🍎krystal pov🍎
"Krystal noona!"
Dari kejauhan aku dengar seseorang memanggilku. Tapi aku toleh kesana-kesini tak tampak seorang pun sedang memanggilku. Suara teriakan yg samar-samar tadi menghilang.
"Noona! Hei! Ya!"
Ah! Akhirnya ketemu orangnya. Pantas saja tadi tidak keliatan, ternyata dia pendek.
Aku pikir dia ingin berbicara hal penting padaku. Maka dari itu aku berusaha mendekat padanya. Meski riuh di bandara siang ini, tapi aku berusaha menjangkaunya. Tangannya yg melambai-lambai semakin keliatan. Huft! Berdesak-desakan dengan orang-orang yg badannya udah bau ketek gini membuatku mabuk darat! Mana ada yg pakai minyak nyong-nyong layaknya dukun. Aku berusaha keras melawan gelombang manusia yg seperti arus. Sesekali tersenggol, terinjak kakiku, terdorong atau hal semacamnya. Anjir! Ini mah penyiksaan namanya! Ntar kluar dari gerombolan ini bisa tinggal sendal doang nih. Saking remuknya badanku didorong sana sini :(
Akhirnya sampai juga bertemu anak itu. Dia seorang anak laki-laki yg mungkin aja umurnya sama seperti adikku. Tingginya gk tinggi, alias pendek, mungil, tapi penampilannya menunjukkan kalau dia anak orang kaya.
"Kau tadi memanggilku?" Sedikit aku keraskan suaraku karena disini ramai sekali.
"Iya.. noona.. aku ingin memberikan ini. Aku mengikutimu dari warung seblak tadi, dan.. tissue mu ketinggalan" ucapnya dengan cengar-cengir, pipinya kok merah gitu?
Lalu dia menyodorkan sebungkus tissue kecil seribuan, yg paseo ukuran mini kya HP, tau? Nah itu. Padahal aku tadi niatnya mau membuangnya, tapi dia pungut lalu jauh-jauh kesini untuk mengantarkannya? Gila ini bocah niat bener.
"Eh.. iya terimakasih ya kau sangat menolongku, aku bisa mati jika tidak membawa tissue serebuan ini". Aku buat wajahku seolah prihatin. Prihatin dengan keidiotannya itu hwhw :') itu tissue udah aku buang tadii somplakk:'
Gimana?
Next?
Voment dulu dong😉
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSEYO [Brother Crush] - MilkitaHyun
Romance"Jika semua dimulai dengan indah, maka tidak ada akhir yg bahagia. Karena kebahagiaan akan ada jika ada kesusahan. Iya, aku hidup susah. Bukan hidup dikolong jembatan sih, tidak terlalu parah. Hidup dengan eomma dan adikku. Kami hanya hidup bertiga...