EXTERRUIT {06}

76 14 37
                                    

Salsa on mulmed🥰
Selamat membaca cerita ᴇxᴛᴇʀʀᴜɪᴛ!🤗

——————————————————

Dimas menatap kepergian Putra dan Fia dengan tatapan sayu.
Gue tadi nyesek kenapa ya? batin Dimas. "Tauk ah! Ga jelas banget emang, ngantin aja lah laper gue,"ucap Dimas sembari sembari berjalan santai menuju kantin.

—♡—

"Assalamu'alaikum,"salam Fia sampai didepan ruang guru. "Wa'alaikumsalam, kalian ngapain disini?"tanya seorang guru yang sedang duduk di mejanya. "Itu bu, kita mau ngambil buku nilai Pak Bambang,"jawab Fia dengan sopan. "Oh yaudah, tuh meja Pak Bambang,"ucap guru itu sembari menunjuk sebuah meja.

"Iya bu, makasih ya.. Assalamu'alaikum,"salam Fia serta Putra setelah Fia mengambil buku nilai Pak Bambang di mejanya. "Iya,  Wa'alaikumsalam,"

Fia dan Putra berjalan beriringan menuju kelas mereka. Ada seorang adik kelas secara tidak sengaja menabrak tubuh Fia. Fia hampir saja jatuh kalau saja tidak ditangkap oleh Putra.

Jritt, ngapain sih ni adek kelas nabrak-nabrak gue, pake si Putra nangkep gue lagi, muka gue ga merah kan ya? Aduhh aing, batin Fia sambil meringis pelan.

"Lo gapapa kan Fi?"tanya Putra cemas setelah membantu Fia kembali berdiri tegak. "Iya gapapa ko, thanks,"jawab Fia berterimakasih. "Yoi, kayak ama sapa aja lu, eh laen kali hati-hati ya dek,"lanjut Putra sambil menegur adek kelas tersebut yang daritadi diam memerhatikan dua sejoli ini.

"Eh iya kak, maaf ya aku ga sengaja bener aja, tadi aku buru-buru dipanggil sam-"ucap adek kelas tersebut yang dipotong oleh Putra. "Yaa, gua ga peduli lo buru-buru kek, dipanggil siapa kek, lo mau nabrak siapa aja terserah tapi jangan nabrak dia,"potong Putra dengan nada malas sambil menunjuk Fia.

Blushhh, Fia blushing seketika dan langsung menundukkan wajahnya. Adek kelas tersebut menatap Fia dan Putra bergantian lalu kembali menatap Fia dengan tatapan yang sulit diartikan. "Iya Kak Fia sekali lagi aku minta maaf ya kak,"

"Eh iya gapapa,"balas Fia dengan sangat lembut, yang ditatap oleh Putra dengan tatapan kagum. Adek kelas tersebut yang melihat itupun kembali menatap Fia dengan tatapan yang sulit diartikan. Lagi.

Panggilan kepada Lintang dari kelas X IPS 2 ditunggu di ruang guru lantai dasar sekarang juga, sekali lagi panggilan  kepada Lintang dari kelas X IPS 2 ditunggu di ruang guru lantai dasar sekarang juga. Terimakasih.

Terdengar suara pengumuman dari mikrofon. Setelah habis pengumuman itu "Sekali lagi maaf ya, Kak" adik kelas itu langsung bergegas pergi menuju ruang guru.

Eh, bentar-bentar ini Lintang yang suka ama si Putra bukan si? batin Fia sambil memerhatikan dekel itu yang sudah jauh sambil berlari-lari

"Napa Fi?"tanya Putra bingung menatap Fia yang memerhatikan dekel yang sudah pergi itu.

"Eh gapapa si cumaa, kayak pernah liat dekel itu deh"alibi Fia.

"Oohh yodah yuk balik nanti Pak Bambang marah-marah di kelas terus nanti kita dimarahin sama temen-temen kelas karna Pak Bambang jadi marah,"ajak Putra sambil menggandeng tangan Fia lembut.

Blushhh, lagi, lagi, dan lagi Fia langsung blushing mendapat perlakuan seperti itu.

Ni anak ngeselin banget sih sumpah bikin gua blushing terus anjirr, umpat Fia dalam hati dengan jantung berdebar-debar


—♡—


heem tau pendek banget.
heem tau ga dapet feel.
heem tau aku belum mandi.
mana sempaat keburu telaat,
heem mana sempaat.

ayam goyeng.
dahlah.
//teng haah haah haah haah haah haah haa haaaahhh//lagu yg haa haa itu loo tau kan ya.

Udah dlu gesss ngomong² gaje nyaaa see u soon at next part♡

Salam sayang, salam manizz, salam cantiq, salam apalagi? Ya pokok'e gitulaaa


milkyplumzz

EXTERRUITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang