Third Point

529 25 4
                                    

"Semuanya siap?" Produser berkacamata itu memerhatikan kelima tim yang kini nampak susah payah mempersiapkan diri.

Nerve Team sibuk dengan balok yang terbentang, Sangra duduk di atas balok dengan senyum sumringah dan Jaeseok merelakan pundaknya ditumpukan sebelah lengan Sangra, sementara lengan yang satu lagi tertumpu pada pundak Heechul yang sejak tadi marah-marah karena Sangra selalu berlagak bak Ratu Kecantikan.

"Heechul-a, aigoo... kenapa kau marah-marah terus sih dari tadi?" keluh Jaeseok dalam menghadapi sikap Heechul. Bibir atas Heechul berkedut-kedut ditanya seperti itu.

"Aaah, Hyung, lihat saja si Sangra ini. Lagaknya persis Miss Korea. Cih, padahal kau tahu sendiri kelakuannya."

"Ya! Kim Heechul!" Sangra sewot, "Sunbaenim, jangan dengarkan dia. Heechul hanya tidak suka jika aku lebih cantik dari pada dia. Yaish, semoga aku tidak berat ya, jadi tidak merepotkan kalian. Ah, aro, ayo kita semangat! Game kali ini HARUS MENANG!" Sangra mengepalkan tangannya ke udara, lalu bertepuk tangan seorang diri, sementara Heechul menepuk jidat dan Jaeseok terkikik geli.

"Gary-a, kau kuat menggendong Jihyo serupa itu?" tanya Jaeseok, pada Gary. Kang Gary menoleh sedikit, melihat Jaeseok dari celah topi yang menutupi keningnya.

"Ye, Hyung... ah, setidaknya aku latihan untuk di altar nanti," sahut pria bermata segaris itu, membuatnya mendapat tepukan pelan dari Jihyo yang tertawa-tawa.

"Mwoya..."

"Gary-a, kau tetap harus mendapat restuku sebelum melangkah lebih jauh..." pesan Seokjin tiba-tiba.

"Ah, ye, Abeoji... Ye, arasseo..." Gary menyahut. Jihyo mengalungkan sebelah tangannya ke leher pria itu, "Jihyo-ya, heish, jangan begitu... berat. Kau tahu, kau berat, Jihyo-ya..."

"Gary Oppa, jangan meledekku, aro? Ya! Aku tidak seberat itu!"

Di dekat mereka, Eager Team melemaskan otot-otot mereka setelah mendayung jauh sekali tadi. Permainan makan-memakan ini rasanya bagus juga untuk mengisi perut. Yoojin sangat bersemangat begitu gamenya adalah tebak makanan, dia suka sekali makan. Sungmin menawarkan untuk menggendong Yoojin pada pundak, tapi Yoojin menolak.

"Kau nanti bisa tambah berkurang tingginya, Oppaga..." kata Yoojin yang membuat Sungmin melongo. Gwangsoo tertawa dengan mulut terkatup di sebelah pria itu.

"Yoojin-a, masa sih kau berpikir begitu? Jahat sekali..." rajuk Sungmin kemudian.

Yoojin membisikinya sesuatu, yang langsung membuat Gwangsoo marah-marah. "Hei, kenapa kalian bisik-bisik?"

"Oppa, nanti kalau kau gendong aku, akun twitterku bisa suspended!" bisik Yoojin setengah kesal pada Sungmin yang spontan paham apa maksud gadisnya.

"Berlebihan sekali," gerutu Sungmin, tapi dia setuju saja. Jadi dengan selembar balok tebal, Yoojin duduk di atasnya dan Sungmin serta Gwangsoo memastikan kaki Yoojin tak menginjak tanah.

Shim Changmin menarik lengan kaos seragam timnya yang berwarna ungu, sebelum kemudian ia berjongkok dan membiarkan Choi Hyesun menaiki pundaknya. Gadis tinggi kurus itu duduk di atas pundak pria dengan perawakan yang kurang lebih sama; tinggi kurus.

"Howahaha, Hyesun-a, Changmin-a, dengan begitu, Haha butuh dua orang seperti dirinya agar menyerupai susunan kalian. Aigoo~ kalian menjulang sekali! Persis tiang listrik!" Jaeseok tertawa keras sekali dengan kepala menengadah. Kim Heechul ikut-ikutan menengadah dan Sangra menengadah dengan tangan melindungi kedua matanya.

[✓] Running Man 200 "Reveal The Dating"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang