Not our kai #1

13.5K 609 21
                                    

Penulisannya sudah diperbaiki, tidak mempengaruhi alur cerita aslinya. Enjoy.

Suasana duka terasa melekat di kediaman keluarga kim, hampir semua orang yang ada di rumah megah itu menitikan air mata duka atas kepergian salah satu anggota keluarganya.

Tidak hanya keluarga, semua teman mendiang juga ikut hadir dalam suasana duka ini, termasuk juga anggota geng motornya. Yap ternyata kematian seorang ketua geng motor yang terkenal berandal itu bisa seheboh ini. Tapi tentu saja yang paling bersedih dan sulit menerima kenyataan pahit ini  tak lain adalah sang ibu.

"Sudahlah sayang, relakan saja, dia sudah tenang di atas sana" suaminya berusaha menenangkan, meskipun tak bisa disangkal bahwa ia juga bersedih karena kepergian anak bungsunya.

"Kim Kai bodoh! Sudah kubilang jangan ikut balapan sialan itu!" Satu-satunya wanita muda yang ada diruangan itu, wanita yang biasanya terlihat sangar dan berkarisma, kini terduduk lemas dan banjir air mata. Krystal tak kuasa menahan kesedihan karena ditinggal sang kekasih.

"Adik tidak tahu diri, Kenapa kau pergi di saat aku menang taruhan" kakak kandung sang ketua geng motor, Kim Jongsuk, memang tidak pernah akur dengan sang adik, saling menjahili dan berbagi umpatan, tapi semua orang tau bahwa itulah cara mereka untuk saling menyayangi.

Faktanya Jongsuk memang memenangkan taruhan. Sebelum adiknya pergi ke arena balapannya, Jongsuk mengatakan bahwa Kai tidak boleh pergi, karena kalau pergi ia akan kalah. Saat itu Kim Kai tidak terima dikatai seperti itu maka ia dengan berani bertaruh bahwa ia akan menang. Kali ini Jongsuk menyesal karena sudah berbicara seperti itu.

Saat ini jasad Kai tengah di rias dalam sebuah peti mati yang di desain khusus untuk dirinya, yah karna keluarganya termasuk konglomerat di korea. Nyonya Kim tak hentinya menangisi anak bungsunya itu, sedangkan tuan Kim bersabar menenangkan istrinya.

Tiba tiba seorang perias menghampiri tuan kim dengan wajah ketakutannya. "Ma-maap tuan Kim, ada yang aneh dengan jasad anak anda"

"Aneh bagaimana maksud anda?"

"Mari saya tunjukan"

Perias tadi berbalik untuk menuju peti mati itu diikuti tuan dan nyonya Kim, tak lupa juga Chanyeol selaku sahabat baik kai.

"Tadi saya melihat jari tangannya bergerak, tuan" jelas si perias.

"Jangan mengada ada, mana mungkin itu terjadi" Balas tuan Kim.

Mereka menatap dengan seksama, menatap jasad Kim Kai yang terbujur kaku karena kosong tanpa nyawa, nyonya Kim jadi semakin bersedih. Tapi tiba-tiba jari tangan dari jasad itu bergerak perlahan, sekilas itu hanya seperti hayalan semata.

"I-itu dia tuan, sa-saya tidak mengada-ada"

Semua pasang mata yang ada ditempat masih menatap dengan seksama, untuk memastikan kebenaran.

"Tidak mungkin. Ini pasti hanya ilusi. hah, Kita hanya perlu udara segar. Disini sedikit sesak"

Dengan usainya perkataan tuan Kim pergerakan kecil dari jasad itu kembali terlihat, mereka semakin terkejut tapi terus memperhatikan. Tiba-tiba jasad itu bangun hingga terduduk dan menggeliat kecil seolah baru saja terbangun dari tidur nyanyaknya.

"Apa sudah pagi?"

Terkejut, semua mata melebar tak percaya. Sang perias sampai berlari terbirit-birit. Mereka bingung harus merespon bagaimana, napas nyonya Kim tersendat, air matanya menggenang di pelupuk, mungkin karena takut atau bahagia. Entahlah, yang pasti saat ini tuhan sedang mempermainkan takdir.























Freeshot HunKaiWhere stories live. Discover now