#I was lucky(1)

28 7 13
                                    

"Yang ingin dilindungi, tak pernah bisa terlindungi."

.
.
.
.
.
.
.
.

Summary

Di saat kau takut  untuk berjuang maka bersiaplah untuk menyesali apa yang telah terlewati olehmu.

Kau yang begitu beruntung. Dan kali ini berjuanglah untuk segalannya

.
.
.
.

I was lucky

.
.
.
.

Hari itu terjadi kegaduhan seperti biasa di sebuah ruangan kelas sekolah ternama Sp. Senior high school. Terdengar tawa mengejek yang keluar dari hampir semua siswa di ruangan tersebut.

"Dasar sampah tak berguna. Sampah sepertimu tak layak hidup, lebih baik kau mati membusuk di neraka." Salah seorang gadis menumpahkan sisa mie instannya pada seorang gadis lainnya yang kini hanya duduk tertunduk dan di tatapi banyak orang.

"Dasar tak tau diri! apa kau tuli dan bisu? Katakan sesuatu!" Bentak gadis lainnya yang bernama Lauren.  Lauren menjabak rambut sebahu milik gadis itu dengan baegitu keras sampai beberapa helai rambut milik gadis itu tertinggal di tangannya saat Lauren dengan bergitu kejam menghempaskan kepala gadis itu kasar hingga nembebtur lantai, Gadis yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam dan menatapi setiap perlakuan yang diterimannya. Tak ada sepatah katapun yang ia ucapkan.

Tak cukup dengan menjambak, kini lauren mendaratkan beberapa tamparan kasar dan keras pada pipi putih pucat gadis itu. Sudut bibir gadis itu berdarah dengan dahi yang memar. Gadis itu tak melawan, ia hanya diam dengan tatapan kosongnya sarat akan rasa sakit yang tak akan bisa dimengerti orang lain.

"Dasar sialan!!" umpat Lauren menghadapi kebisuan gadis yang ada di depannya.

"Hahahaha manusia rendahan sepertimu tak pantas ada di sini." teman Lauren yang lain bicara seraya menendang perut gadis yang masih tertunduk itu.

"Rei apa kau sakit? Apa sentuhanku sakit?" Tanyanya dan makin gencar menendang tubuh gadis yang di panggil Rei itu. Rei hanya diam dengan tubuh yang telah meringkuk di lantai, ia tak bergerak bahkan mulutnya masih tertutup rapat, tak mengatakan sepatah katapun.

"Hei guys sepertinya dia haus, mungkin jika aku beri minuman ia akan bicara."ujar gadis dengan name tag bertulis Joy. Gadis itu menyeringai, jadi maksud dari 'memberi minuman' adalah menumpahkan sekotak susu coklat dari atas kepala sampai seluruh tubuh Rei.

"Ku rasa belum  cuku Joy, lihat! kau mengotori seragamnya, bagaimana kalau kita bersihkan," ujar Lauren mendramatis tak lupa dengan seringai jahatnya ia mengangkat segelas besar air panas dengan asap yang masih mengepul di atasnya, tadi Lauren sengaja menyuruh seseoraang untuk memesan air panas dari kantin, dan tanpa belas kasih, ia menyiramkan air panas itu ke tubuh Rei.

Rei menggerang tertahan saat merasakan panas melepuh  pada beberapa area tubuhnya.terlebih lagi pada bagian kaki dan pahanya yang langsung terkena siraman  air panas mendidih.

Suasana dalam ruangan itu makin menjadi, hampir seluruh siswa yang menonton kejadian itu bersorak untuk Joy and the geng. mereka seolah meminta agar Joy, Lauren dan teman-temannta agar melanjutkan aksi mereka pada Rei.

the greystoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang