari kucing nyebrang" jelas Rangga kepada mama dan papa nya.

"Yaudah besok mama akan menjenguk bersama papa"

Risa berjalan ke kamar Ken,karena tadi dia membuatkan susu untuk Ken.

"Son,papa rindu sama kamu" ucap Raka menatap Rangga dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan.

"Maafkan papa ya,papa jarang pulang. Kamu tau sendiri,perusahaan papa lagi ada masalah akhir-ahir ini. Jadi papa harus menyelesaikan masalah. Dan hari ini masalah nya sudah selesai" jelas papa nya.

"Papa nggak usah minta maaf sama Rangga. Rangga memaklumi itu. Dan seharusnya Rangga yang minta maaf sama papa,karena Rangga sudah berpikir bahwa papa nggak sayang sama Rangga,nggak sayang sama mama dan Ken" ucap Rangga dengan menundukkan kepalanya tidak berani menatap papa nya.

"Heii lihat papa,kamu nggak salah. Disini papa yang salah. Jadi maafin papa ya"

Rangga langsung memeluk tubuh tegap papa nya itu.

"Yaudah sekarang kamu tidur,udah malam besok kamu sekolah" Raka mengelus punggung milik Rangga.

"Iya pa" Rangga melepaskan pelukannya dan menuju ke kamarnya.

Risa yang melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum dengan air mata yang tidak bisa dikendalikan lagi. Akhirnya Rangga sudah faham dengan keadaan papa nya,sudah lama dia memberi pengertian kepada Rangga tentang Papanya. Tetapi selalu begitu saja,dan Risa tidak tahu siapa yang sudah memberi pengertian kepada Rangga hingga dia menjadi begini. Risa berjanji akan berterima kasih kepadanya.

TBC

Jangan lupa vote dan comment:)

Anata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang