*Ira POV*
"Kok perasaan gue sama aura gak enak ya? Tuu bocah kenapa sih?wah harus tanya si alexa nih kalok gini" ucap ku seraya mengambil handphone yang ada dalam meja belajar ku
Aku sempat kaget karena meyadari beberapa panggilan tak terjawab,pesan belum terbaca bahkan dia sampai spam chat.
Langsung saja aku menelfon dia,namun kenapa dimatikan oleh pemilik nya?
Sekali lagi aku coba untuk menghubungi aura,namun hasilnya pun tetap sama.Ia mematikan secara sepihakIra:
Lo tau aura dimana gak?Alexa:
Gak tau,gue kan udah beberapa hari ini kagak masuk sekolah.Tasya hilang,sampek saat ini juga belum ketemu pusing gue mikirin diaIra:
Kapan lo masuk sekolah?gue gak ada temen nya nih.Alexa:
SeninLangsung saja aku beralih membuka aplikasi wattpad untuk membaca cerita yang belum sempat aku selesaikan.
"Iraaa!!!turun kamu!mama kamu dimana sampai saat ini belum pulang juga!dasar anak pembunuh!!"
Teriak papa ku dari bawah sanaAku menghela nafas pasrah saat mendengar teriakan papa ku yang mengamuk mencari alm.mama
"Kapan papa bisa sadar kalok mama udah gak ada?"
"Kapan papa berhenti sebut aku sebagai anak pembunuh"
"Kapan papa belai lembut rambut ku lagi"
"Kapan papa gak kasar sama aku?"
Terlalu banyak kapan yang sampai saat ini belum terwujud kan.Rasanya hanya mimpi seorang ku saja
Aku menghiraukan saja amukan dari papa ku,dengan cepat aku menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu melaksanakan shalat isya'
***
"Ke apartement aja pak ya"
"Baik mbak"
Aku menunggu mobil taksi ini untuk segera membawa ku ke apartement terdekat.Sembari menunggu aku pejamkan mata ku untuk pergi ke alam tidur.
"Mbak udah sampek nih"
"Eh...iya pak.Nih ongkosnya,kembalian nya ambil aja pak ya"
Ucapku dengan menyodorkan selembar uang merah seratus ribu.
Aku menarik koper ku menuju ke dalam untuk memesan apartement.
Selesai memesan,aku beralih untuk menuju ke lift dan memencet tombol 12.Apartement yang ku pesan ada di lantai 12 nomor 202.
Ting!
Bunyi lift terbuka menandakan aku sudah sampai di lantai 12.Ku edarkan pandangan ku untuk mencari kamar ku
Ku langkahkan kakiku untuk menuju kedalam kamar,ketika aku berhasil menemukan kamar ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yosua
Teen Fiction"Kita pernah bahagia bersama,sebelum akhirnya kau memaksaku pergi dari kehidupan mu.Selamanya" -alexa sandra Yosua,seseorang yang tak pernah aku inginkan dalam kehidupan ku justru merupakan seseorang yang selalu ada untuk ku.Tapi dulu,saat aku masi...