By : deviariadne
Untukmu yang terlambat mengenal cinta.
...................Purie Aluna, si model terkenal yang beritanya sudah menjamur tentang kembalinya dia bersama sang kekasih, Dion. Setelah pulang dari show gadis itu mengistirahatkan dirinya di sofa kulit dalam ruangan apartemennya dengan cahaya temaram.
Si gadis cantik itu menekan nomor telepon seseorang sambil meminum teh yang sudah disiapkan ARTnya. Setelah telephone tersambung, gadis cantik itupun tersenyum, "Makasi ya, Dion sudah ikut dalam settingan gue."
Suara pria di seberang sana tertawa renyah. "Makasi juga hingga gue dan tante Hani bisa kabur ke luar negeri."
"Si Meira itu benar-benar sok pinter ya. Ujung-ujungnya gue jeplak karena masa lalunya." Balas Purie sambil tersenyum mengejek.
Purie bangkit dari sofa berjalan ke miniatur rumah kayu di atas rak bulat itu. "Jadi kangen rumah."
"kangen juga sama Pak Fandy?" Ejek Dion.
Mendengar nama pria itu seketika membuat Purie mendengus dan cemberut. "Kok tiba-tiba jadi nyasar ke dia. Udah ah lebih baik loe lanjutin pacaran loe sama tante Hani!"
"Ulu...ulu jangan marah donk, say. Hati-hati loh kan dia boss loe di Blitz Magazine."
"Udah tau! Dan masa bodo!" Purie sudah bersiap menutup telepon dan suara Dion berubah lembut.
"Rie, kalau boleh jujur, dulu saat kita sempat pacaran gue memamg sempat suka sama kamu lebih dari sekedar settingan."
Purie tersenyum lembut mendengar penuturan Dion. Anak band yang sudah dikenalnya dua tahun dari awal dirinya menjejaki dunia model.
Klik
Purie menutupnya sepihak, kembali berjalan menuju kamar bernuansa krem yang dihiasi tirai manik di samping meja rias. Gadis itu melempar handphonenya begitu saja di atas ranjang menatap potret dirinya dulu kecil. Hal itu membuatnya kembali terbayang masa lalu.
3 tahun yang lalu, nama aslinya adalah Dewi Purie Teja Arum. Seorang gadis muda dan polos yang berasal dari suatu desa di Bali. Datang dengan impian, janji, juga harapan yang pernah pria itu berikan dulu kecil.
Fandy dan Purie adalah teman semasa kecil yang sering bermain bersama.
"Aku gak akan melupakanmu, Purie. Setelah aku pulang dari Amerika ketika sudah dewasa kita akan bersama." Ucap Fandi saat itu di atas batu besar dekat pura.
Purie yang juga lugu, kecil dan polos mengangguk sambil memeluk pria itu. "Ini bunga bougenville. Hati-hati di sana, bli," ucap Purie kecil sambil menyematkan bunga itu di kantung depan kemeja Fandy.
"Terima kasih, Purie. Aku akan mengingat hal ini." Fandy sekali lagi memeluknya. Kala itu mereka menangis bersama mengenang masa kecil mereka yang indah.
..............................
Namun, semua itu berubah. Tak semua orang akan mengingat masa kecil mereka saat sudah berada di tempat baru, kehidupan yang baru, lalu bertemu orang baru. Itulah yang dialami Fandy.
Purie beserta kedua orang tuanya datang. Gadis itu tak dipedulikan oleh Fandi. Mamanya dan adik perempuannya yang bernama Silva tak menyukai Purie juga orang tuanya. Padahal dulu saat mereka masih tinggal di desa yang asri tak ada permusuhan. Mereka dekat bagai perangko.
Ketika tinggal di rumah Fandy. Purie selalu berusaha meluluhkan hati Fandy. Sikap manis, perhatian, memasak untuknya, tapi seolah pria itu tak bergeming.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories Of You and I
Storie brevikumpulan cerpen dari kami untuk kalian yang siap menerima rasa tentang asam,manis dan paitnya kehidupan. Welcome to our imagination......