Senyuman mereka dari bibir mereka berdua pun muncul. Gue dengan gaun putih yang memanjang hingga ujung kaki. Serta, Kyung Soo yang memakai tuxedo putih membuat kecantikan dan ketampanan mereka di hari bahagia ini terpancar.
Setelah menunggu selama 5 tahun. Untuk menunggu pendidikan mereka selesai. Dan segala teman-temannya. Akhirnya gue dan Kyung Soo melangsungkan pernikahan dengan meriah.
Gue pun mengecup tangan Kyung Soo yang sudah menjadi suami sahnya. Sedangkan, Kyung Soo pun mencium dahi gue dengan lembut.
Sorak sorai pun berdatangan dari teman-teman mereka. Membuat suasana menjadi lebih meriah.
•••
Three years later...
"Zen! Jangan lari-lari!" Teriak gue kepada anak laki-laki yang sedang berlari kesana kemari sambil memegang sebuah mainan pesawat terbang.
Do Zeno lim.
Buah hati kami yang lahir 2 tahun yang lalu. Saat ini mereka berada di sebuah taman. Hari minggu. Membuat keluarga kecil kami pergi untuk piknik. Itu ide gue. Sebab, gue terlalu bosan di rumah.
Gue dan Kyung Soo duduk di atas tikar berwarna biru yang mereka bawa. Dengan makanan-makanan kecil di atasnya. Menatap anak pertamanya yang sedang sibuk dengan mainannya sendiri.
Gue menatap Kyung Soo yang sedang memandangi anaknya itu. Cahaya sinar matahari membuat wajah suaminya itu terlihat dengan jelas. Gue sampai sekarang masih nggak percaya kalo dia dan Kyung Soo sudah menjalani hubungan sampai ke serius ini.
Kyung Soo menyeringai jahil. "Iya, aku tau kok. Aku ganteng."
Gue pun memandang wajah Kyung Soo dengan serius. "Kyung.."
"Hm?"
"Aku mau bilang makasih banget sama kamu." Ucap gue dengan serius.
"Untuk?" Alis Kyung Soo naik pertanda ia bingung.
"Semuanya. Makasih kamu udah mau percaya sama aku. Kita jalanin hubugan ini dari SMA sampai sekarang punya anak yang lucu kayak Zeno. Udah jadi cinta pertama aku dan terakhir. Pokoknya semuanya. Makasih banget. A-aku.. seneng punya suami kayak kamu." Ucap gue dengan air mata haru yang perlahan menetes.
Kyung Soo mendekat lalu, mendekap tubuh mungil Surin dengan erat. Seraya matanya masih mengawasi anak semata wayangnya itu.
"Seharusnya aku yang bilang kayak gitu. Aku bangga sama kamu yang bisa jaga hubungan ini sampai sekarang dan sampai tua nanti. Kamu udah sabar menghadapi sikap aku yang emang mungkin terkadang nyakitin hati kamu. Makasih banget pokoknya." Balas Kyung Soo dengan suara beratnya.
Gue pun mengangkat wajahnya lalu menatap wajah Kyung Soo yang juga sedang menatapnya.
"Kyung."
"Hm?"
"I love you so much." Surin pun mengecup pipi Kyung Soo dengan cepat.
"I love you too, my sweetheart."
-BAPERZONE END-
NOTE : IYA END :')
Setelah 3 tahun ini cerita akhirnya selesai. Iya maaf, setelah nggak lama update. Suka telat. Gua sada klo gue update sebulan sekali wkwkwk.
Makasih bannget kepada pembaca setiakuu. Yang mau ngevote ataupun komentar cerita yang terbilang abal-abal ini :(
Pokoknya i wuf you. Kwkw..
Oh iya gue bikin cerita lagi. Cek work gue kuy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat berbukaa. Bagi yang berbuka puasa. Dadahh.
