Chapter 4

13.1K 564 18
                                    









Chapter 4






Sakura keluar ruangan duluan karena tidak mau terlibat dalam percecokkan keluarga Sasuke. Sesampainya diparkiran rumah sakit dia langsung menuju mobil Sasuke, menyalakannya kemudian menjalankannya menuju apartemennya. Dipertengahan jalan tiba-tiba dia mendengar suara ponsel. Sakura mengernyitkan dahinya, yang didengarnya bukan nada dering dari ponselnya. Seingatnya itu nada dering ponsel Sasuke. Memelankan laju mobilnya segera ia raih ponsel Sasuke.

" halo "

" nona Sakura kah? " terdengar suara Jugo.

" ah Jugo, ya ini aku. Sepertinya ponsel Sasuke tertinggal dimobilnya. Apa ada yang penting Jugo? "

" sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan kepada tuan, nona "

" baiklah, aku akan mengembalikan ponsel Sasuke-kun. Nanti biar Sasuke-kun telfon balik " Sakura berhenti ditepi jalan.

" terima kasih nona " panggilan dimatikan Sakura. Sakura putar balik menuju rumah Sasuke.

Sesampainya dirumah Sasuke, Sakura memakirkan mobilnya ditepi jalan depan rumah Sasuke, karena dihalaman sudah terparkir mobil Karin. Sakura turun dari mobil membawa ponsel Sasuke. Pintu rumah terbuka lebar, dari tempat Sakura berdiri Sakura mendengar teriakan Sasuke maupun Karin. Tidak ingin mengganggu, Sakura bersembunyi dibalik pintu untuk menunggu suasana membaik.

" kau bertanya tentang tanggung jawabku? " Sakura mendengarkan dengan diam, sebisa mungkin jangan sampai dirinya ketahuan.

" aku sudah bertanggung jawab apa yang bukan kulakukan. Kau yang membuatku bertanggung jawab atas kehamilanmu yang bahkan aku tidak pernah menyentuhmu." Sakura mengernyitkan dahinya.

" Sora bukan anak kandungku Karin. Aku sudah memastikan dengan tes DNA." Sakura membekap mulutnya sendiri agar tidak berteriak kaget.

" tidak mungkin " Sakura menggelengkan kepalanya.

" kau menjebakku Karin, kau membuatku melanggar janjiku sendiri. Setia, itu adalah janjiku pada diriku sendiri. Aku bersumpah, untuk setia kepada kekasihku disisi lain aku juga harus bertanggung jawab. Kau membuatku berselingkuh didepan istriku sendiri, lebih parahnya aku berselingkuh dengan mantan kekasihku. Dan itu membuatku menyakiti Sakura karena keegoisanku. Selama ini aku menyakiti wanitaku."

" dan itu semua karena keegoisanmu " Sakura tidak bisa menahan tangisnya, dia berlari menuju mobil dan menangis sejadi-jadinya.

"Kami-sama, apa yang selama ini kulakukan? Aku menyakiti pria yang selama ini kucintai. Maafkan aku Sasuke-kun maafkan aku hiks." setelah tangisnya reda Sakura pergi dari rumah Sasuke.

" aku mengetahui semua rencanamu Karin, kau salah memilih lawan. Uchiha bisa berbuat apapun dan mendapatkan keinginannya. Dari awal aku sudah menyelidiki tentangmu, aku ingin menjatuhkanmu sebelum pernikahan kita dilaksanakan. Namun kau picik, memanfaatkan Ayahku yang saat itu tengah sakit karena perusahaannya jatuh. Tidak ingin mengambil resiko akan Ayahku, aku terpaksa menikahimu dan membuat anakmu menyandang marga Uchiha. Membuatmu menjadi Nyonya Uchiha yang seharusya disandang oleh wanita yang kucintai bukan wanita jalang sepertimu “

“ STOP! Hentikan Sasuke-kun! Hentikan! “ Karin menutup kedua telinganya.

“ maafkan aku Sasuke-kun maafkan aku! “
“ maafmu tidak berlaku bagiku “ Sasuke mengalihkan pandangannya dan akan beranjak pergi. Tangan Karin menghentikan kaki Sasuke, Karin bersimpuh dan memegang kaki Sasuke.

“ jangan tinggalkan aku Sasuke-kun, aku minta maaf. Aku ingin menebus kesalahanku. Aku ingin memulai dari awal denganmu “ Karin menangis sesenggukkan.


" cih ... kupastikan surat perceraian akan sampai ditanganmu "


" TIDAK Sasuke-kun! Aku tidak ingin cerai darimu. Jangan ceraikan aku! Ku mohon " Karin semakin erat mendekap kaki Sasuke.


" lepas Karin! "


" TIDAK! Hiks..aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku menerima kelakuanmu selama ini asalkan jangan menceraikanku Sasuke "


" tapi aku tidak akan pernah menerimamu, bahkan kau bercinta dengan sopirmu dikamar suamimu Karin! " Karin kaget mendengar penuturan Sasuke, tanpa sadar perlahan dia melepaskan dekapannya dari kaki Sasuke.


Sasuke segera keluar rumah, mendapati Jugo yang tengah berdiri bersandar dimobil sang majikan. Sasuke memiliki 2 mobil, yang satu untuk dirinya sendiri dan yang satunya dibawa Jugo jika Sasuke membutuhkan sopir. Jugo memberi hormat pada Sasuke ketika Sasuke mendekatinya.


" urus jalang itu Jugo! Aku akan ke apartemen Sakura " perintah Sasuke.


" baik Sasuke " Sasuke pergi membawa mobilnya, sedangkan Jugo masuk kerumah Sasuke.


Sesampainya di gedung apartemen Sakura, Sasuke langsung menuju apartemen Sakura setelah memakirkan mobilnya. Gelap, pandangan pertama yang dilihat Sasuke setelah membuka pintu dengan cardlock cadangan yang dibawanya. Sasuke mengernyitkan dalam alisnya, pasalnya jam segini Sakura pasti akan menonton TV atau membaca majalah jika tidak ada dirinya. Melangkah menuju kamar, Sasuke membuka pintu kamar Sakura. Disana juga gelap gulita, menyalakan lampu, tidak ada seorang pun yang berada dikamar.

" Sakura! " Sasuke mulai memanggil namanya.

Tak ada sahutan, Sasuke membuka kamar mandi. Kosong, menutup pintu kamar mandi dia edarkan pandangannya keseluruh penjuru kamar. Hingga dia melihat ponselnya tergeletak diatas nakas. Menghampirinya, disana Sasuke menemukan 2 kunci mobil, ponsel Sakura, cardlock utama apartemen Sakura serta sebuah surat. Sasuke meraih surat tersebut dan membacanya.


Sasuke-kun, maafkan aku!

Selama ini aku telah menyakitimu,, menyakiti hati kita.

Aku hancur Sasuke, setelah mendengar kau akan menikah dengan Karin.

Aku ingin disini tidak hanya aku yang tersakiti, namun kau begitupun juga Karin tersakiti.

Setelah kau menikah aku tidak menjauhimu malah aku terus-menerus mendekatimu.

Aku membuang semua rasa maluku, karena telah berkencan dengan suami orang.

Dan lihatlah Sasuke-kun! aku berhasil, berhasil menjalankan rencanaku.

Lalu sekarang aku menyesal karena telah menjalankan rencana itu.

Karena aku mendapatkan sebuah fakta jika selama ini kau lah yang paling tersakiti Sasuke-kun.

Sasuke-kun, aku akan pergi jauh dari hidupmu.

Selamat tinggal Sasuke-kun. Semoga kau bahagia dengan istri dan anakmu.

Jaga dirimu baik-baik.

Aku selalu mencintaimu.

Haruno Sakura

" aaaaarrrrrgh " buagh, Sasuke meninjukan tangan kanannya ketembok didekatnya, darah segar mengalir dari punggung tangannya.

Hancur sudah hidup Sasuke, beserta rencana yang telah dia buat matang-matang. Sasuke mendudukkan dirinya ditepi kasur. Tangan lainnya meremas kuat kertas yang tadi dibacanya. Nafasnya ngos-ngosan karena amarahnya diatas puncak. Setelah amarahnya mereda, dia meraih ponsel miliknya lalu menghubungi seseorang.

" Jugo, lacak dimana Sakura pergi. Sekarang! "


...


5 Bulan Kemudian

" oi Teme, kau sudah menunggu lama? Kau tau lah jadwalku padat " seorang lelaki jabrik mendekati lelaki raven yang tengah duduk manis disofa.

" hn " gumam si lelaki raven cuek.

" oh ayolah sobat, tidakkah kau merindukanku " si lelaki jabrik ikut mendudukkan dirinya dan hendak memeluk sobatnya tersebut.

" hentikan dobe! " lelaki raven agak sedikit menyingkir dari sobat gilanya. Si lelaki jabrik memonyongkon bibirnya.

" apa kau sudah melaksanakan apa yang kuminta Naruto? " Naruto menegakkan punggungnya menatap Sasuke serius.

" semua sudah beres Sasuke, apa kau ingin aku melakukan sesuatu lagi? "

" hn tidak. Aku akan menemuinya. " Sasuke menatap Naruto " Naruto, terima kasih kau telah banyak membantuku " Naruto tersenyum.

" itulah gunannya sobat Sasuke. Pergilah! Sebelum terlambat " Sasuke mengangguk setelahnya keluar gedung yang dipijaknya.


...


Sasuke memberhentikan langkah kakinya didepan pagar pendek berwarna coklat. Di dalam sana ada seorang wanita yang berjongkok didepan pot besar. Keasyikan menanam pohon wanita bermahkota merah muda tersebut tidak menyadari jika ada seseorang yang membuka pagarnya dan memasuki halaman rumahnya.

" Sakura " panggil Sasuke pelan agar tidak mengagetkan sang pemilik nama.











Terima Kasih




An EssenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang