Next To You

567 55 2
                                    

vote comment dulu kuy~

"Jangan nangis, aku engga bisa lihat kamu kayak gini." ucap Taeyong dengan memeluk Seulgi yang sedang menangis.

"Apa yang aku lakukan, kenapa dia tega memperlakukanku kaya gini. Taeyong-ah apa ada yang salah sama aku?" isak Seulgi.

"Aku selalu menunggunya, selalu. Tapi ini terlalu menyakitkan." lanjut Seulgi dengan deras air mata dan ekspresinya memperlihatkan bahwa dia sangat menderita.

"Apa kamu tidak lelah seperti ini?" tanya Taeyong.

"Aku mencintainya Taeyong-ah."

Satu kalimat diucap oleh Seulgi dengan sangat tulus.

Tulus dari dasar hatinya.

Namun, kalimat ini menusuk perasaan Taeyong.

"Kekasihmu tak mencintaimu seperti aku mencintaimu." ucap Taeyong didalam hatinya yang sekarang sedang menahan rasa marah dan sakitnya.

"Kamu pantas dicintai, tapi tidak dengan dia." Taeyong melepaskan pelukan Seulgi dan kini dia mengusap air mata yang terus jatuh membasahi pipi chubby Seulgi.

"Udah cukup kamu kayak gini, kamu tidak pantas disakiti. Kamu harus meninggalkannya." Taeyong menatap mata Seulgi dalam.

Seulgi menggelengkan kepalanya.

"Aku terlanjur mencintainya. Sungguh." Seulgi kini menatap Taeyong dengan tatapan sedihnya.

Setiap Taeyong ingin mengutarakan perasaannya kepada Seulgi selalu saja gagal dengan melihat tatapan Seulgi yang terlihat sangat tulus mencintai Jongin.

Seperti biasa, Taeyong selalu berkata dalam hatinya seperti ini lagi. "Kamu akan melihat siapa yang mencintaimu dengan tulus." batin Taeyong.

Hubungan Seulgi dan Jongin sudah terjalin cukup lama namun Jongin tidak mencintai Seulgi. Hubungan ini karena paksaan dari orang tua Jongin yang tidak merestui hubungan Jongin dan Krystal.

Krystal adalah kekasih Jongin, mereka sudah kenal jauh sebelum Jongin mengenal Seulgi. Tidak dipungkiri bahwa Krystal adalah wanita yang Jongin sayangi.

Seulgi tahu semuanya, dia memilih diam dan menerima kenyataan ini karena dia masih berharap bahwa Jongin bisa mencintainya.

. . .

Suatu saat...

Seulgi dan Jongin terlihat beradu mulut didalam mobil Jongin.

"Jangan." ucap Seulgi.

"Aku harus pergi!" ucap Jongin dengan nada tinggi.

"Aku ingin ikut denganmu. Sekali saja!" Seulgi juga menaikan nada bicaranya.

"Kamu turun disini atau aku yang akan turun?" Jongin mendengus kesal.

Seulgi tidak menjawab dan hanya menatap Jongin dengan perasaan marah dan sakit.

"Aku harus menjemput Krystal, dia menungguku. Tolonglah jangan seperti ini lagi."

"Masih belum bisa untuk mencoba serius denganku?" tanya Seulgi dengan mata yang berkaca-kaca namun tajam.

Jongin hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya menyakitimu, kamu juga tau itu kan?" Jongin menatap dingin Seulgi.

Seulgi menahan air matanya yang sudah siap untuk mengalir deras.

"Sekali saja." Pinta Seulgi.

"Seulgi-ah, aku benar-benar mencintai Krystal. Belum cukup juga untuk kamu tahu aku tidak bisa serius denganmu." Jongin kini  menyampaikan kata-kata yang sama dengan lembut.

ONE SHOT: SEULYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang