Paginya, suara pintu yang terbanting kencang terdengar mengisi ruangan itu saat Alarick masuk ke dalam ruang kerja dalam rumahnya dengan tergesa. Alarick berjalan bolak balik dengan napas yang ngosngosan. Bibirnya komat kamit mengeluarkan umpatan.
"Sialan kenapa gerah sekali? Brengsek, ada apa dengan jantungku? Sialan di sini panas sekali!! Aaargh ada apa denganku?"
Kejadian ini berawal dengan Alarick yang mendengar suara lirih yang Valerie ungkapkan sesaat setelah mereka menyelesaikan kegiatan panas mereka.
Aku mencintaimu, Alarick.
Alarick makin mempercepat laju bolak baliknya di dalam ruang kerjanya sendiri. Langkah kakinya cepat dan tak terkendali. Jujur, Alarick tidak dapat tidur di samping Valerie saat wanita itu mengungkapkan perasaannya dengan gamblang. Alarick baru dapat tertidur saat Valerie membelakangi tubuhnya dan saat Valerie tahu-tahu memeluk Alarick yang baru tertidur, tubuh Alarick seolah merespon dengan terjaga dengan sendirinya.
Tubuh Alarick panas seketika. Tangan dan kakinya menggigil. Alarick memutuskan untuk pergi dari kamar saat jantungnya berdetak tak terkendali.
Aku mencintaimu, Alarick.
Alarick menghentikan langkah kakinya. Matanya menerawang. "Valerie benar-benar mengatakannya, bukan? Dia mengatakannya dengan gamblang sekali tadi malam. Apakah itu halusinasiku? Bukan kan? Walaupun dalam keadaan seperti itu, aku masih bisa mendengarnya dengan jelas. Apa aku salah dengar? Atau aku harus menanyakannya? Apa Valerie akan mengaku? Bagaimana jika dia malah tidak mengaku? Argh!! Aku seharusnya merekamnya tadi!!"
Alarick kembali berjalan bolak balik. Dia sekarang bahkan menggigiti kukunya sendiri. Matanya menatap sekitar dengan tidak fokus. Alarick terlihat seperti orang gila saat ini.
Aku mencintaimu, Alarick.
Aku mencintaimu, Alarick.
Aku mencintaimu, Alarick.
Aku mencintaimu, Alarick.
Alarick menghentikan langkahnya. Suara lirih Valerie tergiang di kepalanya. Alarick menjambak rambutnya sendiri. Jantungnya seolah akan meledak saat ini. "Berhenti... Berhenti..."
Aku mencintaimu, Alarick.
Aku mencintaimu, Alarick.
Aku mencintaimu, Alarick.
Alarick membuka mulutnya lebar, mulai berteriak. "A—"
"KYAA!!!!!"
Bukan. Itu bukan teriakan cempreng milik Alarick. Mata Alarick membulat seketika. "Valerie!"
Dengan spontan, Alarick berlari kencang keluar ruang kerjanya. Dia melihat kamar yang ditempati Alarick dan Valerie kemarin sudah terbuka. Alarick masuk ke dalam kamarnya dan mendapati beberapa pelayan sedang menunduk dan ada 1 pelayan yang sedang menenangkan Valerie yang menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut.
"Ada apa ini?" tanya Alarick panik.
"Alarick!" panggil Valerie yang terdengar panik juga.
Pelayan yang sedang menenangkan Valerie adalah seorang kepala pelayan di mansionnya. Pelayan itu menduduk pada Alarick. "Maafkan saya, Tuan. Saya tidak tahu jika Anda membawa wanita ke kamar utama Anda. Saya berniat membuka jendela saat fajar tiba. Dan saya serta pelayan lainnya sudah menyiapkan susu hangat yang selalu Anda pesan saat pagi hari. Sa-saya tidak tahu bahwa Anda melakukan—"
"Berhenti." Kata Alarick. "Tak apa. Dia adalah istriku. Nyonya kalian."
Pelayan-pelayan di sana terperangah tidak percaya dengan ucapan Alarick. Kepala pelayan tersebut sontak menunduk pada Valerie. "Ma-maaf nyonya. Saya tidak—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Devil [#TDS1] (Repost)
RomansaSELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA MINIMAL 500 JUTA DAN PENJARA MINIMAL 2 TAHUN [Alarick - Valerie] Konten Dewasa 21+ "Ahng." Desah Valeri saat merasakan tekanan di kewanitaan...