"Dia sudah tidur, Tuan," ujar Tzuyu melirik ke arah Taehyung yang tengah berkutat di depan layar laptopnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tzuyu mengusap rambut Hyunjin lembut, "Hyunjin akan kutaruh di sofa ini, dan aku akan pulang," Tzuyu baru saja akan menaruh Hyunjin disofa, ketika Taehyung mengeluarlan suara baritonnya.
"Jangan tempatkan dia di sana! Dia itu tidurnya seperti cacing kepanasan, tidak bisa diam," Taehyung kini berdiri menghampiri Tzuyu.
Dengan perlahan Taehyung mengambil Hyunjin dari Tzuyu lalu memeluknya.
"Ikut aku! Bawakan barang-barangnya!" Pinta Taehyung dengan sarkasme walau suaranya dipelankan.
Tzuyu gugup, "Bukannya aku disuruh pergi Tuan? Aku telah ditolak?" Tanyanya ragu.
Taehyung berdecak, "Ikut saja dulu! Kau sungguh pemalas, nona," Taehyung kini telah berdiri lalu menunjuk sebuah tas bayi.
"Bawa itu!"
Tzuyu menghela nafas, sudah dibilang pemalas dan ditolak. Kini dia disuruh-suruh. Tzuyu tentu tidak akan menolak bila pria di hadapannya ini meminta baik-baik.
"Ne, sajangnim," ucapnya mengambil tas itu, lalu mengikuti langkah Taehyung.
Jika orang asing melihat mereka kini. Pasti mereka akan beranggapan mereka adalah keluarga bahagia. Ayah, ibu, dan anaknya tampan dan cantik. Sang ayah yang membantu pekerjaan istrinya, menggendong putranya.
Tapi, mereka 180° berbeda dari bayangan itu semua. Mereka bahkan tidak lebih dari orang asing serta anak dan ayahnya.
Langkah Taehyung kini berhenti di depan sebuah mobil hitam berlabel BMW. Lalu, dia mengeluarkan kunci serta menekan tombolnya sampai mobil mengeluarkan suara pertanda kuncinya terbuka.
"Kemarikan tas itu, kau tolong gendong Hyunjin!" Ujar Taehyung mengulurkan tangannya.
Tzuyu mengangguk paham. Setelah dia memberikan tas bayi biru itu, dia pun mengambil Hyunjin lalu mendekapnya.
Tzuyu pun masuk lantas duduk, lalu membuat badan Hyunjin ke samping sambil mengoreksi baju Hyunjin yang sedikit terangkat.
"Kita mau kemana, Tuan?" Tanya Tzuyu heran, begitu Taehyung masuk dan menutup pintu mobil.
Taehyung menghela nafas, "Ikuti saja, jangan banyak bertanya!" Ketusnya.
Tzuyu tersenyum ragu, "N-ne," jawabnya lalu mengalihkan pandangannya ke arah Hyunjin, setelah itu mengusap lembut kepalanya.
Taehyung melirik ke arah gadis di sampingnya. Setelah itu, menancapkan gasnya. Pergi meninggalkan kantornya, menuju sebuah Apartment.
[Daddy-KTH]
Mobil Taehyung telah berhenti di depan sebuah gedung bertingkat. Dia langsung keluar, lalu mengitari mobilnya-membukakan pintu untuk Tzuyu.
Tzuyu yang tidak ingin dimarahi, bergegas keluar masih meski dibenaknya diisi berbagai macam pertanyaan.
Setelah mengambil tas yang berada di belakang mobil, Taehyung pun menarik tangan Tzuyu. Lalu, menyerahkan kunci mobilnya ke seorang laki-laki sebelum masuk ke dalam gedung di depanya.
Tzuyu mengekori Taehyung, dengan jantungnya yang berdetak kencang melihat tanganya yang digenggam atau di tarik Taehyung itu.
"Kita di mana Tuan?" Ujar Tzuyu yang tidak bisa menghentikan mulutnya yang hobi bertanya.
Taehyung diam tidak ingin menjawab.
"Kim & co. Resort and property, Eevee Apartment," eja Tzuyu melihat tulisan besar yang dilewatinya.
"Hmmm. Norak," sarkas Taehyung, memasuki sebuah lift.
Tzuyu hanya melihat kagum, sekitarnya. Dia membayangkan ekspresi Jungkook adiknya ataupun saudara kembarnya itu saat dia mengajak kesini.
"Aku harus mengajak Jungkook, kesini!" Ucapnya sebelum diam karena memasuki lift.
Taehyung berdecih, begitu norak sekali perempuan yang tengah menggendong putranya itu. Dia bahkan biasa saja saat tidur di hotel Dubai yang hampir semuanya dilapisi emas.
"Kau pikir, Apartment ini adalah taman bermain nona? Kau seenaknya ingin mengajak adikmu itu," cibir Taehyung.
'Ting' lift tersebut terbuka. Taehyung pun segera keluar masih dengan tangannya yang menarik Tzuyu. Setelah itu di berhenti tepat di depan sebuah pintu.
'Tit' pintu tersebut terbuka. Mereka bertiga pun masuk.
"Tidurkan dia dikamarnya, di sana!" Perintah Taehyung sambil menunjuk sebuah pintu berwarna biru tua.
Tzuyu mengangguk, lalu berjalan kearah pintu tersebut.
"Wah, daebak!" Kagum Tzuyu begitu memasuki kamar tidur Hyunjin yang terlihat mewah dengan ranjang king size itu.
Tidak ingin berlama-lama kagum, Tzuyu pun langsung membarinkan tubuhnya serta tubuh Hyunjin lalu melepaskan kedua tangan Hyunjin yang melingkar kepadanya.
Dia pun mengecup pipi Hyunjin, lalu berdiri untuk meninggalkan kamar itu dengan senyuman.
"Mau kemana?" Tanya Taehyung masuk ke dalam kamar Hyunjin.
Tzuyu tersenyum ragu, "Aku mau pulang t-tuan, sepertinya kau tidak butuh pertolonganku lagi. Aku juga sudah ditolak," jelas Tzuyu.
Taehyung menatap datar Tzuyu, ingin mengatakan keputusan yang dipikirkannya sedari tadi, "Kau ditolak bekerja di kantor. Tapi, kau diterima menjadi pengasuh Hyunjin,"
Mata Tzuyu membelalak kaget,"Mwo?"
"Tidak usah banyak bertanya lagi! Mulai sekarang, kau bekerja menjadi pengasuh Hyunjin. Kau akan tinggal di sini," jelas Taehyung lagi.
Tzuyu masih tidak menyangka, "Bagaimana dengan pakaianku?" Gumamnya yang masih bisa didengar Taehyung.
"Aku akan membelikanmu pakaian baru. Pakainmu jelek-jelek," terangnya, membuat Tzuyu langsung menatap pakaiannya yang paling bagus menurutnya ini.
"Satu lagi. Tidak ada pembantu di sini, jadi kau harus mengurus Apartment ini juga. Kamarmu tepat di samping kamarku dan kamar Hyunjin."
Tzuyu masih mematung melihat pakaiannya, "E-e Ne, Tu-an." Ucap Tzuyu masih kaget tidak menyangka.
ㅡ ㅇ ㅡ
Halo-halo! Terima kasih kepada siapa pun yang udah baca cerita ini.
Jangan lupa Vote, Comment, dan Share :)
Lol banget, bikin Jk adeknya Tzuyu. But mereka tuh kayak kembar gitu di sini.
ㅡGege (istrinya Jeon Jungkook, adeknya Min Yoongi, bucinnya Jimin)
