PART 0.9

21 2 1
                                        

Widiii sekali 2 nge update wkwkwk, baru bisa publish sekarang soalnya sebenarnya di word udah ada hehehehe

Anyone cares? Vomment yay!

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Author's POV- 

Esoknya, saat pulang sekolah, entah kesambet apa, Bu Tiur tiba-tiba saja meyuruh Cloudy mengisi daftar nilai murid kelas 10 sampai kelas 12 sepulang sekolah. 

"Lo mau gue tungguin kagak?" ucap Timmy yang sedang merapikan buku. 

"Kagak deh, nanti kelamaan, nih Bu Tiur ntah kesambet apa coba, nyuruh gue ngisiin daftar nilai. Gurunya siapa coba? Heh" keluh Cloudy sambil mengerucutkan bibirnya, yang membuat Timmy semakin gemas. 

"Hehehe, udah ah jelek banget lo kerucut bibir gitu. Kek digigit lebah bibir lo, mele-mele gaje wkwkwk."  

"Sial lo Tim. Wkwkwk" 

"Lo lebih sial disuruh ngisi daftar nilai wkwkwk" 

"Ih, Timmy suka banget sih ngejekin gueee..." segera Cloudy mengejar Timmy yang sudah berlari menghindari serangan jitakan Cloudy. 

"Eh Timmy jangan lari looooo!!!!!"  

Dan, jadilah mereka kejar-kejaran sampai ke lorong luar kelas mereka, yang langsung menghadap lapangan parkir. 

"Hahahaha!! Lo gak bisa ngejar gue wanwan, gabisaaa lo kan.... Lamban. Wkwkwwk" 

"Ihh Timmy!! Sini gak lo!" 

Tiba-tiba Timmy berhenti dan memutar badannya yang membuat kepala Cloudy kini tepat menempel di dadada bidangnya.  

Cloudy langsung menahan napas.

Cloudy's POV- 

'Tidak! Tidak! Ini terlalu dekat. This moment is soooo awkward omagadddd!!!' 

Jantungku berdetak lebih kencang lagi disbanding ketika aku berlari mengejar Timmy tai. Ttercium sangat jelas aroma musk-nya yang memabukkan. 

"Aduhhh Timmy, kepala gue jadi nyantol kan??!!!" ucapku sambil mengangkat kepala ke arahnya. 

Kulihat matanya dalam melihat kearahku, aku bisa merasakan detang jantungnya sekarang, semoga dia tak mendengar jantungku, Amin Tuhan. 

Seketika kurasakan darah mengumpul di pipiku, astagaa, memalukan banget sih lo Cloud!!! 

Kuperhatikan rahang Timmy yang tegas, alisnya yang tebal, astaga ini beneran temen gue yang dari orok itu yah? Ga dari orok juga sih sebenarnya heheehe.. 

Tiba-tiba kulihat dia tersadar, dan memalingkan wajah sebentar, lalu kembali menolehkan wajahnya ke arahku. Bah, kok datar banget? 

"Udah deh blushing gaje lo itu wan, pembuluh darah lo boocor ya, sampe merah gitu pipi lo tiba-tiba?" 

"Iss apaan dah lo Tim, diam aja deh." Ucapku sambil berusaha menjauh darinya. 

But, wait, pinggang gue ditahan sama tangan dia. Apaan lagi sih neee??? 

Kulihat sekilas mata jahilnya, mati gue... 

"Tim, plis,plis, jangan dah, plis tim..." 

"Too late wan!" 

Seketika badanku terangkat tinggi seperti diterbangkan, langsung mendarat di punggung Timmy.  

"Ah! Tim! Ga asik lo ah! Turunin gue plis, aaaa!!!!!" 

Tiba-tiba Timmy berlari kencang sepanjang lorong itu, sambil tentunya menggendongku di punggungnya, seketika aku mengeratkan pelukanku di lehernya. 

Lama-lama asik juga. 

Tiba-tiba terlintas ide di otakku, biar berlagak kek di pilem-pilem gitu, aku merentangkan kedua tanganku, merasakan angin di kedua telapak tanganku, lama-lama rambutku terlepas dari ikatannya, sehingga ikut beterbangan seiring dengan berlarinya Timmy. 

"Yeee, terbang, terbaaannggg!!!!" teriakku.  

Untung aja dah udah sepi, kalo gak mati deh akunya sama Timmy. 

Eh, aku aja deng, Timmy kan emang gatau malu, Hiks, maaf yaa Tim wkwkwk

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

YOU ARE A STRANGER.Where stories live. Discover now