8.Who are you?

392 31 4
                                    

Vote gaisuuu!1!1!1! :v
Thx u sm yg utk yg udh vote!

.....

Putra dan Saaih terdiam sambil mencari-cari alasan.Sebenarnya,Saaih ingin sekali jujur.Tetapi,tante Milla,ibunya Arda terkenal garang dan juga tegas.Saaih tak mau membiarkan Arda kena masalah.

"I-itu pak,Arda lagi...hmm... Dikelas.Iya dikelas!" Sahut Putra.

Tante Milla mengerenyitkan alisnya."Tumben,Arda dikelas pas istirahat?"

Deg.

"Itu,tadi dia disuruh ngumpulin uang kas sama pak Sarto." Ujar Saaih.

"Ooh..."

"Nanti kalian bilang ya ke Arda.Tante sama om mau keluar kota,kira kira seminggu lah... Tante juga udah transfer uang,tapi bilang jangan dihabisin!Kalau ga ada sisa,tante sembelih tuh anak!"

Putra dan Saaih terperangah.

"I-iya tan"

Dalam hati,Saaih dan Putra bersyukur karena orang tua arda keluar kota.Dengan begitu,setidaknya masalah mereka berkurang.

Bel masuk kelas terdengar.Putra memberi isyarat ke Saaih supaya berpamitan kepada orangtua Arda dan juga Pak Asep.

"Kami ke kelas dulu ya pak,tan,om" Saaih menyalami ketiganya dengan diikuti Putra.

"Iya iya,jangan lupa loh ya,kasih tau Arda"
Ujar Tante Milla.

"Iya tan"

Setelah itu,mereka dengan segera memasuki kelas.Takut ditanya-tanya lagi.Rencananya,pulang sekolah,mereka akan pergi ke rumah sakit untuk memberitahukan 'kabar gembira' ini kepada Arda.

........

Lorong rumah sakit terlihat agak sepi.Sesekali beberapa perawat tampak memasuki ruangan pasien untuk sekedar memberi obat.

Mata Saaih dan Putra sudah sedaritadi terfokus pada setia ruangan.Mengintip sedikit apakah ruangan itu adalah ruangan yang Farda tempati atau tidak.Mereka sedang mencari kamar Farda.Ini karena Farda tak berada di ruang ICU lagi dan telah dipindahkan ke ruangan ynag entah dimana.

"Aduh ih,capek gua muter muter mulu.Lu telpon si Arda kek" Keluh Putra.

Saaih mengeluarkan hpnya dari kantung.Menekan kontak Arda dan menelponnya.

"Ga diangkat" Ujar Saaih lalu mencoba sekali lagi.

Putra menghembuskan nafasnya panjang.Ia menyandarkan badannya didinding sembari menunggu Saaih.

Saaih menyimpan kembali hpnya."Bentar,gua tanyain suster nya aja" Saaih beranjak menuju resepsionis.

Putra memutar bola matanya."Daritadi napa dah"

Kamar nomor 213.Itu adalah kamar Farda yang ternyata telah dilewati mereka 3 kali.Saaih mengetuk pintu nya sebentar lalu membuka pintunya.

Terlihat Farda yang langsung menoleh ke arah Saaih dan Putra.Melihat siapa yang datang.

"Siapa kalian?!"

Saaih dan Putra terkejut.Gadis diatas ranjang itu bukan lah seseorang yang asing.Itu Farda.Tapi kenapa dia tak mengenal mereka?

Saaih mengangkat alisnya."Lu ga kenal kita?Gua saaih! Masa lu lupaa?"

Tiba-tiba Farda terduduk."Hei kalian! Keluar atau gua panggil polisi nih!"

Apa-apaan??

Putra mencoba mendekati Farda.Masalahnya,selang infus nya hampir terlepas.

"Farda,masa lu ga ingat kita?Baru juga beberapa hari"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Start Again ~SaaihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang