MALAIKAT KECIL

34.4K 1.2K 15
                                    

Sebelumnya di kediaman keluarga Azfary.

"Sayanggg ... tolong!!!" teriak Lily, dan dengan tergesa-gesa sang suami menuruni tangga rumah berlari menghampiri istrinya.

"Kenapa, kenapa? ada apa??" tanya nya begitu panik.

"Sayang ... perutku ..." sang suami pun kini melihat ada cairan yang telah membasahi lantai.

"Lily ... air ketubanmu pecah, ayo kita ke rumah sakit."

William malah berlari kesana kemari sambil mengerang frustasi entah apa yang akan dia lakukan.

"Will... apa yang kau lakukan??? Cepat ke rumah sakit!"

"Astaga... ada apa denganku, si kembar masih tidur aku akan menitipkannya kepada ibu dulu."

Dengan tangan gemetar ia menelepon sang ibu. Setelahnya ia segera mengangkat tubuh Lily dan memasuki mobilnya.

"Tahan sayang, jangan di keluarkan dulu bayinya, kita belum sampai di rumah sakit."

"Aaahh ... Will, cepat bawa mobilnya."

"Iya ia i– ia." Peluh keluar dari wajah mereka, sang istri yang akan melahirkan, suami pun ikut merasakan ketegangannya.

"Aahh.. huh.. huh... Will .. masih jauh??" Jerit Lily sambil meremas lengan baju William.

"Aarrgghhh macet!" Tanpa menunggu lama, William langsung membuka pintu mobilnya dan segera mengangkat sang istri ala bride style.

"Will, apa yang kau lakukan??"

"Aku tidak akan tega membiarkan istriku kesakitan di tengah kemacetan."

"Will...."

"Sudah, kau tenang saja, aku akan membawamu secepat mungkin."

William berlari di trotoar sambil berbicara pada istrinya bahwa ia kuat dan akan baik-baik saja. Hingga 15 menit kemudian mereka sampai di rumah sakit.

"Dok... dokter...." Dokter dan perawat langsung datang dan membawa brankar pasien untuk Lily.
William mengikuti istrinya untuk melihat lahirnya putri mereka.

"Tuan akan mendampingi nyonya?"

"Iya."

Ruangan bersalin terasa begitu menegangkan untuk William, keluarga yang lain pun telah berdatangan, dan mereka menunggu diluar ruangan.

Aarrgghhh

Huh..huh...

Eeeuunngghhhh

Huh...huhh ... huhhh

"Sekali lagi lagi nyonya, lebih kuat, kepalanya sudah keluar."

Eeenngghhhhh

Oooeeekkk...ooeekkk

Suara tangis bayi terdengar sangat keras didalam ruang bersalin hingga terdengar sampai luar ruangan.

Semuanya mengucap syukur untuk kelahiran sang putri Azfary.

"Sayanggg ... terima kasih." William mengecup kening sang istri yang masih terengah-engah karena telah melahirkan buah hatinya.

"Bayi tuan dan nyonya perempuan, sehat, sempurna."

Sang dokter memberikan bayi tersebut kepada William.

"My baby girl, Willy Queen Azfary."

"Nama yang bagus,Will."

"Ya... untuk putri Azfary, aku akan memberikan segalanya. Terima kasih sayang." William pun mengecup seluruh wajah istrinya.

CUTE SISTER | (Complete di DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang