Pagi ini Kuanlin sudah duduk manis di ruang tamu rumah keluarga Kang. Setelah beberapa kali mengantar pulang, akhirnya Danice mengenalkan Kuanlin pada keluarganya. Karena pernah sekali Kuanlin mengantar Danice sampai depan rumahnya. Kebetulan mama Kang sedang menyiram tanaman. Jadilah Danice harus mengenalkan Kuanlin. Lebih tepatnya ia seperti di interogasi saat itu oleh mamanya.
"Udah sarapan, Lin?" tanya Daniel yang baru bangun.
"Udah, Bang" jawab Kuanlin
"Baguslah" Daniel kemudian duduk di sofa yang kosong.
"Abang kebiasaan deh! Baru bangun kan?! Malu kali sama Kuanlin, Bang!" Danice yang baru turun dan sudah siap berangkat pun mengomel.
"Yaudah sih dek, Kuanlin juga ga masalah. Kok kamu yang ribet. Udah sana berangkat" usir Daniel.
"Yok Lin berangkat" ajak Danice.
"Pamit dulu sama tante, Kak"
"Ish ga malu sama Kuanlin. Yang bukan anaknya aja inget pamit, yang anaknya malah main pergi aja" Daniel balas dendam. Danice hanya melirik abangnya dengan sinis.
"Mama...Danice sama Kuanlin berangkat yaaa" teriak Danice.
Mama Kang keluar membawa kotak makan. Untuk Kuanlin dan Danice. Katanya mama masak kebanyakan, jadi untuk bekal mereka saja. Setelah pamit, mereka pun berangkat.
++++
Pelajaran olahraga kali ini di lapangan outdoor. Karena Pak Chanyeol minta anak laki-laki untuk tanding sepakbola. Yang perempuan diminta menonton. Baru setelah itu mereka main dodge ball.
Sepakbola sudah selesai. Sekarang giliran anak-anak perempuan bermain dodge ball. Biasanya permainan ini dilakukan di lapangan indoor. Tapi Pak Chanyeol minta di lapangan outdoor saja. Agar mereka terkena sinar matahari katanya.
Kuanlin pergi ke kantin untuk membeli minum. Setelah kembali, ia menonton pertandingan dodge ball di tepi lapangan yang teduh. Mengamati permainan kelompok Danice. Mengamati Danice lebih tepatnya. Sampai seketika ia berlari ke lapangan saat melihat Danice jatuh terkena lemparan bola. Kelompok Danice segera membantu Danice berdiri.
"Biar gue aja" ujar Kuanlin sambil memapah Danice.
"Gue bisa jalan sendiri kok, Lin"
"Yakin?" Kuanlin memastikan. Danice hanya mengangguk dan berusaha jalan sendiri.
Danice meremas kuat sprei ranjang UKS untuk menahan perih saat lukanya dibersihkan oleh Kuanlin. Sesekali ia mendesis pelan.
"Lin, pelan-pelan..sakit tau" ucapnya kesal.
"Iya kak, maaf"
Luka Danice selesai diobati. Kuanlin pamit mengambil minum yang ia beli tadi. Ke lapangan. Iya, tadi minumannya ia tinggal di lapangan. Setelah itu ia kembali ke UKS.
"Nih kak, minum dulu" ucap Kuanlin sambil menyerahkan sebotol minuman.
"Thanks ya"
"Kok bisa jatuh sih kak?"
"Lemparannya Mina tadi keras banget, gue nya ga siap. Yaudah jatoh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Aksel [On Hold]
FanfictionRoman picisan seorang anak akselerasi dengan kakak kelasnya. #Start : 190402 #End : Update : Sabtu