Gangsal

1.5K 90 3
                                    

Assalamualaikum, hallo..
Ichi Oca, Kenzo, dan Keni balik lagi. Semoga kalian gak bosan dengan cerita mereka.

Oke, Selamat Membaca dan Menikmati. Ah jangan lupa tinggalkan jejak berupa Komen dan Vote, gratis kok gak bayar.  ^^

----

"Daddy... Aku ikut." teriak Kenzo dari belakang, aku dan om Keni menoleh mendapati Kenzo yang berdiri mengenakan baju bergambar kura-kura ninja, om Keni berjalan mendekati Kenzo dan menggendongnya.

"Kamu yakin? Apa kamu tidak mengantuk?" Kenzo menggelengkan kepalanya, sangat menggemaskan.

"Aku mau tau ichi ocha ku tinggal dimana?" ucapnya lagi, disana om Keni mengernyitkan dahinya, Kenzo pun mengangkat telunjuknya menunjuk diriku yang hanya terdiam menatap interaksi anak dan bapak tersebut.

Aku mengedip-ngedipkan mataku gerogi, kenapa pada liatin aku dan itu membuat aku reflek menggaruk tengkukku yang tak gatal dan memamerkan gigi putihku yang rapih, "om jadi anter saya gak? Kalau enggak saya naik ojol aja gak papa kok.. Terus Kenzo ini sudah malam kamu tidur aja."

"Siapa kamu bisa merintah aku? Aku tuh majikan kamu tau." Ucap Kenzo dengan muka jutek namun menggemaskan, aku reflek melebarkan bola mataku terkejut sedangkan disana om Keni hanya tersenyum melihat ku.

"Ayok." ucap om Keni pada akmemelototkan

akhirnya aku pun di antar oleh dua iblis yang sangat menyebalkan.

--

Di dalam mobil tak ada suara sedikit pun yang ada hanya suasana senyap seperti kuburan, tau gitu tadi aku pulang bareng abang ojol aja. Mau mulai pembicaraan tapi aku gak tau mau tanya apa, mau ngidupin radio juga ini si Kenzo dalam pangkuanku tertidur, kan gak lucu kalau bapaknya ngamuk gegara anaknya bangun pas aku nyalain radio.

Aku pun menepuk-nepuk pelan punggung Kenzo ketika dia menggeliat. Aku mecoba mencari posisi nyaman, agar Kenzo juga merasa nyaman.

Aku melirik om Keni yang sedang serius mengemudi, om Keni keliatan ganteng banget kalau lagi serius, kharismatik banget. Duh itu otot-otot lengannya minta di elus banget, iya lengan kemejanya di gulung sesiku, jadi aku bisa menikmati pemandangan yang menggoda iman. Ya ampun apa yang ku pikirkan.

Aku pun mengalihkan pikiran absurdku dengan bertanya"em, om keni emang gak capek?"

om Keni cuma melirik sebentar ke arah ku dan menjawab"lumayan si, emang kenapa?"

"gak papa si om, tapi aku jadi gak enak pakai di anterin segala."ucapku sembari melihat ke arah om Keni.

"terserah saya lah, suka-suka saya, yang capek juga saya. Kok kamu yang ribet."jawab om Keni dengan ketus.

Eh buset ini si om Keni sifatnya gampang banget berubahnya, tadi baik eh sekarang balik ketus dan jengkelin lagi. Aku langsung kicep, mending aku diem aja sampai rumah, dari pada di ketusin lagi.

Aku pun melihat keluar jendela dan tak terasa akhirnya sampai juga di rumahku, mobil pun berhenti tepat di depan rumahku. Aku melihat ayah dan bang Teo yang sedang duduk santai di teras.

Aku melirik om Keni yang ternyata sedang melihat ke arahku"em, om ini Kenzo gimana?"aku bertanya pada om Keni.

Bukannya menjawab, om Keni melepaskan seftybell dan membuka pintu mobil, ku lihat om Keni yang berjalan memutari mobil menuju arah sisi sebelah kiri, ia membuka pintu mobil dan menggendong Kenzo yang berada dalam pangkuanku. Aku pun bisa menghirup aroma musk dan kayu manis dari tubuh om Keni, yang tercium oleh hidungku, dan itu membuatku sangat nyaman dan merasa terlindungi. Duh aku jadi pengen di pelukkan, ya ampun pikiranku dari tadi kenapa absurd si.

Cold BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang