Pernah kah terpikir oleh kalian, bagaimana rasanya ketika kita pergi dari hal yang kita miliki hari ini ? Bagaimana nantinya mereka yang kita tinggalkan, sanggupkah kalian meninggalkan semuanya ..
Bisakah kita berlari sejauh mungkin dari semua yang menjerat kita dalam diam ? Pantaskah kita mengetahui perasaan semua orang yang kita tinggalkan .. Pantaskah kita pergi dalam diam padahal dahulu kita ada penyebab tawa mereka ..
Ya, aku mengerti bahwa semua orang punya masalah. Jelas punya, aku sangat mengerti akan hal itu .. Tapi bisakah ada orang lain yang sejenak saja mengerti hari-hari yang ku lalui ..
Untuk apa bertahan dalam kebingungan, bertahan dalam kesakitan, sendirian. Bila nyatanya aku harus merasakan perasaan sesakit ini .. Bila aku pergi semuanya akan membaik maka aku memilih pergi ..Meski aku tau kepergianku juga menyakiti diriku sendiri, aku yakin semuanya akan baik-baik saja tanpa diriku .. Jadi bila nanti aku sudah memutuskan untuk pergi tolong jangan memintaku kembali bertahan .
Sebab luka kemarin saja belum bisa aku sembuhkan, lantas bagaimana caraku untuk kembali bertahan ..~~~
Lamunanku terhenti sebab dia yang membuatku berfikir untuk pergi malah tersenyum manis di hadapanku, bisakah kalian bayangkan betapa bingungnya aku saat itu ..
Belum hilang kebingunganku, ia malah ikut duduk di ayunan kosong sebelahku dan mengajakku bercanda seperti biasanya .."Ngehayalin apa lagi lu ? Lagi ngehayalin gua ya" kekehnya geli.
"Andai aja gue bisa teriak depan muka tampan lu stev! Andai aja gue sanggup bilang ke elu kalo separuh hayalan gue ya cuma elu doang! Sayangnya gue engga bisa stev, gue engga pernah bisa mengutarakan perasaan sebelah pihak gue ke elo Stev! Gue engga pernah bisa ungkapin betapa tersiksanya gue selama ini Stev! Elo engga pernah tau sesulit apa rasanya bertahan sendirian kek gini" batinku sendu.
Aku hanya bisa menatapnya dalam seakan hanya lewat tatapan ini ia mengerti betapa berartinya sosok di hadapannya, namun sayang stevon adi kusuma tak mengerti dan malah mengacak-acak rambutku ..
Cih, memang apa yang ku harapkan. Stevon tetaplah stevon yang menganggapnya adik kecilnya bukan pria yang juga mencintainya ..Aku memilih mendorong ayunanku perlahan dan merasakan sapuan angin sore yang mencoba menenangkan perasaan kalutku karena hari ini adalah hari terakhirku di kota yang memberikanku banyak kenangan ..
Bagaimana caraku mengucapkan salam perpisahan padanya, sanggupkah aku mengatakan sampai jumpa di saat rasa ini tak pernah berkurang barang sejengkal pun ..
Di tengah lamunanku, ia mengusap kepalaku lembut membuatku menatapnya bingung. Mengapa aku merasa ia sedang menguatkanku dalam usapannya pada kepalaku .."Ada apa stev," ucapku bingung
Aku tak tahan untuk tak bertanya padanya saat mata itu berpura-pura tak terjadi apapun tapi mata jernih itu berkaca-kaca seakan menahan tangis yang begitu menyesakkan .."Gue mau pergi dek, minggu depan gue bakal ninggalin elu dan kota ini dek. Jujur gue engga sanggup untuk itu," lirihnya.
Aku terkejut sejenak, aku pikir dia sedih karena tau hari ini adalah hari terakhir ia melihatku. Nyatanya aku salah! Justru ia pun akan meninggalkan kota ini, sepertinya memang bukan takdir untuk kita bersama yah ..
"Elah gitu doang stev! Toh gue kan cuma adek-adek an elo Stev, engga usah di tangisin lah. Gue bukan pacar elo sampe harus nangis lebay kek gini," ucapku datar.
Taukah kamu Stev! Tangisan kamu hari ini engga seberapa sama sakit hati gue yang lu anggap adek doang Stev! Please jangan bikin perasaan ini tumbuh subur tapi layu sebelum ia sempat mekar ..
"Astaga dek! Ya emang lu cuma adek gue doang tapi lu tuh berarti dek, gue engga bisa pergi ninggalin orang yang berarti dalam hidup gue dek. Engga sanggup gue," ucapnya sendu.
Basi stev! Kata berarti di mata lu sama di mata gue itu beda, kita di jalan yang bersimpangan asal lu tau stev ..
"Berarti Stev ? Oh yaudah gini aja gi mana kalo gua yang pergi besok biar lu engga mesti ninggalin gue, tapi gue yang ninggalin elu," lirihku.
"Maksud lu dek?" ucapnya bingung.
"Engga maksud apa-apa gue Stev! Udah ya gue balik"
Anggap saja tadi adalah salam perpisahan dari sosok yang mencintai lu dalam diam Stev! Ah iya lupa, elu mana ngerti sama ucapan gue Stev! Ok fix besok ada surat sampai jumpa dari adek yang berarti dalam hidup lu Stev!
Esoknya, Stevon Adi Kusuma tak lagi melihat gadis mungil itu di taman biasa mereka bercengkrama, mungkinkah ucapan gadis mungil itu benar ? Mungkinkah dirinya yang di tinggalkan bukan meninggalkan sosok manis itu ..
Dari rumah gadis mungil itu ia hanya mendapat sepucuk surat yang di titipkan kepada tetangganya, jadi ucapan kemarin itu benar ..From :
Adek yang berarti dalam hidup lu Stev!Hai bro! Ah salah, hai stev! Adek lu bener-bener pergi sekarang, fyi aja dia pergi bukan karena masalah kemarin tapi gue pergi karena gue ikut nyokap bokap pindah ke kota lain. Udah sih itu aja, jangan inget gue sebab nantinya kalo gue udah di kota lain gue mau lupain elu. Gue mau lupain sosok yang engga pernah bisa gue lupain, gue mau mulai hari-hari gue yang sebelumnya menyimpan perasaan sendirian buat seorang Stevon Adi Kusuma. Yaudahlah ya jangan di anggep gue nembak lo apa gi mana ini, gue cuma mau hidup tenang dengan melupakan kisah lama gue. Sampai jumpa Stev! Gue engga berharap kita bakal jumpa lagi, gue harap gue sama elo bahagia masing-masing Stev! See you Stev!
Stevon telah benar-benar kehilangan sosok yang berarti dalam hidupnya hari ini, harusnya mereka tidak saling meninggalkan seperti ini. Tapi takdir berkata lain jadi apa boleh buat ..------
Judul: Bila Aku Pergi
Nama. : Olivia Triyana
Nama Wattpad : oliviatri
Ig. : Oliv_elf13
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTALOGI CERPEN ✔️
Short StoryPrivat Acak! Seperti biasa kami datang, datang dengan hal baru. Meyakinkan mereka untuk tidak lepas dari berkarya dan terus berkarya. Menjadikan satu kesatuan kata yang sangat memikat mata. Merasakan setiap kata yang ada dan ikut di dalam ceritanya...