Bener-bener gila. Ini semua Kyung Soo yang buat. Parah sih. Ada dua buah kursi lipat. Sebuah meja lipat berbentuk bundar yang di atasnya udah ada cokelat panas yang nggak tau kapan itu di bikinnya. Karena asapnya masih kelihatan.
Dan, pemandangan di depannya itu bikin gue tambah suka. Danau serta langit dengan bintang-bintang bertaburan. Kyung Soo buat gue seneng untuk kali ini parah.
"Kamu seneng, nggak?" Tanya Kyung Soo yang ada di belakang gue sambil megang kedua bahu gue. Terus ngecup kepala gue.
Gue noleh terus ngedongak. "Seneng banget! Aku kira hutan ini nggak ada apa-apanya. Ternyata dalemnya seindah ini." Balas gue exited dengan mata berbinar.
Kyung Soo tarik tangan gue, terus kita duduk di kursi yang tadi gue bilang. Tangannya masih genggam tangan gue seakan nggak mau lepas. Kyung Soo emang gitu. Diem di luar romantis di dalam eakk.
Seperti cintaku padanya 😉
Kita hening sejenak. Entah berfikir ataupun menganggumi ciptaan Tuhan yang ada di depan kita. Untungnya gue pake baju yang panjang dan tertutup. Hawa dingin yang masuk nggak buat gue kedinginan banget. Kyung Soo pun begitu.
"Surin." Panggil Kyung Soo yang masih menatap ke depan dengan pandangan menerawang.
Gue refleks menoleh. Masih diam. Supaya Kyung Soo lanjutin omongannya.
"Aku bahagia banget, bisa punya kamu. Makasih udah nerima aku apa adanya." Ya dengan dia ngomong segitu pendeknya aja gue tau maksudnya dan makna omongannya yang bikin jantung gue berdegup dengan kecepatan yang tidak biasa.
Gue ngangguk kaku. "Y-ya lalu?"
"Mungkin ini terlalu cepat bagi kamu–" manik matanya yang lembut natap gue seketika pas dia ngomong gitu.
"–Tapi aku mau kamu dampingin aku seumur hidup aku. Jadi, wanita yang selalu ada di hari-hari aku. Aku mau lihat setiap pagi saat aku buka mata hanya wajah kamu yang pertama kali aku lihat. Ingin sehidup semati sama kamu. Mungkin ini terlalu cepat. Kita masih SMA. Tapi, setidaknya kita mengikat supaya kamu nggak di ambil orang. Terus, aku juga nggak mau kamu di ambil orang. Hehe." Dengan akhiran dia ketawa kecil.
Gue memandang dia kaget. Ini memang terlalu cepat. Cuman, gue juga nggak mau dia hilang. Mungkin hubungan ini masib seumur jagung. Di saat umur kita berdua yang terbilang muda.
Kyung Soo ngeluarin kotak kecil berwarna biru dongker dari saku coatnya. Dia menyodorkan ke depan gue.
"—So, will you marry me?"
Gila. Jantung gue bener-bener serasa jatuh gitu aja ke perut paling bawah gue. Nggak nyangka.
"Kita cuman tunangan dulu, kok. Kamu nggak usah khawatir. Kita akan menikah nanti setelah pendidikan kita berdua selesai. Atau, Bisa di bilang setelah kuliah nanti. Aku sanggup." Jelas Kyung Soo yang emang sudah paham dengan pikiran gue.
Gue ngangguk dengan air mata yang keluar gitu aja tanpa diminta. Terharu coy. Gila. Parah. Asli. Huhuhu.
Dia pun menyematkan cincin berwarna silver ke jari manis tangan kiri gue. Terus dia langsung meluk gue dengan erat.
"Makasih, makasih. Banget." Ucap dia sambil mengecup kening gue berkali-kali.
Gue pun membalas pelukannya.
Yang artinya kebaperan ini sudah tingkat-tingkat yang nggak tau ke berapa lagi.
-BAPERZONE-
NOTE :
IHIWWW. Menuju ending. Iya tau ini cerita nggak jelas. Tau tau ending. Hehehe. Maaf ya. Tidak memuaskan kalian semua. Tapi, memang beginilah adanya.
Yasudah pokoknya seperti itu. Good night ❤
Jangan lupa vote and comment. Thank youuuu.
Btw, happy 7th anniv EXO. WE ARE ONE! Love EXO and EXOL😉
-Anak Emak.
08 April 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baperzone - DKS ✔
Fanfic" Nggak jelas pokoknya. Baca ae udah. " GUE BAPER. SIP. Bahasa non baku. Baperzone-dks, ©2017.