Ungkapan

16 2 0
                                    

Halo teman-teman!! Aku kembali up cerita ini setelah sekian lama╥﹏╥

Males banget ngetik ini mah faktornya(╥_╥)

But anyway,yang lagi puasa semangat yaaa(〜^∇^)〜
Yang ga puasa gausah pamer pamer,dosa tao(¬_¬)ノ

Udah segitu aja,sampai ketemu di next chapter!! I purple U💜

-

Keesokan harinya

~Kriingg kriingg~

Pip!

"Nay,bangun..udah siang,cepet mandi." bias suara seseorang menyapa gendang telinga Nayya yang masih setengah sadar,nyawa nya belum sepenuhnya terkumpul.

"Nay,bangun ga?"

Suara nya..

Seperti tak asing.

Nayya membuka mata dan membalikkan tubuhnya menghadap belakang,

Sial!

Dia langsung terduduk dengan kaku,

Nayya mati kutu,terkejut setengah mati.

Apakah ini masih malam sehingga Nayya bermimpi hingga terasa sangat nyata?

"Nay,gue nyuruh lo mandi.Bukan ngelamun ngeliatin gue"

Nayya mengerjap ketika tangan besar itu melambai di depan wajahnya,

"K-kok ada di sini? Ng-ngapain?" gugup Nayya

"Jemput lo,tapi lo nya belum siap.Emang harus banget pasang alarm jam 6.15?" tanya si lawan bicara

Nayya menggaruk kepala nya yang tak gatal,

"Y-yaa,biar ga ngantuk di kelas"

"Kocak,ngantuk mah tetep aja ngantuk,Nay..Nay."

Nayya meringis,iya juga sih ya,pikirnya.

"Kok kakak bisa masuk? Bunda ga marah?"

"Engga,tadi disuruh masuk aja ke kamar lo katanya.Jadi yah.." dia mengangkat bahu nya,

"Udah cepet sana mandi,gue tunggu dibawah."

Laki laki itu berdiri,menyempatkan diri untuk mengusak surai Nayya yang sedikit berantakan lantas pergi.

"Itu beneran kak Fahad kan?" gumam Nayya memegang puncak kepala nya

Nayya melotot kemudian,"Shit! Mandi anjing,nanti kak Fahad nunggu lama!" umpatnya,pada dirinya sendiri.

-

"Nak Fahad ayo kita sarapan dulu," ajak bunda Nayya

Fahad tersenyum canggung,"Ah,makasih tante.Tapi maaf,Fahad takut ngerepotin"

"Udah gapapa nak,kita sarapan bareng.Ayo ayo" interupsi si kepala keluarga akhirnya membuat Fahad menyetujui ajakan sarapan bersama itu,

Kini Nayya duduk di antara Reza dan Fahad,mereka menyantap nasi goreng dengan telur mata sapi buatan bunda Nayya tercinta.

"Lo pacarnya Nayya?" pertanyaan itu sontak langsung memecahkan keheningan di tengah dentingan sendok dan piring.

Tangan Fahad berhenti,seolah kaku.Tubuh nya ia tegakkan dengan sangat tidak nyaman,

"Khem.." berdehem kemudian,
"Bukan bang," jawab nya canggung

Sepasang suami istri itu diam diam menghela nafas lega,

ᴅɪʟᴇᴍᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang