eiihaihaireaders, authorbarubisaupdatesekarangnihhehehe, abismidsoalnya. I'msorry (ಥ﹏ಥ)
doain semogabagusyaa #numpangspamininihuntukmembayarketidakupdate - ankuyes.
happyreading!
Timmy's POV-
Entah sudah berapa kali aku menawarkan untuk mengantarnya pulang, tapi baru kali ini dia menolak. Ehmm, mungkin dia ingin sendiri dulu dalam menghadapi ini.
'Wan.. wan.. kapan lo bisa berubah dan gak anti social gini, kalo lo sendiri benci sama diri lo? Hehh..'
Sesampainya di rumah, Mama yang masih terbalut dengan pakaian kerjanya sudah menungguku di depan pintu.
'Lho? Tumben.'
"Lho, ma, kok jam segini udah pulang, biasa juga masih nangkring di kantor?" tanyaku heran.
"Yaelah, anakku sayang, baru datang, Mamanya udah nungguin, malah ditanya kenapa disini. Huh."
"Eh, iya deh. Siang mamaku sayang, udah makan, Ma?" candaku.
"Gitu dong. Udah, Mama udah makan. Mama udah buatin makanan kesukaan kamu sama Peter loo. Mama hari ini bolos kerja karena Mama bosen disana. Rindu sama muka anak-anak Mama." ucap Mama sambil tersenyum tulus.
"Yaudah, aku ganti baju dulu yaa, Ma. Nanti habis itubbaru deh aku manakn, oke?"
"Mama tunggu yaa dibawah!"
"Iyaaa, Mamaaa!"
Aku langaung mengganti bajuku dan turun ke bawah until makin bersama Mama.
Di tengah makin bersama Mama itu, tiba-tiba sana ada seseorang yang memasuki rumah kami.
"Ehem." ucap seseorang itu.
"Lho, Papa? Kok udah pulang? Bukannya di perusahaan lagi banyak kerjaan??" ucap Mama pada orang tersebut yang ternyata adalah Papa.
"Gimana Papa bisa tenang kerja kalo tiba-tiba Papa ngeliat Mama gak ada lagi di ruang kerja?"
Yap, Mama dan Papa itu satu perusahaan dari dulu. Sebenarnya Papa itu direktur perusahaan itu, dan Mama adalah sekretaris pribadinya, dari situlah awal hubungan mereka hingga sekarang.
"Ih, Papa, gitu aja kok dipermasalahin sih. Mama kan cuma pulang bentara aja, nanti juga balik lagi."
"Pokoknya Mama harus ikut balik sama Papa sekarang." tegas Papa.
"Iyaa Papaaa, tapi siap makan bareng Timmy ya?"
"Hm." jawab Papa terlalu singkat. Hehh...
Ya gitu deh Papa sama Mama, udah 18 tahun menikah, masih aja kek anak muda sekarang pacaran. Pada ngambekan gak jelas. Hehh..
"Udah nih, Ma, Timmy udah siap. Udah Mama cepetan deh minggat sama Papa. Jangan ngambek-ngambekan di rumah deh, gak enak tau suasananya."
"Waduh, anak Mama, cemburu yaa, karena masih jomblo? Haduhhh..." goda Mama padaku.
"Kapan sih kamu sama Cloudy? Emang gak capek temenan terus dari kecil? Gak bosan?" sambung Papa.
"Ih, Ma, Pa, Timmy sama Cloudy itu temenan dari kecil. Mana mungkin bisa saling suka, kek anak kecil aja..." balasku.
"Yaudah, yaudah tinggal tinggu waktu aja, semua bisa berubah kapan aja loo Timmy. Mama sama Papa pergi dulu yaa, udah yuk Pa."
Mama dan Papa berlalu meninggalkanku yang masih memikirkan perkataan mereka tadi.
'Apa iya gue bisa suka sama Cloudy?'
*skip > seminggu kemudian*
Cloudy's POV-
Beberapa hari belakangan ini, membuatku binging sendiri. Rasanya ada yang kurang dari biasanya.
Yaa, aku tak lagi digangguin sama Kak Peter, dan dia juga menghilang entah kemana. Yang biasanya tiap istirahat dia akan mampor kekelasku untuk sekedar memaksaku lagi, sekarang malah hilang begitu saja.
Ada rasa yang take bisa kuungkapkan dengan jujur dalam hati ini.
'Rindu...?'
Oh, tidak, tidal mungkin. Kak Peter itukan bikin ilfil, lemaksa, egois lagi. Abis itu narsis gilaa!! Hii.. kagak mungkin dah.
Nightmarebanget aku bisa rindu sama tuh anak.
Sampai di sekolah, aku berusaha menemukan Timmy di kelas. Tapibdia menghilang sama sekali. Oh ya, aku juga sering cerita sama Timmy tentang menghilangnya abangnya itu yang buat kepo orang.
Dan masih kuingat pada saat terakhir kali aku meneleponnya semalam.
FLASHBACK ON-
"Hahaha, lo rindu yaa, Wan? Hayoo.. Hayoo.."
"Woo apaan sih lo? Ya enggaklah, huh orang kan nyebelin bengge! Idihh.."
'damn it you Cloud!' otakku selalu bertentangan dengan mulutku jika tentang masalah ini.
"Udaaahh, ngaku ajaa. Orang bilang ya, cinta itu datang karena terbiasa tau gak? Benci sama cinta itu beda tipis loo wan. Benci itu benci tapi cinta wkwk."
"Wah, lo kompor loo, kompoorr... Guess baru seminggu lebih juga kenal dia. Udah ah, lo sama aja bikin ilfil juga, hehh.."
"Eh, iyaa deh, gue tidur duluan yaa Wan. Bye wanwan anee hehehe.."
"Bye, my alien wkwk!"
FLASHBACK OFF-
'Cinta datang karena terbiasa?' Keknya sama anak satu itu gak bakalan den, hehh..'
"Timmyyyy!!! Oiii, Tiiimmmyyy!!!" lanjutku berteriak ke seluruh bagian kelas yang tak seberapa itu.
'Iss, Timmy mana sih? Katanya mau kasi liat PR, kok belum datang juga sih?'
"Eh, lo liat Timmy gak? Masa dia belum datang sih?" tanyaku ke salah satu teman.
"Engga tuh Cloud, belum datang keknya. Tasnya juga belum ada." jawabnya.
"Yahh, masa iya sih? Ehmm, kalo gitu, gue boleh liat PR lo gak? Seriusan gue gak ngerti nih, sekalian ajarin ya??" kataku memelas yang langsung disambut wajah terkejut nan lebay oleh si cowok satu ini, Kevin.
"Sumpah lo, Cloud?? astagaa, masa bisa sih kek lo gak ngerti sial ginian? Astaga Cloud, awaann, seriusan loohh???"
Nah, nah tuh kan muncul dah lebay plus alay plus drama queennya . Nih orang alien ato apa sih?
"Emangnya lo ngerti Kev?"
"Ya, kagakla, lo lucu mah!"
"Yaelah. huft. pening. aja. dah. aku. mah. smile. aja. liat. kau. Kev." kataku sambil menekankan tiap kata.
"Udah sini, biar gue aja yang ajarin Cloudy." ucap seseorang di belakangku.
Wait, wait, I feel something like...
It's (too) familiar.
"Hai, Cloudy. Lagi." ucapnya lagi.
How can I miss this voice so much?
*lho? eh?
Segera aku membalikkan badan dan menemukan seseorang tegap sedang berhadapan denganku.
Oh, BINGO!
Dia lagi.
Peter.
---------------------------------------
Yeaaakhirnyasiapjugangetiknya. Freakya?
yaudahlah. smile. aja.
hehe.

YOU ARE READING
YOU ARE A STRANGER.
Novela JuvenilKetika seseorang yang selalu menutup diri, takut untuk memulai memunculkan rasa cinta dihatinya lagi, kembali jatuh cinta, oleh sosok yang paling ditakutinya dalam cinta. Stranger. Yang selalu bisa datang dan pergi, setiap saat, saat dia siap, ataup...