"Ohh... Shit!"
"Ahh fuck!"
"Ah!"
"Ah..."
"Fuck!"
"Ah ah pelan-pelan."
"Ah..."
"Pelan-pelan, Vale."
"Ah... Ah..."
"Aw! Yang itu sakit! Sudah kubilang pelan-pelan!!"
"Ini sudah pelan!!" balas Valerie saat Alarick berbalik ke arahnya dan berteriak.
Alarick kemudian bersendawa keras, membuat Valerie tertawa pelan. "Sudah lebih baik?" tanya Valerie.
Alarick mengangguk lemas dan menjatuhkan tubuh setengah telanjangnya ke kasur. Alarick menghela napas pelan. "Minyak ini sangat bau. Minyak... Apa tadi yang kau gunakan?"
Valerie mengangkat botol yang dipegangnya ke atas. "Gosok oil."
Alarick mendelik. "Ya apapun itu namanya. Lumayan. Penyakit masuk anginku langsung hilang saat kau melakukan key rock dengan minyak ghost itu." Katanya.
Valerie lagi-lagi tertawa. "Bukan key rock tapi kerokan. Dan ini minyak gosok, Al. Bukan minyak ghost."
"Ya terserahlah. Bahasamu rumit."
"Hey, Bahasa Indonesia adalah bahasa paling sederhana! Banyak bule yang mempelajari bahasa negaraku dalam kurun waktu yang sebentar."
"Ya terserahlah." Kata Alarick lemas.
Sungguh, dia benar-benar lemas sekarang. Alarick tidak menyangka jika kejadian dia yang tidak tidur kemarin membuat Alarick masuk angin. Sesaat setelah Valerie keluar kamar mandi, Alarick langsung masuk ke dalam kamar mandi dan muntah tiba-tiba padahal Alarick belum makan apapun. Saat Alarick menyuruh Valerie memanggilkan dokter, Valerie menyarankan kerokan. Walaupun bingung, tapi Alarick menurut saja entah karena apa.
"Tapi, kau yakin aku masuk angin? Bagaimana jika ini gejala kanker?" tanya Alarick panik.
Valerie mendengus. Dia kemudian membalikan tubuh Alarick sehingga membelakangi Valerie. "Diam sejenak." Perintah Valerie lalu kemudian terdengar suara jepretan kamera.
Valerie membalikan tubuh Alarick kembali dan memperlihatkan layar ponselnya pada Alarick. Di sana, terlihat gambar punggung Alarick yang dipenuhi garis-garis merah.
"Itu... Sangat tidak pria." Kata Alarick, tertegun dengan punggungnya sendiri di layar kamera. "Jadi, ini tanda-tanda jika aku masuk angin?"
"Iya. Dan oh ya, bicara tentang hantu, sepertinya ponselmu yang kau berikan padaku ini ada hantunya." Kata Valerie.
Alarick mengernyit heran. "Apa maksudmu?"
Valerie menampakkan wajah polos yang dibuat-buat. "Kau tahu, kan baru saja kemarin aku kembali memasuk-masukan akunku demi berbicara dengan Anna. Ada yang aneh dari ponsel yang kau berikan itu. Saat aku keluar dari kamar mandi, aku membuka ponselku lagi dan tidak melihat nama akun Bams serta beberapa pria kenalanku. Bukankah itu aneh? Aku heran sekali melihatnya. Dan saat aku melihat di pengaturan akunku, ternyata semua akun itu tiba-tiba terblok sendiri. Aku sampai merinding tahu?"
Alarick hanya berdeham dan mengerjapkan matanya cepat. Dia menatap ke arah lain selain pada Valerie. "T-terus, apa yang selanjutnya kau lakukan."
"Tentu saja aku membuka bloknya."
"APA???" teriak Alarick dan spontan terduduk di atas kasur. Matanya memelototi Valerie. "Kau membuka bloknya??? Kenapa tidak biarkan saja??? Bagaimana bisa kau membuka blok seorang pria yang mengirimimu emoticon hati setiap hari??? Hah??? Apa kau akan membalasnya juga dengan emoticon hati??? Kau sudah bersuami!! Ingat itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Devil [#TDS1] (Repost)
RomantizmSELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA MINIMAL 500 JUTA DAN PENJARA MINIMAL 2 TAHUN [Alarick - Valerie] Konten Dewasa 21+ "Ahng." Desah Valeri saat merasakan tekanan di kewanitaan...