Chapter 5

38 20 0
                                    

HAPPY READING.

***
Sebelum Kenzi membuka pintu toko bunga itu, seseorang dari dalam yang membawa buket bunga telah terlebih dahulu membukanya.

"Nih pegang." ucap orang tersebut yang tidak lain adalah Azka sambil menyerahkan dua buket bunga ketangan Kenzi.

Kenzi mendengus kesal dengan Azka yang menyuruhnya memegang bunga itu bukan memberikan padanya, tapi kenzi tetap mengikuti Azka yang berjalan ke motornya yang diparkir.

"Naiklah." ucap Azka menyerahkan helmnya kepada Kenzi.

Kenzi naik keatas motor Azka setelah dia memakai helmnya.

Diatas motor, Kenzi berdebat dengan pikirannya antara ingin bertanya atau tidak, Kenzi ingin bertanya tapi gengsinya terlalu tinggi, jika tidak dia tidak akan megetahui kemana dia akan dibawa ditambah bunga yang dipegangnya untuk siapa dan buat apa. Lamanya berdebat dengan pikirannya, Kenzi tidak menyadari jika motor yang dia duduki telah berhenti.

"Lo nggak turun." Kenzi tersentak kaget mendengar suara Azka yang berada didepannya dan mengambil satu buket besar bunga lily ditangannya dan menyisakan buket mawar mini yang cantik.

Kenzi megedarkan pandangannya kesekeliling dan bingung karena berada di tempat pemakaman umum.

Melihat kebingungan yang jelas dimata Kenzi, Azka menjelaskan jika dia ingin mengunjungi makam nyokapnya.

Azka masuk kepemakaman dan berhenti digundukan tanah terawat y yang tidak lain dan tidak bukan adalah makam nyokapnya, disusul dengan Kenzi yang juga berhenti disamping Azka.

Kenzi membaca nama yang ada dinisan itu, 'Reina Aqilla Rendra' 'wait, sepertinya namanya pernah gue dengar, tapi siapa ya? ah udahlah.' batin Kenzi bertanya.

Azka berjongkong membersihkan daun yang berjatuhan diatas gundukan tanah kuburan ibunya dan setelah itu menaburkan kelopak bunga mawar yang juga dibantu Kenzi, dan meletakkan buket bunganya disamping nisan.

Azka memejamkan matanya memulai berdoa untuk mamanya begitupun dengan Kenzi yang berdoa untuk mama Azka.

Azka membuka matanya dan tersenyum, sekarang dia tidak akan menangis lagi mengingat mamanya, dia harus kuat seperti yang diminta mamanya untuk terakhir kali "Mama yang tenang ya disana, Azka selalu mendoakan mama dari sini."

Azka berdiri dari jongkok disusul dengan Kenzi yang juga berdiri, Azka kembali berjongkok mengambil buket bunga mawar mini yang tadi diletakkan Kenzi disamping buket bunga yang diletakkan Azka.

"Ini gue beli buat lo, jadi ambilah jangan ditaro disana!" ucap Azka menyerahkan buket bunga yang diambilnya.

"Eh, buat gue ya, umm makasih ka." ucap Kenzi malu malu.

"Gue nggak tau lo suka bunga apa, jadi gue milih bunga mawar, biasanya cewek suka itu, tapi nggak tau jika lo."

"Gue suka bunga tulip, tapi mawar juga nggak papa kok, gue juga suka." ucap Kenzi tersenyum menghirup harum bunganya, walaupun hanya buket mini yang berisi satu tangkai bunga mawar, Kenzi sangat menyukainya bunganya yang cantik apalagi dikasih oleh orang yang dia cintai, Kenzi akan menjaga buketnya baik baik.

Azka dan Kenzi berjalan beriringa menuju motornya yang diparkir didepan gerbang tempat pemakaman ini.

"Kita mau kemana ka." tanya Kenzi kepo karna motor yang dijalankan Azka bukan menuju kerumahnya.

Belum sempat Azka membalas pertanyaannya, motor Azka telah terlebih dahulu berhenti disebuah kebun bunga hellebore yang luas.

Kenzi berlari menuju kebun bunga yang didepannya dan berdiri menikmati semilir angin sore yang membelai lembut wajahnya dan menerbangkan rambutnya kekiri kanan.

Azka menghampiri Kenzi yang masih berdiri menikmati pemandangannya dan menyuruhnya duduk dirumput dekat dengan bunga hellebore yang warna pink sedikit keungu unguan.

"Bunga ini cantik jika saat pertama kali lihat, ingin rasanya langsung memiliki dan merawatnya karna kecantikan dan keidahan bunganya, tampa ingin tau lebih banyak lagi keindahannya yang tersembunyi dibaliknya yang tidak kita sadari, mengapa? karn...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunga ini cantik jika saat pertama kali lihat, ingin rasanya langsung memiliki dan merawatnya karna kecantikan dan keidahan bunganya, tampa ingin tau lebih banyak lagi keindahannya yang tersembunyi dibaliknya yang tidak kita sadari, mengapa? karna kita sudah terlanjur jatuh terpesona hanya dalam sekali lihat saja.

Padahal bunga ini memiliki banyak warna dan jenis, serta kesederhanaan dalam kelopak bunganya menambah daya tarik, dan kita tidak menyadari hal itu, tapi dibalik kesempurnaan bunga ini pasti akan ada kekurangannya, bunga ini beracun hampir keseluruhan dari jenisnya beracun, tapi orang akan menghiraukan racunnya hanya untuk memilikinya dan mereka siap menanggung resiko yang akan didapatkannya." jelas Kenzi tersenyum lebar menjelaskan tentang bunga ini, ntah kenapa dia tiba tiba menjelaskannya.

"Mungkin lo bingung ya, kenapa gue menjelaskan ini pada lo, karna gue sama dengan orang yang menginginkan bunga ini, tapi bedanya gue menginginkan lo, pertama kali lihat lo gue langsung tertarik dan ingin menjadi pacar lo, sekarang keinginan itu terkabul dan gue akan siap menerima resiko yang gue hadapi nantinya bersama lo." jelas Kenzi tampa diminta Azka dan tersenyum keAzka dan menggapai tangannya untuk menyuruh Azka mengantarkannya pulang karna hari sudah gelap.

Mereka berdua berjalan bergandengan tangan menuju tempat motor Azka yang diparkirkan.

Melihat baju Kenzi yang pendek dan angin malm yang dingin, Azka melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke Kenzi.

"Pakai! baju lo pendek, seharusnya lo bawa jaket." ucap Azka datar dan naik ke atas motornya.

"Kan gue nggak tau jika pulang malam, kalau tau nggak kan mungkin juga gue pakai baju ini." bela Kenzi tak ingin disalahkan, salahkan saja Azka yang tidak memberitahunya jika pulang malam.

Azka menjalankan motornya setelah dirasa duduk Kenzi pas.

Azka membelokan motornya menuju restoran yang menyediaka masakan padang.

"Ngapain kita kesini?"

Ntah kenapa Kenzi yang otaknya pintar tiba tiba bodoh karna nggak tau ngapain jika orang memasuki restoran.

"Yah makan la apalagi? gue tau lo belum makan." ucap Azka kesal dengan pertanyaan Kenzi yang unfaedah.

Mereka memasuki restoran itu dan memilih tempat duduk dipojok dekat kaca sehingga menampilkan kendaraan kendaraan yang berlalu lalang.

Pelayan perempuan yang bekerja direstoran itu menghampiri mereka dan memberikan buku menu kepada mereka.

"Gue rendang dan sambal lado ijo, minuman jus mangga, lo apa?" tanya Azka menyerahkan buku menu itu kepada pelayan.

"Samain aja tapi minumannya jus melon." ucap Kenzi tersenyum tipis kepelayan.

"Jadi rendang dua, sambal lado ijo dua, jus mangga satu, jus melon satu, ada tambahan lagi?" tanya pelayan setelah mencatat pesanan mereka berdua.

"Nggak." ucap mereka barengan.

"Tunggu sepuluh menit ya." ucap pelayan ramah dan meninggalkan mereka dalam keheningan.

🐱🐱🐱

Selesai makan Azka mengantarkan Kenzi kerumahnya.

"Gue masuk dulu ya, hati hati." ucap Kenzi melambaikan tangan kepada motor Azka yang telah melaju meninggalkan rumahnya.

Kenzi membuka gerbang rumahnya dan masuk kedalam rumah serta langsung kekamar untuk mandi merasa badannya yang lengket.

***

Hy
Aku nggak mau banyak cuap cuap, aku hanya ingin bilang⤵
Dont forget for vote, comment, and share.

ZInKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang