Just One Hour?

1.6K 108 3
                                    

"Jangan berakhir, aku tak ingin berakhir. Satu jam saja, ku ingin diam berdua mengenang yang pernah ada"
.
.
.
.
.

"Boleh aku bersamanya selamanya?" ucap Seulgi yang sedang memandang langit gelap seorang diri.

Flashback start.

Seulgi adalah wanita pintar, cantik, berkepribadian baik, friendly, humble, pekerja keras dan dia adalah seorang CEO disalah satu perusahaan desain di Seoul.

Dia memiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang desain komunikasi visual.

Bekerja sama dengan beberapa perusahaan produk minuman dan makanan untuk dipercaya menjadi tim desain mereka.

Seulgi berhasil merintih ini semua berkat kepintarannya dalam berkarya dan memasarkan hasil karyanya. Walaupun perusahaan kecil dengan 4 karyawan, tapi dia berhasil membuat klien puas bekerja sama dengan Reve Design.

ya, Seulgi adalah CEO dari Reve Design.

"Seulgi-ssi, udah melewati jam pulang kerja sekarang. Apa kamu tidak lupakan?" ucap berbisik lirih Wendy, salah satu karyawannya.

"Aishhh kenapa tidak menegurku daritadi hampir lupa aku, baiklah." Seulgi menepuk jidatnya karena terlalu serius mengejar deadline desainnya.

Sontak semua yang ada diruangan memandang Seulgi.

Mereka yang hanya satu ruangan pun sangat serius mengerjakan pekerjaan mereka sampai lupa sudah lewat pukul 8 malam.

"Ya. Pekerjaan ini sungguh melelahkan! Bayangkan sudah beberapa kali aku mengubah bagian ini masih saja mereka tidak mau menerima warna-warna ini." ucap Yeri dengan nada kesal.

"Lebih baik hanya mengubah warna saja. Tempatku sangat aneh, mereka ingin mengganti logo-logo yang aku buat hampir 4x dalam sehari. Kalian tahu kan bagaimana susahnya membuat logo!" ucap Joy yang frustasi.

"Kita semua punya masalah yang berbeda-beda. Ini semua karena masih ada kerjaan yang menumpuk." ucap Wendy sambil menoleh kearah daftar dokumen klien lain, diikuti dengan yang lain yang juga melihat dengan wajah pasrah.

"Yasudah hari ini kita sampai sini saja, karena kita telah bekerja keras dalam seminggu ini. Jadi besok masuk jam 2 saja, paginya kalian gunakan untuk istirahat. Kupikir ini semua melelahkan." ucap Seulgi yang berdiri merapikan mejanya.

"Bagaimana kalau kita minum malam ini? Aku butuh menyegarkan kepalaku" ajak Irene dengan memukul-mukul kepalanya yang frustasi juga karena kerjaannya.

"Boleh juga eonni, aku rasa aku perlu juga." ucap Seulgi dan mereka akhirnya pergi bersama kesalah satu tempat makan yang tidak jauh dari kantor.

Saking asiknya Seulgi bercanda dan setengah mabuk karena soju, dia tidak sadar bahwa ada seseorang yang menunggunya.

Teman-temannya yang tidak semabuk Seulgi menyadari ada yang menunggu Seulgi. Mereka akhirnya membawa Seulgi kepada pria itu.

Taeyong, kekasih Seulgi.

"Maaf bila dia merepotkan." ucap Taeyong kepada teman-temannya.

"Ahhh tidak papa, sudahlah bawa dia pulang. Hati hati kalian." ucap Wendy.

Taeyong dan Seulgi sudah menjalani hubungan yang lama, sekitar 3 tahun lebih mereka bersama.

Berawal dari Taeyong sebagai klien Seulgi. Taeyong adalah manajer dalam sebuah produk makanan anak. Produk ini sangat percaya kepada Reve Design untuk visual produk mereka.

Karena sering bertemu dengan Seulgi berkali-kali untuk rapat. Taeyong menaruh hati pada wanita ini dan mereka berdua terasa sangat nyaman satu sama lain.

ONE SHOT: SEULYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang