Fourth Final Point

958 31 14
                                    

"Woaaah, syuting hari ini sungguh melelahkan!" Shim Changmin mengibaskan kerah kausnya, berusaha mencari udara. Menghalau panas yang menyergap. Badan mereka terasa lengket dan ini senja makin terlihat.

Dia dan Hyesun sedang menumpang mobil yang dikendarai Haha menuju lokasi syuting lainnya yang sudah diinstruksikan. Di mobil lainnya, masing-masing tim sudah bersama dengan para anggota tim mereka, menuju lokasi yang sama.

"Sunbaenim, apa ada air minum? Aku haus!" Park Sangra bertanya dengan sedikit galak. Kim Heechul meliriknya dengan pandangan sebal.

"Tadi kenapa kau tidak minta minum pada staf sebelum berangkat? Menyusahkan!"

"Yakh! Mana aku tahu bahwa aku akan kehausan di jalan?!" kata Sangra tak mau kalah.

"Tidak, jangan bertengkar lagi..." Yoo Jaeseok menepuk jidatnya sendiri. Lagi-lagi harus hadir di antara pertikaian dua anak manusia yang sama menyebalkannya.

Di mobil satunya, Monday Team bernyanyi riang. Gary dengan kemampuang nge-rap nya dan Jihyo dengan suara seadanya, diiringi Ji Seokjin dengan nada sumbang miliknya. Mereka persis terlihat seperti suami istri yang mengajak sang ayah jalan-jalan keluar di akhir pekan.

"You're my sunshine..." Gary ikut berdendang, sebuah lagu yang akan ia luncurkan dalam bentuk mini album solonya di beberapa waktu mendatang.

Sementara itu, Lee Gwangsoo tertawa-tawa seorang diri di kursi belakang mobil. Yoo Jin menengok dan memastikan bahwa member tetap Running Man itu baik-baik saja. "Oppa, gwaenchana?"

Lee Gwangsoo menghentikan tawanya, lalu mengangguk. Wajahnya berubah semangat. "Ye! Kita harus menang di game berikutnya!"

"Hyung," Lee Sung Min menatap Gwangsoo dari kaca spion yang ada di tengah bagian dalam mobil, "apa kau selalu berpikir tentang memenangkan permainan?"

"Geuresseo!" kali ini Yoo Jin yang menyahut sebelum Gwangsoo bersuara. "Menang dalam permainan itu adalah suatu tujuan yang dimiliki setiap pemain! Aku pun juga begitu," lanjutnya, lalu ia dan Gwangsoo saling tos dengan tangan kiri. "Memangnya kau tidak, Oppa?" tanyanya pada Sungmin yang kini berbelok ketika lampu lalu lintas berganti hijau.

Sungmin mengerucutkan bibirnya, tangannya fokus memegang setir dan sesaat kemudian kepalanya menggeleng, "Aniyo,"

"Heish, mana bisa begitu?" Gwangsoo agak sewot. Baginya, mengalahkan Kim Joongkook adalah lebih dari segalanya.

"Ani, Hyung, maksudku... eung, kurasa memenangkan hatinya Yoojin bahkan sudah lebih dari cukup untukku." Sungmin buru-buru meralat. Jika ditayangkan, mungkin pipi Sungmin akan diberi perona merah dan gambar-gambar hati beterbangan.

"Heish, kalian tidak bisa mengumbar kemesraan sementara aku tidak ada pasangan di sini!" keluh Gwangsoo kemudian, "Yuri-sshi, buang semua jadwalmu dan bergabung lagi di sini, jebal..." gumam pria itu sambil lalu. Dan tak lama menutupi wajahnya, malu sendiri akan kalimatnya barusan.

Mereka tiba di lokasi lainnya sekitar duapuluh menit kemudian. Sebuah gedung sekolah yang sudah disewa untuk tempat syuting. Kelima tim tadi segera berkumpul di dekat banner kuning dengan logo R.

Choi Hyunhee menjejal di antara Kim Joongkook dan John Park, bersamaan dengan Park Sangra melingkarkan tangan kirinya pada tangan kanan Kim Heechul selagi tangan kanan Sangra digunakan untuk mengipasi sekitar lehernya yang terasa panas. Yoojin juga berkipas menggunakan tangannya sendiri, di kanan kirinya ada Gwangsoo dan Sungmin yang fokus mendengar penjelasan produser. Demikian juga Genius Team dan Monday Team.

[✓] Running Man 200 "Reveal The Dating"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang