Kondisi Yuri semakin stabil, namun dia masih membutuhkan perhatian ekstra dari orang-orang sekitarnya khususnya Jessica meski dia sudah biaa ditinggal dalam tempo yang lama tapi setiap saat Jessica selalu menghubunginya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja.
"Yoong, eonni ingin pergi kerja," pinta Yuri.
"Big no, sebelum kondisi eonni benar-benar stabil aku tak mengijinkan eonni kerja," tegas Yoona.
"Tapi Yoong,"
"Tidak eoni, tidak,"
Pagi itu meja makan ramai dengan Yoona dan Yuri berdebat, tidak ada yang mau mengalah, sedangkan di dapur Krystal dan Jessica sedang sibuk mempersiapkan sarapan untuk mereka semua.
"Berisik sekali," keluh Jessica.
"Mereka perlu diberi pelajaran," Kryatal bersiap untuk mengamuk.
Braaakk!
Krystal menggebrak meja, membuat kakak beradik itu langsung diam tak berucap, lalu menolehkan kepala perlahan melihat siapa yang telah menginterupsi peedebatan mereka, saat tahu siapa pengganggunya mereka berdua menelan ludahnya sukar, bersiap-siap dengan amukan pagi ini.
"Brisik !" bentak Krystal seram.
Jessica terkikik di belakang tubuh Krystal melihat ekspresi kedua yoeja yang terkena amukan adiknya.
"Mi-mianhae," ucap Yoona dan Yuri bersamaan.
"Ingat umur!" Krystal kembali memarahi keduanya.
"Tapi aku masih imut," bantah Yoona berapi-api.
"Aku lebih dari padamu Yoong," Yuri menyahut tak mau kalah.
"Tidak hanya aku dan kau tak bisa menandingiku,"
"Oh tidak bisa adikku kau yang tak bisa melampauiku,"
Kembali Yoona dan Yuri saling beradu argumen siapa yang paling imut dan cantik, tidak ada yang mau mengalah, membuat Krystal semakin frustasi sedangkan Jessica menikmati suasana seperti ini dengan gelak tawanya.
"Stop it kids!" Krystal kembali berteriak dan kembali menggebrak meja.
Kedua yeoja itu langsung terdiam takut melihat ekspresi wajah Krystal yang bertambah horor.
"Jika kalian bersuara lagi, akan ku sumpal mulut kalian satu persatu!" amuk Krystal.
"Aku mau disumpal pake itu," ucap Yoona tengil sambil menunjuk bibirnya sendiri memberi kode pada Krystal.
"Kau mau mati muda, hmm!" ancam Krystal sambil menunjuk Yoona dengan pisau diiringi dengan tatapan bengisnya.
Yoona bergidik ngeri seraya menggeleng penuh semangat menolak untuk mati muda, dia memberi kode bahwa dia akan diam, sedangkan Yuri dia hanya menunduk tak berani melihat Krystal.
Setelah penuh emosi dan teriakan akhirnya mereka bisa menikmati sarapan dengan tenang dan khidmat.
"Kenapa kau marah-marah, hmm ?" tanya Yoona memecah keheningan.
"Hhmm," hanya itu balasan dari Krystal.
"Dia sedang datang bulan," jelas Jessica menahan tawa.
"Mati aku," Yoona menopang kepalanya dengan tangan dan pasrah bahwa hari ini sampai satu minggu kedepan setidaknya begitu dia akan menderita.
"Nikmati saja adiku sayang," Yuri meledeknya.
Krystal kembali menatap semua orang yang berada disekitarnya dengan tatapan horor, sebelum Krystal semakin memuncak semuanya kembali hening menikmati santapan pagi dari piringnya masing-masing sedangkan Yoona menikmati makanannya dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Love
FanfictionCinta adalah Cinta, seberapa buruk dan seberapa sulit untuk meraihnya, meski terluka dan berderai air mata cinta tetaplah cinta.