PERHATIAN

21.9K 1K 8
                                    

Setelah sampai di UKS, Sean segera mendudukkan Ily diatas brankar yang telah tersedia.

"Sini sayang, kakak liat lukanya."

"Kakak, ini sakit." Cicit Ily mengadu pada Sean dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya, ayo kita obati biar cepat sembuh, okey??"

Ily tak menjawab melainkan menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Sini peluk leher kakak, dan kamu sembunyi ya."

Inilah cara menyembuhkan yang paling Ily suka dari Sean, jika dari Seano itu berbeda cara lagi.

Sean memberikan punggungnya seolah akan menggendong Ily, kemudian dengan perlahan mengambil tangan Ily yang berdarah dan mulai membersihkan dan juga mengobati nya.

Ily hanya bersembunyi di ceruk leher sang kakak sambil memeluk leher Sean dengan tangan satunya lagi.

"Selesaiiiii."

"Sudah??? Kenapa tidak terasa kak??"

"Kakak kan kasih mantra."

"Begitu??? Wahh kakak hebat!"

"Iya dong, yaudah kalo gitu, ayo kita ke kelas kamu, sepertinya upacara pembukaannya udah selesai."

"Okey... kakak antar Ily kan??"

"Kakak pasti antar tuan putri."

"Thank you Prince Sean"

Sean membantu Ily turun dari brankar UKS, kemudian keluar seraya merangkul pundak sang adik.

Bagi Ily, Sean ataupun Seano, ini adalah hal yang biasa dari perhatian yang mereka berikan pada Ily, berbeda dengan seluruh warga sekolah.

Itu adalah

Keajaiban

Suatu hal langka

Menakjubkan

Dan lain lainnya

Mereka menuju ke arah mading, dan ternyata kertas daftar kelas sudah terpajang, itu berarti kelas telah diumumkan.

"Ily masuk kelas X1."

"Oh iya? Mana kak?"

"Ini," tunjuk Sean pada nama Ily yang terpampang di daftar kelas X1.

"Okey, antar Ily ya kak."

"Ayo... let's go!"

Mereka berdua menuju kelas X1, dan sampailah mereka di luar ruang kelasnya.

Suara ketukan pintu membuat semua orang yang berada di dalam kelas terdiam.

"Masuk!" jawab seseorang dari dalam.

Seano, Kean, Wiby dan juga Putri mereka pembimbing kelas X1 menengok ke arah pintu, ternyata Ily dan Sean.

Banyak anak kelas yang memekik karena melihat kecantikan dan kepolosan yang tergambar dari muka Ily, begitu pun wajah tampan Sean membuat para adik kelas melirik ke arah Seano seakan mereka menerka -nerka wajah sang kakak kelas.

Mereka kembar! Itulah jawabannya.

"Masuk sayang." Seano berucap dengan halusnya.

"Makasih, maaf Ily telat bang."

"Gapapa," ujar Seano seraya mengelus kepala Ily, para siswi yang ada di kelas begitu terkejut melihat perlakuan Seano pada Ily, hal itu sangat berbeda dari sebelum Ily memasuki kelas. Datar, dingin, tak ada ekspresi sedikit pun. Bahkan, Seano hanya bicara satu patah atau dua patah kata saja.

"Kakak, makasih ya." Ucapnya dengan senyuman yang menghiasi bibir manisnya.

"Sama-sama, kakak ke kelas ya."

"Bye, kakak." Ily melambaikan tangannya dengan girang serta cengiran khas gigi kelinci nya yang selalu menjadi kesukaan keluarga Azfary.

Teman kelas yang melihat itu begitu gemas dengan kelakuan Ily. Ya, seperti anak kecil, sungguh imut sekali.

Kean yang melihat itu begitu terpesona. Jika di ibaratkan dengan primadona yang katanya ada disekolah ini bernama Laura. Ia sangat yakin Ily akan menggantikan posisi tersebut.

Dua kali ia bertemu dengan gadis di sampingnya ini. Dan dua kali itu pula ia terbuai akan kecantikan gadis di sampingnya.

Mine!!!

CUTE SISTER | (Complete di DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang