Masih pada hari yang sama, aku dan teman - teman kembali ke SMK. Sambil bercengkerama dengan yang lain, sesekali mataku memandang pada suatu tempat yang tak lain adalah sanggar pramuka.
Tak lama ingatanku muncul, aku teringat bila aku telah mengumpulkan parfumku sewaktu perpegak dan itu masih baru. Dengan sigap aku langsung berdiri seraya berjalan mendekati pembina pramuka lalu menanyakan apakah parfum yang dikumpulkan waktu itu masih disimpan atau tidak.
Sontak aku kaget karena pembina malah memanggil salah satu senior pramuka yang tak lain adalah Kak Radit. Dia sosok yang sama sekali aku tak menyukainya.Lalu aku diantarkan olehnya masuk ke sanggar untuk mencari parfum milikku. Dia juga ikut membantuku mencari parfum itu, namu hasilnya nihil. Padahal parfum itu sudah ku beri nama.
Dalam hati aku berkata, "Dasar parfum baru malah ngilang."Tiba - tiba Kak Radit memanggilku,
"dek?"
"iya kak"
"dek siapa nama kamu?", tanyanya seraya berjalan keluar sanggar.
"Frida kak, kakak sendiri siapa ya namanya?", basa - basi ku
"Radit, Raditya Anggara.
Asal SMP kamu dek?", tanyanya lagi
"SMP Nusa Bangsa kak, emang ada apa ya?", kataku
"SMP Nusa Bangsa? Aku pernah prakerin disana.", jelas Radit
Dan aku hanya ber-oh-ria. Keadaan sunyi kembali sambil terus berjalan.Tiba di dekat tiang bendera, Kak Radit bertanya padaku, "Katanya mau pergi dek? Sama siapa? Sama aku aja gimana? hee..."
Aku membatin, "Dia ramah atau berusaha menggoda? Dasar.."
Aku berusaha menjawabnya dengan senyum dan tertawa kecil. Lalu terus berjalan meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
P I L U
Short StoryMendeskripsikan kisah hidup salah seorang wanita. Bagaimana meniti masa depan.