#5 - Permohonan Mingyu

31 5 0
                                    

Mingyu mendesah frustasi. Sejak kapan? Kenapa tiba-tiba? Memikirkan itu semua membuat Mingyu merutuki dirinya. Ia bisa menahan atau membuat kapok semua orang yang mendekati Kei. Tapi kalau kakaknya sendiri. Ia tidak bisa.

Pasti kalian bertanya-tanya kenapa Kei bisa tidak tau. Padahal Kei adalah temannya dari SMP. Karena Kai dulu masih sekolah di kota. Saat SMA ia ikut sekolah disini, namun ia tinggal sendiri di apartemen.

Hubungan Mingyu dan Kai agak runyam. Kai baru akan kerumah ketika orang tuanya juga dirumah.

Bahkan tidak ada yang tau kalau Kai adalah kakaknya. Dika pun tidak tau padahal teman dekatnya. Mingyu juga tidak berniat menyembunyikan ini. Tapi melihat respon Kai, sepertinya ia enggan mengakui Mingyu adalah adiknya.

Mingyu itu agak ditirikan dirumahnya. Ia juga tidak tau. Apa apa yang dibanggakan pasti Kai. Semua prestasi Kai didukung. Dan dirinya? Boro boro, ia mendapat uang saku tambahan saja kerja part time.

Bahkan kadang kalau orang tuanya Mingyu pulang ia–

Sepertinya ini bukan waktu pas untuk mengeluh tentang orang tuanya. Mending ia cari makan. Keila pasti kelaparan.

***

Tok tok tok

Keila yang sedang menonton tv langsung berdiri membuka pintu. Setelah dibuka Mingyu langsung masuk tanpa permisi.

"Lo ngapain disini?" tanya Kei.

"Oh, jadi semenjak lo ada Kai gue ga boleh main disini?" tanya Mingyu balik.

"Ga gitu Ming tapii.."

"Sini deh duduk, ayo makan aku bawa makanan kesukaan kamu" ucap Mingyu sambil menepuk pelan sofa disampingnya.

Aku-Kamu

Kei menurut duduk disampingnya mengambil roti bakar yang dibelikan Mingyu. Hanya Mingyu yang tau makanan favoritnya.

"Enak?" tanya Mingyu sedangkan Kei mengangguk antusias.

"Abisin gih" suruh Mingyu. Tanpa disuruh pun Keila pasti menghabiskannya.

Kei berhenti mengunyah menatap Mingyu yang tersenyum melihatnya makan.

"kok berhenti makannya?" tanya Mingyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kok berhenti makannya?" tanya Mingyu.

"Jangan liatin gue kayak gitu kalo lagi makan, nanti gue kalo keselek gimana?" sebal Kei.

"Ya tinggal minum" jawab Mingyu enteng.

"ish" Kei memukul bahu Aming pelan.

"Aw" ringis Mingyu pelan.

"Alay, cuma pelan padahal"

Mingyu tersenyum tapi Kei kurang tau apa arti tatapannya itu. Rasanya seperti Mingyu menyembunyikan sesuatu tapi memang Mingyu itu misteriuskan.

FOCUSED || mingyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang