"Ayo kak tinggal tiga soal lagi ni" bujuk Kuanlin.
"Capek Lin..besok lagi deh ya"
"Besok masih ada tugas lagi tau kak" balas Kuanlin. Bibir Danice mengerucut lucu.
Sesuai janji mereka kemarin, pulang sekolah Kuanlin ke rumah Danice untuk mengerjakan tugas matematika. Sudah cukup lama memang mereka mengerjakan soal-soal rumit itu. Dan wajar saja jika Danice sudah tak mau lagi mengerjakannya. Tugas dari pak Kyuhyun itu tidak pernah main main. Resiko guru maniak matematika. Bahkan hampir seantero sekolah tahu bahwa pak Kyuhyun itu mengerjakan matematika untuk killing time dikala bosan. Bisa kalian bayangkan semaniak apa beliau.
Baik, kita lupakan saja pak Kyuhyun dan kembali dua tokoh utama kita.
Posisi mereka sekarang, Danice duduk bersandar pada sofa dan Kuanlin masih duduk dibawah. Masih mencoba mengerjakan soal itu."Atau ngga kita keluar dulu yuk,Lin" ajak Danice.
"Beli es krim atau apa gitu" bibir Danice mengerucut lucu. Sedangkan Kuanlin berusaha menahan senyumnya."Gimana kalo selesaiin dulu baru keluar?" tawar Kuanlin
"Tapi-"
"Aku yang traktir"
"Deal!!" seru Danice senang.
Kuanlin mengulum senyumnya. Terlalu gemas oleh tingkah kakak kelasnya ini. Danice kembali duduk di karpet dan mengerjakan soal yang tersisa. Dengan bantuan Kuanlin akhirnya tugas matematika itu selesai juga.
"Hahhhh selesai juga. Ayo keluar~ Kuanlin yang traktir~" Danice bersenandung dengan nada tak tentu.
Mereka berjalan menuju taman komplek rumah Danice. Ramai memang. Apalagi saat sore seperti ini. Banyak anak-anak bermain disana. Ada juga yang sekedar jalan-jalan dengan pasangan mereka. Kuanlin dan Danice masih mencari jajanan yang ingin mereka beli.
"Pengen beli apa?" tanya Kuanlin.
"Eum... kita makan tteokbokki di kedai itu yuk Lin! Katanya tteokbokki disana enak trus pedes banget. Yang pertama minum dia yang kalah dan harus bayarin" tawar Danice.
"Gausah pake taruhan kan memang tadi aku janji mau bayarin"
"Ngga ngga, sekarang kita ganti aturan"
"Oke..tapi kalo kakak yang kalah bukan salah ku ya"
"Iya iya Kuanlin cerewet"
Mereka akhirnya menuju kedai tteokbokki yang dimaksud Danice. Setelah memesan, mereka menunggu pesanan sambil mengobrol. Pesanan mereka datang. Baru saja Danice akan menyuapkan makanannya ke mulutnya, telinganya mendengar suara yang sangat ingin ia lupakan.
"Apa kabar Danice? Lama ga ketemu" kata orang itu.
Danice kembali meletakkan sumpit dan makanannya. Lalu menatap tajam orang itu. Kuanlin yang merasakan perbedaan aura Danice pun diam saja. Ia tak mau ikut campur sekarang. Lagipula ia juga belum paham atas situasi ini.
"Lin ayo pulang aja" ajak Danice.
"Loh, tapi ini belum dimakan kak"
"Kalo ga mau balik sama gue yaudah" kata Danice lalu meninggalkan Kuanlin dan orang itu begitu saja.
"Eh kak!" teriak Kuanlin.
"Lo adeknya Danice? Setau gue Danice anak bungsu"
"Sorry, kita ga saling kenal" ujar Kuanlin.
Ia memanggil ahjumma penjual tteokbokki itu. Meminta agar makanannya dibungkuskan saja. Sayang kan kalau ditinggal begitu saja. Setelah membayar makanannya, Kuanlin segera menyusul Danice yang ia yakini pasti pulang.
Sampai di rumah Danice, ia tak melihat Danice di ruang tamu. Yang ada malah Daniel yang sedang main game.
"Eh Lin, main yo" ajak Daniel.
"Liat kak Danice ga bang?"
"Danice? Tadi lari keatas, gatau kenapa. Emang dia ga bilang apa apa sama lo?"
"Ngga bang. Tadi pas lagi mau makan dia disapa sama cowok. Tiba-tiba moodnya dia berubah gitu, langsung main pergi aja" jelas Kuanlin.
"Susul aja geh diatas. Tapi jangan macem macem lo! Awas aja" ancam Daniel.
"Iya iya. Oya, ini tteokbokki buat abang aja dah" kata Kuanlin sambil berlari menaiki tangga rumah keluarga Kang.
"Makasih Lin!!" teriak Daniel.
Kuanlin menuju ruangan yang ia yakini adalah kamar Danice. Karena ada gantungan nama Danice disana. Ia mengetuk pelan pintu putih itu.
"Kak Danice.." panggilnya.
Pintu itu terbuka. Menampilkan seorang Danice yang sembab matanya. Hidungnya memerah. Bibirnya melengkung ke bawah. Dilihatnya Danice memeluk boneka unicorn yang ia belikan waktu itu.
"Kakak ken-"
Belum selesai Kuanlin bertanya, tubuhnya sudah terhuyung. Beruntung pertahanan tubuh Kuanlin bagus jadi ia tak sampai jatuh saat Danice menghambur ke pelukannya. Terhalang boneka tentunya:) Dibalasnya pelukan Danice. Sambil tangannya mengusap kepala Danice. Berusaha menenangkan.
"Mau cerita?" tanya Kuanlin setelah tangisan Danice mereda.
Danice menariknya ke kamar. Aroma feminim dari kamar Danice langsung merasuk ke penciuman Kuanlin. Wanginya segar dan lembut. Ia sengaja tak menutup pintu kamar Danice. Mereka duduk di karpet di sisi tempat tidur Danice.
"Kenapa sebenernya? Kenapa tiba-tiba pergi? Dia siapa?" tanya Kuanlin bertubi-tubi.
"Satu satu nanyanya..." lirih Danice.
"Oke. Tadi kenapa?"
"Tiba-tiba ga mood aja liat dia. Makanya gue pergi. Daripada acara makan kita jadi ga enak" jelas Danice.
"Terus dia siapa?"
"Kak Mingyu. Mantan gue" kalimat terakhir terasa tidak jelas oleh Kuanlin. Jadi ia meminta Danice mengulangi perkataannya.
"Dia mantan gue yang pengen banget gue lupain. Bahkan kalo perlu gausah lagi ada di hidup gue.""Mantan kan? Yaudah lupain aja" ujar Kuanlin.
"Ya gue pengennya juga gitu Lai Kuanlin. Tapi kenapa tiba-tiba dia harus muncul lagi sih? Gue udah berusaha lupain dia. Tapi di tengah usaha gue, dia malah muncul lagi"
"Kakak masih sayang sama dia?" tanya Kuanlin dan Danice hanya diam.
"Udah ah sono! Gue mau istirahat aja" usir Danice tiba-tiba. Ia hanya tak mau ditanya lebih lanjut soal perasaannya pada Mingyu.
Kuanlin menuruti kata Danice. Ia turun lalu membereskan buku-bukunya. Tak lupa pamit pada Daniel yang masih setia main game dengan tteokbokki yang tinggal setengah porsi. Sepertinya pria berbahu lebar itu sangat lapar.
Selama di bus menuju rumahnya otak Kuanlin masih bekerja. Menghubungkan data yang ia dapat dari kejadian saat bersama Danice tadi.
Mingyu..mingyu...kalo mereka putusnya baik-baik kayaknya reaksi kak Danice waktu liat Mingyu ga harus sampe segitunya. Apa mungkin dia alesan kak Danice ga mau pacaran lagi??
Sorry for typo
Vote and comment please..biar ada semangat up😁
Dan untuk Mingyu.. I'm sorry for Mingyu stan.. ga maksud apa apa, cuma tadi nama Mingyu yang terus terlintas di otak ku😅
Jadi ku pake aja nama dia buat jadi karakter disini✌Ok segitu aja, maaf pendek kali ini. Ga ada 1k words ini😂
Thank you and see u next chap👋-천_saa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Aksel [On Hold]
Fiksi PenggemarRoman picisan seorang anak akselerasi dengan kakak kelasnya. #Start : 190402 #End : Update : Sabtu