TELAH DI REVISI✓
"Ada apa bang? Ada perlu?" Tanya Stella dengan senyumnya yang membuat Steev merinding.
Stella menutup novel di tangannya dan meletakannya di sofa yang ia duduki, lalu berdiri dan menghampiri Steeven.
"Gak usah panik kalo lo gak ada salah," sindir Stella di tanggapi senyuman canggung oleh abangnya itu.
"Apa?"
Steeven mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan Stella.
"Ck, bang Steev cari apa?" Tanya Stella memperjelas, membuat Steeven menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Maaf," sesal Steev membuat Stella menggeleng pelan.
"Kalo lo mau tau sesuatu, tanya langsung ke gue," bisik Stella datar membuat Steev menyesal.
"Princess, jelasin ke gua. Kenapa gua ngeliat lo dalang dari kejadian Veane jatuh dan Azra di penjara?"
Stella sedikit terkejut mendengar perkataan Steev, namun ia menanggapinya dengan santai. Ia menatap Steev dengan sebelah alis terangkat.
"Gak sengaja, bang. Lagian mereka ganggu," decak Stella di tanggapi Steev dengan gelengan kepala. Steev mengacak-acak rambut Stella.
"Pinter banget lo, ye! Sono tidur, have a nice dream princess"
Stella tersenyum manis pada Steeven. Bisa kalian bayangkan? Steev bangga pada kembarannya itu, tolol emang! Tapi memang begitu kenyataannya, dasar kembar aneh!
Skip✓✓
"Princess, bangun woi!"
"Adekkk"
"Stellanjing bangun astaga"
"WOI BANGUN ANYING"
Stella membuka matanya dan menatap kesal ke arah abangnya yang telah mengganggu tidurnya itu. Steeven memberikan tatapan songongnya membuat Stella geram ingin menampol wajah tampan itu.
"Untung sayang," gumam Stella kesal.
"Bangun lo, kebo! Sono siap-siap, mandi, udah telat goblok" Steeven memandang Stella dengan pandangan kesal, sedangkan Stella dengan polosnya bertanya.
"Emang sekarang jam berapa bang?"
"Jam tujuh," jawab Steev kesal, Stella nyengir lebar lalu beranjak dari posisinya untuk bersiap-siap.
"Gua tunggu di bawah ye," setelah mendapat anggukan dari Stella, Steev pergi dari kamar kembarannya itu.
Kini Stella sudah siap dengan atribut nerd yang melekat di tubuhnya, ia lalu turun ke bawah tak lupa berteriak.
"MORNING ABANG ZEYENG!"
Steev menggeleng maklum melihat tingkah Stella, untung sayang, kalo kaga udah ia sumpel mulutnya pake piring kali!
"Mom sama Dad belum pulang, bang? Lama banget sih, kangen gue!" Gerutu Stella di balas sindiran Steev.
"Yailah princess! Lamaan siapa, lo atau mom and dad?"
Stella menyengir menanggapi sindiran Steeven. Iya juga sih, ia di New York juga bertahun-tahun sedangkan mom and dad nya itu sebulan aja belum ada.
"Yaudah, lo berangkat bareng atau sendiri?" Tanya Steev setelah mereka selesai sarapan. Stella berfikir sejenak lalu memutuskan untuk berangkat sendiri.
"Gue berangkat sendiri aja bang,"
Steeven mengangguk, mereka beranjak dari sana menuju garasi, Steev dengan motor sportnya sedangkan Stella dengan Lamborghini miliknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STELLA AND HER MILLION SECRETS ( REVISI )
Novela JuvenilPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT! BUDIDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA. [ REVISI ] PART DI HAPUS KARENA REVISI! Troublemaker? Ceo? Leader Gengster? Bad girl? Queen Racing? Queen Of The Darkness? Agent FBI? CEO? Jeritan kesakitan yang keluar dari mulut par...