Not our kai #END

5.6K 483 40
                                    

Kepulan asap rokok menyeruak di sebuah ruangan dengan dominasi warna merah dan abu, begitu elegan dan mewah. Seorang pria duduk pada sebuah kursi single yang langsung menghadap ke arah jendela besar di ruangan itu. Tak lupa sebuah rokok, sumber dari asap yang menyesakkan, kini diapit oleh kedua belah bibir tipisnya.

Entah sudah berapa batang rokok yang ia habiskan, ia tidak peduli. Kalau bisa ia akan lebih memilih alkohol yang dapat dengan mudah mengalihkan pikirannya dari seseorang yang terus memenuhi kepalanya. Tapi tidak bisa, karena ia lebih memilih mengurung diri dikamarnya. Tak mau ditemui siapapun, mungkin pengecualian untuk pria asal Chicago yang sedang berdiri dibelakangnya saat ini.

"Ayolah Sehun, bantu aku dengan membuat semua ini mudah. Sekarang turun dan bilang kau baik-baik saja pada ibumu"

Johnny Seo adalah sahabatnya, ia diperbolehkan masuk karena pria itu sangat berisik, menggedor pintu kamarnya dengan brutal. Sangat mengganggu. Lagipula Ibunya pun tidak Sehun perbolehkan untuk masuk, kenapa Johnny ngotot sekali.

Terdengar geraman kesal dibelakangnya, tapi Sehun tetap acuh, enggan menanggapi perkataannya dan sibuk pada rokok yang sudah hampir setengah.

"Oh sehun, Sadarlah! Dengan kau yang seperti ini takan membuat semuanya terulang kembali. Lagipula kenapa kau membunuhnya jika kau mencintainya brengsek!!"

Setelah berkata dengan sedikit bentakan, Johnny berjalan keluar ruangan itu dengan debuman pintu yang sangat keras. Sehun hanya bisa menghela napas panjangnya. Pikirannya berkata bahwa ini sungguh diluar rencananya.












"Tunggu dulu, jadi aku pernah membunuh orang?bagaimana bisa? Apakah polisi tengah mencariku sekarang?!"

"Hey Kai tenanglah, lagipula itu sudah dua tahun yang lalu"

"AKU TAK BISA TENANG BODOH! Demi tuhan! Membunuh katamu?"

"Ow Kai sudahlah lagipula polisi sudah tutup mulut soal itu"

Chanyeol yang sedari tadi hanya menyaksikan proses pencerahan ingatan ketua genknya itu akhirnya menengahi, karena terlihat Mingyu dan yang lainnya terlihat sungkan dengan kemarahan seorang sang bos.

"Ya si Ravi itu yang membuatmu jadi brandalan seperti ini. Mohon jangan tersinggung. Tapi Kai, aku selalu bertanya-tanya. Bukankah kau mencintai Ravi? Lalu kenapa kau membunuhnya? Yah percuma saja aku bertanya sekarang, kau bahkan melupakan kejadiannya"

Memang benar yang dikatakan Seungcheol. Kim Kai memilih jadi berandalan dan membentuk genk motor, karena patah hati. Sang pujaan hati lebih memilih orang lain daripada dirinya. Sungguh ironis.

"Tunggu, kau bilang siapa tadi?"

"Siapa? Ravi maksudmu? Wow kau bahkan melupakan cinta pertamamu. Aku tebak kau juga melupakan orang yang telah merebut Ravi darimu"

Kaku, Jongin rupanya masih sensitif dengan pembahasan mengenai kekasihnya, Ravi. Tubuh Jongin membeku, jantungnya bertalu kuat, matanya entah kenapa memanas dan napasnya terasa sesak seketika membuat semua orang terutama Chanyeol panik saat melihat itu.

"Kai kau baik-baik saja?" Chanyeol bertanya, Kai tidak menjawab. Ia tengah mencoba menenangkan pikiran buruknya.

"S-siapa nama aslinya?"

"Ravi? Entahlah kalau tidak salah Kim Wonsik"

Semuanya terasa mengambang di pikiran Jongin saat ini, matanya terpejam untuk menahan sakit di dadanya alhasil setetes air mata lolos dari matanya yang terpejam. Perasaan ini, rasa rindu dan bersalah yang amat besar kembali memenuhi lubuk hatinya. Ia selalu menyalahkan dirinya sendiri bahwa dialah penyebab kematian Ravi. Walaupun Kyungsoo selalu berkata bahwa sang pembunuhlah yang harus disalahkan.

Freeshot HunKaiWhere stories live. Discover now