Inilah saatnya Ily akan mengikuti ujian secara terpisah, tempat terpisah dan juga soal yang berbeda. Ada pula seorang siswa yang terlihat tampan dan tinggi yang kini berada di kelas yang sama. Jadi mereka berdua lah yang akan mengikuti ujian Akselerasi.
Dengan tugas tambahan serta materi yang disatukan, akhirnya mereka melakukan ujian dengan tenang, tanpa ada rasa tegang dari keduanya.
Ily yang melihat kertasnya sudah terisi penuh, akhirnya menyerahkannya pada sang guru, tak lama setelahnya siswa tersebut juga memberikan lembar jawabannya.
"Hai, Willy."
"Haii... maaf, nama kamu siapa ? Kok kenal Ily?"
"Siapa sih di sekolah ini yang gak tau sama kamu."
"Oh iya??"
"Iya, perkenalkan, namaku Sandy Ivander, kamu boleh memanggilku San atau andy seperti yang lainnya."
"Eumm ... kalo Ily panggil Ivan? Boleh?" Ily memperlihatkan puppy eyes nya.
"Boleh dong."
"Yyeeaayy makasih, Ivan."
"Sama-sama, kalo gitu ayo kita ke kantin."
"Ayo!"
Saat di pertengahan jalan, ada seseorang yang memanggil Ivan.
"San, di panggil bu Rukyani, kamu di suruh ke perpustakaan."
"Oke makasih."
"Willy maaf ya, aku gak jadi ke kantin bareng kamu."
"iya Ivan, gapapa kok, bye Ivan."
"Bye, Willy."
Padahal itu adalah tugas dari seseorang agar Willy tak jalan bersamanya.
Akhirnya Ily berjalan sendirian ke kantin, saat dilihatnya sekitar kantin begitu penuh, tak ada tempat yang kosong.
"Baby!!" Teriak seseorang dari arah pojokan kantin.
"Princeeee...." Teriak Ily sambil berlari namun tanpa di duga, Brugghh.
"Ahh..." mata Ily berkaca-kaca.
"Eh-eh.. so-sorry, gu .. gu-gue gak sengaja."
"Hikss... hikss.. sakit." Ily menangis karena kakinya merasakan sakit dan susah di gerakkan.
Ily lumpuh??
Ily akan di amputasi??
"Hikss hiks hhuuaaahh Daddy, mommy , princeeee...." Ily merentangkan tangannya pada Sean yang kini ada di hadapannya, dengan segera Sean mengangkat Ily dan digendong seperti koala.
"Kakak, kaki Ily sakit, Ily takut, apa akan lumpuh?? Atau di amputasi kak?? Huaahhh ... Ily gak mau kakak." Rangis Ily makin menjadi , namun dengan sabar Sean mengelus kepala Ily.
"Cup cup.. sudah, kaki nya gak akan di amputasi atau lumpuh kok, kakak sihir mau??"
"Ily menganggukkan kepalanya dengan cepat dengan air mata yang masih ada di pipinya yang mengembung dan bibir mengerucut lucu.
Dengan segera Sean mengubah posisinya, Sean membelakangi Ily dan tangan Ily kini telah memeluk tubuh Sean . Ily menyembunyikan wajahnya di punggung Sean
Sean memijat dengan perlahan kaki Ily yang sedikit memerah karena terkilir.
"Aaaahk kakak...." Jerit Ily di punggung Sean, Sean melepas pelukan Ily dan segera berdiri membantu Ily .
"Coba Ily berdiri." Ily berdiri dengan bantuan Sean... dengan takut. Namun beberapa detik kemudian.
"Kakak, Ily sembuh, walau masih ada sakitnya sih, tapi ini lebih baik, thank you."
Cup, kecup Ily pada bibir Sean.
Para warga sekolah yang melihat pemandangan dari awal sampai akhir hanya bisa menjerit-jerit dan garukin meja.
Ada pula yang tanpa sadar menggigit sendok makannya karena ikut baper dan iri. Menjerit hanya bisa dilakukan dalam hati karena yang kini mereka lihat adalah raja bad boy nya AIS.
Tak terasa Bel pun berbunyi kembali, namun dengan perut yang sudah terisi. Akhirnya Ily kembali ke kelas ujiannya bersama Sandy Ivander.
Kini ujiannya MATEMATIKA dan FISIKA, waktu yang di berikan hanya 2 jam untuk dua mata pelajaran tersebut, INGAT?? Ini kelas akselerasi, jika ingin lulus harus bisa CEPAT dan TEPAT.
Bonus Pict . Sandy Ivander
Ganteng gak???
Ganteng donggggg...Kalo jadi saingannya Kean gimana??
〰〰〰〰〰
Kasian banget sih Ily
Yuk buat yang belum Follow akun aku , sialahkan klik
FOLLOW
Jangan lupa untuk VOTE
👇👇👇
🌟🌟🌟🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
CUTE SISTER | (Complete di DREAME)
Dla nastolatkówSebuah keluarga yang menantikan sosok baru di kehidupan mereka. Satu satu nya cucu perempuan yang hadir di keluarga mereka Berbagai rasa telah tercampur aduk. Haru, senang, bahagia, semua jenis kegembiraan ada dalam keluarga mereka saat mengetahui...