Lampion terakhir (2)

23 10 0
                                    

Yang sedang tersedu bersama malam kelabu
Harap-harap pilu maupun sembilu pergi untuk berlalu
Menitih hati melukis ikhlas merelakan hatimu bercumbu dengan waktu
Meninggalkan seonggok hati yang tangisnya menyeruak
Air mata tidak lagi bersahabat
Sembab tidak lagi mengetuk pintu untuk bertamu sekejap

Pukul sembilan malam kali ini jauh berbeda
Lampion terakhir untukku kini padam termakan waktu yang tega
Dan kamu membiarkan waktu melahapnya hangus
Menyisakan relung dada yang kembali tandus

Dimanakah lentera?
Agar aku dapat menyulut api untuk lampion darimu
Aku tau aku benci kepadamu setelah bisikan yang kamu berikan kemarin untukku
Tapi entahlah...
Lampion ini teramat berharga untuk aku lepaskan

***

SEUTAS KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang