Seperti yang dijanjikan, hari Minggu ini mereka akan jalan-jalan ke taman bermain. Dan sekarang Kuanlin sedang menunggu Danice. Sambil mengobrol dengan tuan Kang, papa Danice.
"Nanti ke Lotte World naik apa, Lin?" tanya tuang Kang.
"Naik taxi om. Saya belum punya SIM" jawab Kuanlin.
"Yaudah, kirain mau nekat naik motor. Biasanya anak muda jaman sekarang gitu, Lin"
"Selama belum punya SIM saya belum boleh nyetir sendiri om sama orang tua"
"Ya baguslah. Jadi om ga khawatir nanti kalian pergi"
Kuanlin tersenyum. Ia melihat jam yang melingkar di tangannya. Sudah hampir 15 menit dan Danice belum turun juga. Tuan Kang yang melihat Kuanlin begitu langsung memanggil istrinya.
"Ma, si adek suruh cepetan. Kasian ini Kuanlin nungguin daritadi"
"Eh, sebentar ya Lin, tante panggilin dulu. Emang Danice ni suka lama kalo prepare mau pergi"
"Gapapa tante. Maklumlah cewek suka lama pilih baju"
Nyonya Kang naik ke lantai dua. Menuju kamar Danice. Menghela nafasnya ketika melihat Danice masih mematut diri di depan cermin full body nya dengan baju yang berserakan di kasur.
"Belum selesai pilih baju, dek?" tanya nyonya Kang.
"Mamaaaa Danice pake baju yang mana ni..? Bingung" rengek Danice.
"Pakai baju santai aja, kan mau main. Kuanlin juga cuma pake kaos terus pake jaket jeans" jelas mama Danice.
"Kalo Danice pake celana jeans sama hoodie biru, cocok ga?"
"Cocok aja sayang, kan anak mama udah cantik dari sananya. Kayak mama"
"Serius maaaaa"
"Iya udah pake itu aja, kasian itu Kuanlin. Udah bosen diajak ngobrol sama papa"
Dengan saran itu Danice langsung melesat ke kamar mandi untuk ganti baju. Mamanya hanya geleng geleng melihat kelakuan anak bungsunya. Nyonya Kang kemudian merapikan baju baju Danice yang dikeluarkan dari lemari tadi.
Selesai berganti baju, Danice turun bersama mamanya. Mendengar suara langkah di tangga, Kuanlin dan tuan Kang menengok ke arah tangga. Kuanlin tersenyum melihat Danice. Menurutnya kali ini Danice bukan seperti gadis yang lebih tua darinya.
"Maaf lama, Lin" ujar Danice.
"Gapapa kak. Udah siap kan? Berangkat sekarang yuk"
"Ma, pa, Danice pergi dulu ya" pamit Danice.
"Om, tante, kami pamit ya" Kuanlin membungkuk.
"Iya, hati-hati ya. Titip anak tante Lin" kata nyonya Kang sambil tersenyum.
Mereka pun keluar rumah Danice. Menunggu taxi di depan rumah Danice. Sebentar kemudian sebuah taxi di berhentikan oleh Kuanlin.
"Ke Lotte World ya pak" ujar Kuanlin.
"Siap tuan"
-----
"Mau naik roller coaster, Lin" pinta Danice.
"Ayo"
Mereka pun mengantre. Mereka berdiri bersebelahan. Tiba-tiba ada yang menabrak Danice dari belakang. Beruntung hanya bahunya yang tersenggol. Lumayan keras memang hingga bahu Danice sedikit nyeri. Orang itu minta maaf lalu pergi. Dan Kuanlin segera mengganti posisi mereka. Tangannya mengusap bahu Danice.
"Bahu kakak ga papa?" tanya Kuanlin.
"Ga papa, Lin. Ga begitu sakit kok" jawab Danice sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Aksel [On Hold]
FanfictionRoman picisan seorang anak akselerasi dengan kakak kelasnya. #Start : 190402 #End : Update : Sabtu