Part 2

4 1 0
                                    

Keesokkan paginya Nana terbangun dengan memeluk Baekyun yang masih terlelap di sisinya. Matanya sembab dan wajahnya pucat. Ketika ia membuka tirai kamarnya dan membiarkan cahaya matahari pagi menerpa wajahnya ia sadar bahwa ia tak boleh berlarut dalam kesedihan. Ia dan Baekyun harus terus menjalankan hidup.

Dari ruang tengah terdengar suara gonggongan toben anjing pudel hitan kecil peliharaan Baekyun. Anjing itu pasti kelaparan karena kami tinggal seharian. Nana pun bergegas mengambil makanan anjing dan memeberikannya pada toben yang langsung diam menyantap makanannya.

"Ding-dong!" bel pintu rumahnya berbunyi. Ternyata Ga eun datang dengan membawa dua bungkusan.

"Unnie... apa kau baik-baik saja! Makanlah! Bukankan kemarin seharian kau tidak menyentuh makanan sama sekali."

Ga Eun pun langung masuk kedapur mengambil mangkok dan sendok. ia sibuk menuangkan bubur kedalam mangkok. Nana yang melihat kepedulian Ga eun langung saja memelukya dari belakang.

"Ga eun, terimaksih banyak ya! Kau sudah banyak membantu kemarin."

Ga eun yang dipeluk langsung berbalik dan balik memeluk Nana erat.

"unnie... kau harus kuat ya! Untuk Baekyun oke!"

Ga Eun memang baru 2 tahun tinggal di dekat Nana namun ia sudah merasa Nana seperti kakak perempuannya.

suasananya justru membuat Nana lagi-lagi mengeluarkan air mata. Ia tidak tahu sudah berapa liter air mata yang ia keluarkan dalam dua hari ini. Iapun mencoba menguatkan kembali hatinya untuk menerima kenyataan.

Kedua wanita itu melepaskan pelukannya ketika sebuah suara imut milik Baekyun terdengar dari pintu kamar.

"Oemma... aku mau pipis!" kata baekyun yang muncul dari balik pintu kamar sambil mengucek kedua matanya.

"ah iya pergilah ke kamar mandi, aku akan menyusul Baek!"

Baekyun berlari kecil dengan imut ke kamar mandi. Nanapun bergegas menyusul Baekyun ke kamar mandi.

"Unnie maaf, aku ada wawancara kerja hari ini! Aku harus berangkat sekarang!"teriak Ga eun dari dapur.

" Ah.. yaa Ga eun, terimakasih banyak ya! Semoga sukses dengan wawancaranya!" Balas Nana dari kamar mandi

Setelah Baekyun selesai dengan urusan kamar mandi. Mereka berdua duduk di meja makan dan memakan bubur yang di bawa oleh Ga Eun. Baekyun menghabiskan semua dengan lahap. Sedangkan Nana sendiri masih tidak memiliki selera makan. Ia mengelus kepada Baekyun yang sedang lahap memakan buburnya.

"Oemma, kau juga harus makan. Buburnya sangat enak. Aku suapi ya!aaa..." Baekyun menyendokkn satu sendok bubur miliknya ke depan wajah Nana.

"tidak, terimaksih Baek kau saja yang menghabiskan. Kau juga boleh menghabiskan punya oemma!" Kata Nana sambil tersenyum menatap anak kesayangannya

"benarkah! Waah... terimakasih oemma!" sambut baekyun senang. Dan ia pun melahap semua bubur yang ada. Nana tersenyum menatap kepolosan anaknya. Ia bersyukur masih ada Baekyun yang mampu membuatnya tersenyum.

"Ding-Dong..."bel rumah Nana berbunyi. Iapun meninggalkan baekyun yang sedang asyik makan dan membukakan pintu.

" Anyeong haseyo!" Sapa seorang pria berkepala botak mirip tentara yang ada di hadapannya.

Pria itu tersenyum manis namun Nana merasa tidak nyaman dengan tatapan mata pria itu yang seolah-oleh menembus tubuh Nana.

"Anyeong!. Maaf tapi anda siapa dan ingin mencari siapa?"

"aaah, perkenalkan Aku Do Kyungso aku adalah teman Park chanyoel!" kata pria itu memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.

"tapi aku sering di panggil dengan panggilan D.O"

No More TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang