Bastard 2 : Alarick Goyang Dua Jari

339K 7.7K 340
                                        

Mata Alarick terbuka perlahan. Bayangan kepala 3 sahabatnya yang berada di depan mata membuat Alarick melebarkan matanya yang terasa berat. Suara ringisan keluar dari mulutnya saat rasa nyeri di leher terasa. Alarick menatap wajah ketiga sahabatnya satu persatu.

Felix meringis jijik.

Darren berdecak. "Apa kau baru saja pingsan?"

Makiel tertawa senang. "Ya. Tidak mungkin dia tidur di saat adegan panas berlangsung." katanya, dan mengeraskan tawa kemudian. Alarick masih diam, mencerna apa yang terjadi kepadanya saat Makiel lalu berucap. "Ngomong-ngomong, bagaimana cara sekertarismu membuatmu pingsan?"

Kesadaran Alarick seketika kembali. Dia terduduk di ranjang dan memelototi wajah teman-temannya. "Sial. Aku pingsan."

"Aku tadi menanyakannya."

"Makiel tadi mengatakannya."

"Dan aku mendengar Makiel bertanya padamu."

"Sialan! Penyihir kecil itu!" geram Alarick sambil menatap dengan dengki pada sahabatnya.

"Apa?" tanya Felix. "Kenapa kau menatap kami dengan tatapan menyalahkan seperti itu?"

"Kau pikir ini ide siapa!!"

"Aku tidak menyuruhmu pingsan."

"Ya. Felix tidak menyuruhmu pingsan," bela Makiel. "Kenapa kau bisa pingsan seperti pria perjaka yang baru merasakan sempitnya lubang kewanitaan?"

Alarick berdecak. "Kurangilah kata-kata vulgarmu!"

"Kau pikir siapa yang mengajariku!"

"Felix, bukan aku!"

"Kau benar," ucap Makiel kemudian. "Salahkan Felix, jangan aku yang dahulu masih polos tapi kalian kotori aku dengan kelakuan kalian yang melebihi iblis itu. Jika di masa depan aku jadi psikopat, kalianlah yang akan aku salahkan."

"Pria tolol sepertimu takkan bisa memerankan seorang psikopat," jawab Alarick sambil mengibaskan tangannya. "Terlalu keren untuk ukuranmu."

"Hanya seorang psikopat yang mengatakan sesamanya itu keren."

"Dan kau sendiri yang pernah mengataiku psikopat."

Makiel mengerjapkan matanya kemudian melirik pada dua sahabatnya yang lain. "Benarkah?"

"Kau pernah mengejek Alarick Psikopat Jahanam." Sahut Felix sambil menepuk bahu Makiel pelan.

"Dia juga pernah menjek Alarick Psikopat Tidak Waras." Sahut Darren kemudian.

Makiel mengangkat sebelah alisnya dengan bingung. "Benarkah? Kenapa aku tidak kreatif sekali saat mengejeknya? Memangnya ada psikopat yang waras dan baik?"

Darren dan Felix langsung menoyor kepala Makiel. "Kau yang membuatnya, bodoh!"

Makiel mendelik.

Alarick berdecak. "Seriuslah sedikit! Aku belum tahu bagaimana cara Penyihir Kecil itu keluar dari sini! Kalian tidak mengerjakan tugas kalian dengan benar hah? Kenapa dia bisa keluar??"

"Kau yang terlalu lama pingsan!" sahut ke-tiga sahabatnya.

"Aku?"

"Ya!"

"Apa maksud kalian?"

"Kita berjaga sampai tiga jam, moron! Aku bahkan menahan buang air untuk kelangsungan misi ini." Seru Makiel dengan kesal.

Alarick mengernyit bingung.

"Ini semua salahmu kenapa harus pingsan? Kami sudah lelah menunggu lalu kemudian membuka pintu. Sekertarismu itu langsung menyerobot keluar bahkan saat kita baru membuka pintunya sedikit. Makiel bahkan jatuh terjengkang saking kagetnya." Jelas Felix kemudian.

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang