Chapter 2

64 21 0
                                    


Ini masih flashback ya.
Ingin tau bagaimana respon Kenzi?

Yok langsung baca aja,scroll kebawah, tapi terlebih dahulu follow wattpad aku ya.

HAPPY READING.

***
"would you my grilfriend?" tanya Azka tiba tiba membuat kenzi terdiam.

'Gue lagi mimpi ya? berarti gue duduk berdua dengan Azka tadi nggak nyata dong, dan sekarang gue dibonceng sama Azka dan juga lagi pakai jaket azka juga nggak nyata?, tapi kok terasa nyata ya.

Jika ini mimpi pliss tuhan, jangan bangunkan gue ya, gue ingin merasakan ini dahulu walaupun dialam mimpi tak apalah, ni jantung detaknya cepat banget seperti habis merathon aja' ucap Kenzi tidak sadar menyuarakan batinnya lalu memegang dadanya sambil tersenyum lebar.

Kenzi merasakan tangan kekar yang dingin menyentuh kulit tangannya membuat Kenzi tersadar dan bingung melihat dia duduk dimotor dengan Azka yang berada didepannya.

"Ja...jadi gue nggak mimpi?, dan lo ngedengar apa yang gue bilang." tanya Kenzi yang masih merasa bingung.

"Iya gue ngedengar semuanya dan ini nggak mimpi." ucap Azka yang membuat Kenzi terkejut dan juga malu.

Rona merah menjalar keseluruh wajah Kenzi dan membuat Kenzi menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Kenzi tidak sadar jika tangannya masih digenggam oleh Azka.

"Aaaa gue malu banget sumpah."

Azka menurunkan tangan Kenzi yang menutupi wajahnya.

"Lo cantik kalau lagi blushing." ucap Azka yang membuat wajah Kenzi tambah merah karna malu, kemudian Azka tertawa melihat tingkah lucu Kenzi.

"Lo lucu." ucap Azka dan mencubit kedua pipi Kenzi.

"Jadi, sekarang lo mau nggak jadi pacar gue?" tanya Azka mengulang pertanyaannya tadi.

"Hmm ok." Ucap Kenzi dengan senyum lebar nya.

"Jadi sekarang kita pacaran?"

"Yap."

"Udah malam, gue antar lo pulang sekarang, nanti lo sakit."

Azka menstater motornya dan melajukannya menuju rumah Kenzi yang berada di jalan mawar blok A no 16.

Sampai didepan rumah Kenzi, Azka mematikan mesin motornya kemudian membantu Kenzi yang kesusahan turun akibat motornya yang terlalu tinggi.

"Terima kasih kak udah ngantar gue danini jaketnya, nggak mampir dulu?" tanya Kenzi basa basi dan menyerahkan jaket Azka.

"Nggak usah lagian ini juga udah malam, sekarang lo nggak usah lagi panggil gue dengan embel embel kak, gue bukan kakak lo. Sekarang lo manggil gue langsung nama aja!, dah sana masuk gih!" perintah Azka.

"Iya gur masuk dulu, bye az.ka." ucap Kenzi sedikit gugup karna harus memanggil Azka dengan namanya saja tampa embel-embel kak.

Kenzi masuk kedalam ruamahnya dan Azka melajukan motornya menuju rumahnya yang tidak jauh dari rumah Kenzi hanya berbeda blok saja.

flashback end.

"Itu dia ceritanya bagaiman gue bisa menjadi pacar orang yang selama ini gue sukai, aaaaa senang nya." ucap Kenzi tersenyum senang.

"Semoga hubungan gue dengan azka lancar-lancar terus ya nggak ada masalah." harapan Kenzi memohon kepada tuhan.

"Tapi Kenzi setiap hubungan pasti akan slalu ada masalah mau itu masalah besar atau kecil bila dihadadapi dengan berfikir dewasa dan tidak egois dengan hanya mendengar atau melihat dari satu sisi tampa tau kebenarannya tidak akan membuat hubungan kalian renggang.

Percayalah pada pasangan lo, setiap orang tidak akan melakukan sesuatu tampa ada alasannya.Gue harap hubungan lo dengan kak Azka lancar- lancar aja ya." nasehat Aksa panjang lebar memperingati Kenzi.

"Lo seperti pernah merasakannya aja, padahal lo jomblo dari lahir sama seperti gue, tapi itu dulu sekarang nggak lagi." ucap Kenzi tertawa garing.

"Tapi gue bingung lo kok ngomong begitu sama gue seperti akan ada masalah besar aja dihubungan gue dengan Azka............,

ahhh nggak usah dibahas lah, lagian lo ngomong begituan pada gue hanya ingin gue sedikit dewasa dalam menyikapi masalah kan? SIAP gue akan menuruti nasehat lo." ucap Kenzi sambil hormat kepada Aksa.

"Dan semoga lo juga dapat pacar ya, biar besok-besok kita bisa doble date." Aksa hanya tersenyum miris mendengar ucapan Kenzi, untung saja Kenzi tidak merasa curiga akan senyuman Aksa.

"Kekelas yuk, bentar lagi bel masuk bunyi." Kenzi berjalan keluar kantin meninggalkan Aksa yang masih diam duduk ditempatnya.

'semoga semyum lo akan terus ceria seperti itu ya.' ucap Aksa didalam hati dan memandang kearah punggung Kenzi yang menghilang berbelok kearah kelas mereka.

Sampai dikelas Kenzi langsung bertanya kepada Aksa kenapa dia lambat masuk.

"Gue tadi ke toilet bentar."

"Ooh, eh tadi dikantin lo lihat nggak anak kelas 12? perasaan gue nggak lihat ada satupun anak kelas 12, kemana ya?" tanya Kenzi lalu berpikir dan mengetuk-ngetukan telunjuknya di dagu.

"Gue tadi lihat anak kelas 12 semuanya ada diruang musik saat gue kembali dari toilet tadi." jawab Aksa menghapuskan rasa penasaran Kenzi.

"Ngapain mereka dirung musik?" tanya Kenzi dengan wajah polosnya.

"Emang ruang musik gunanya untuk apa sih selain bermain musik, setelah punya pacar kok lo tambah bego sih?" tanya Aksa yang gemes ingin mencubit pipi Kenzi yang polosnya melebihi pantat bayi.

"Iya ya." cengir Kenzi melihatkan gigi putihnya yang rapi.

🐒🐒🐒

Setelah bel pulang berbunyi, Kenzi membereskan buku bukunya yang berserakan diatas meja dan memasukkan ke dalam tas nya lalu menyandang tasnya di bahu dan berjalan keparkiran dengan Aksa yang masih ramai oleh anak anak sma nusa bangsa yang ingin kembali kerumahnya.

TINGG.

Bunyi notifikasi pesan berbunyi di ponsel Kenzi, kemudian Kenzi mengambil hpnya yang berada didalam tasnya, dan terlihat pesan masuk dari abangnya Kenzo.

abang laknat😝

dek, gue pulang agak kemalaman ya, soalnya gue ingin nongkrong dulu,
bilang mama papa ya!
bye bye adekku yang jelek😘

Kenzi tidak membalas pesan abangnya, dia heran kenapa abangnya tidak menelfon atau mengirim pesan kepada orang tuanya saja, kenapa harus selalu Kenzi yang menyampaikannya, walaupun begitu Kenzi tetap menyampaikan pesan abangnya tersebut.

Kemudian Kenzi masuk kedalam mobilnya dan melaju kearah rumahnya sedangkan Aksa sudah sejak tadi pulang menaiki angkot.

Sampai dirumah Kenzi masuk lewat pintu 'yaiyalah lewat pintu masak lewat jendela, nanti dikatain maling lagi. unfaedah banget maling dirumah sendiri' kemudian Kenzi mengucapkan salam dengan berteriak.

"PAH MAH KENZI PULANG." tapi tidak ada yang mejawab salam lalu Kenzi berjalan menuju dapur dan mendapati bibi ijah yang sedang menjemur pakaian.

"Bi, mamah mana?" tanya Kenzi.

"Eh non, nyonya katanya pergi kebutik non, non nggak makan dulu? bibi udah siapin masakan kesukaan non."

"Nggak usah bi, Kenzi kekamar dulu ingin tidur." jawab Kenzi dan berjalan melangkah ke kamarnya yang berada di lantai dua, dan terlelap dikasur tampa mengganti bajunya.

***

Hy ketemu lagi dengan ku.
Ikuti terus kelanjutan kisah Kenzi dan Azka.
Jangan bosan bosan untuk menanti kelanjutan ceritanya.
Dont forget for vote and comment.

ZInKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang